GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 10 Juli 2010

Ajaib! Ayam Kalkun Pandai Bermain Bola



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Demam piala dunia tidak hanya milik manusia saja. Di Dusun Tingal Kulon, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jwa Tengah. (Tak jauh dari Candi Borobudur), seekor ayam kalkun jantan, ternyata juga sedang ‘gandrung’ dengan piala dunia. Ayam yang baru berusia sekitar 1 tahunan ini, saat ini lagi senang-senangnya bermain bola.

Seperti hal manusia, ayam milik Umar Khusaeni yang juga coordinator Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) ini, tak hanya bisa menggiring bola tapi juga menendangnya. Meski begitu, bola yang digunakan hanya terbuat dari karet dan berukuran kecil.

“Ayam itu baru saya beli pertengahan tahun 2009 lalu di Pasar Burung Muntilan, seharga Rp 400 ribu sepasang. Saat itu, saya tidak mengetahui kalau salah satu ayamnya teryata bisa bermain sepak bola,” jelaas Umar dirumahnya Sabtu (10/07).

Menurut Umar, Pertama kali mengetahuinya, tanpa disengaja. Saat itu, ia dan beberapa kerabatnya sedang bermain bola di halaman rumahnya. Entah dari mana awalnya, tiba-tiba saja salah satu ayamnya ikut bermain.

Pada awalnya, ia tidak menghiraukannya. Bahkan ia mencoba mengusirnya. Namun saat ia menggiring bola, ayam selalu datang lagi dan mencoba merebutnya. Tak hanya itu, bila ada kesempatan ia juga bisa menendang bola meski tidak terarah. Sejak saat itu, ia baru tersadar, jika salah satu ayamnya bisa bermain bola.

Kini, ia pun tidak perlu risau lagi tak punya lawan saat bermain bola. Pasalnya, ia sudah memiliki lawan sepadam yakni ayam kalkunnya. Saat ditanya apa kedepan ayamnya itu akan dijual, ia mengaku tidak akan menjualnya.

“Dari awal beli, ayam-ayam itu memang akan kami pelihara dan ternakkan. Kalau berhasil, mungkin hanya akan kita konsumsi saja, baik daging maupun telurnya,” pungkasnya.(F1)


Pemkot Sosialisasi Software Legal



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Pemerintah Kota Magelang baru-baru ini mulai mensosialisasikan Free Open Source Software, hal tersebut sebagai implementasi kebijakan pemerintah pusat terkait penggunaan aplikasi perangkat lunak komputer yang legal di seluruh SKPD dan Instansi di lingkungan Pemerintah Daerah.

Kepala Bidang Teknologi Informatika Pemerintah Kota Magelang, Agus Dwi Windarto kepada Fast FM menjelaskan, selain untuk menyikapi regulasi dari pemerintah, penggunaan software tersebut juga untuk meningkatkan kreatifitas kinerja aparatur pemerintah.

“Free Open Source Software memberi kemudahan pemakai untuk bebas berkreasi sesuai dengan ide mereka. Sehingga diharapkan menghasilkan pengembangan pelayanan yang dinamis.” Terang Agus.

Peangkat lunak tersebut memiliki banyak pilihan aplikasi sesuai keinginan pemakai, seperti Linux, U-buntu, dan Open Office. Pemakai bisa mendapatkannya dengan mengunduh dari internet secara gratis.

Menurut Agus, pengoperasiannyapun tidak jauh berbeda dengan perangkat lunak yang saat ini banyak digunakan, hanya perlu kebiasaan. Oleh seba itu, setelah menyelanggarakan sosialisasi, selanjutnya pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan bagi seluruh aparatur pemerintah kota. (F2)


Jumat, 09 Juli 2010

Kabupaten Magelang, Angka Kematian Ibu Hamil Relatif Tinggi



Oleh Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Angka kematian ibu hamil di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tahun 2010, meningkat dibandingkan tahun 2009 lalu. Dari data yang dihimpun Fast FM di Dinas Kesehatan setempat, selama tahun 2009, angka kematian ibu hamil didaerah ini, mencapai 25 kasus, atau 121,02 per 100 ribu kehamilan.

Namun, baru pada bulan juni tahun 2010 ini, angka kematian ibu hamil di Kabupaten magelang sudah mencapai 10 kasus.

Kepala bidang pelayanan kesehatan dari dinas kesehatan kabupaten magelang, ikhsan syarif membenarkan peningkatan itu.

“Meningkat, dan kebetulan dari 25 kematian secara absolut, itu 23 meninggalnya di Rumah Sakit, jadi Ini kita harapkan angka kematian ibu hamil bisa kita turunkan, ya dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, karena kematian ibu hamil itu tidak hanya tanggung jawab kementrian kesehatan, tapi semua masyarakat bertanggung jawab,” jelas Ikhsan yang ditemui di Magelang Jum’at (09/07)

Beberapa faktor peyebab kematian ibu hamil meningkat, menurut Ikhsan anatara lain, pendarahan serta karena penyakit kronis yang menyertai kehamilan, seperti jantung, kencing manis, paru - paru.

“Jadi, angka kematian ibu hamil itu tidak ansih karena komplikasi penyakit kehamilan saja, tapi ada penyakit-penyakit yang menyertai, kebanyakan ibu hamil yang meninggal adalah peserta Jamkesmas,” pungkasnya.(F1)


Walikota Sambut Ultah dengan Donor Darah



Oleh: Ika Fiitriana

FAST POJOK KOTA - Ulang tahun tidak hanya dirayakan dengan kue tart dan pesta, Walikota Magelang, H. Fahriyanto, Jum’at (9/7) menggelar aksi social donor darah untuk merayakan hari kelahirannya ke 63, yang jatuh pada Ahad 11 Juli mendatang, di kediamannya rumah dinas Walikota Jl. Cempaka Magelang.

Walikota bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Magelang, diikuti oleh setidaknya 70 aparat SKPD dan instansi di lingkungan Pemerintah Kota Magelang, begitu juga dengan para wartawan serta warga sekitar turut mendonorkan darahnya.

Fahriyanto, kepada Fast FM mengungkapkan, aksi donor darah tersebut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian selama ini. Selain itu, diharapkan aksi social tersebut bisa membantu orang yang lebih membutuhkan.

“Selain menyambut ulang tahun, kegiatan kemanusiaan ini mudah-mudahan bisa membantu orang lain” harap Fahriyanto.

Ia mengaku kegiatan kemanusiaan ini baru pertama diselenggarakan, dan baru pertama kali pula ia mendonorkan darahnya. Diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi siapapun untuk selalu berbuat social. (F2)


Penemuan Jenazah Gemparkan Tegal Randu



Oleh: Ahmad muslim

Fast Pojok Kota- Warga Desa Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jum’at (9/7) pagi, digemparkan dengan penemuan sesosok mayat, yang mengapung disungai tepi kampung setempat.

Menurut saksi mata, Mundhir mengatakan, bahwa ia pertama melihat jasat tersebut pada pukul 05.30 pagi, saat ia akan berangkat ke sungai. karena suasana masih gelap, ia pun sempat mengira bahwa jasat manusia tersebut sebagai sampah.

“Namun ketika melihat kaki jenazah, saya kaget dan saya segera kembali ke kampung, kemudian melapor ke Pak kadus,” jelas Mundhir kepada Fast FM di loaksi kejadian (9/7).

Jasat manusia, yang setelah siang hari diketahui bernama Wakidi (67) itu, ternyata adalah warga dusun setempat, yakni warga Rt 05 Rw 02, Dusun Tegal Randu, Desa Tegal Randu, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.

Jasat Wakidi sendiri, sempat mengapung hingga siang hari, dikarenakan pihak kepolisian maupun petugas medis yang tak kunjung datang ke Tempat Kejadian Perkara, yang memang lokasinya jauh dari ibu kota kecamatan.

Kemudian pada sekitar pukul 09.00 siang, setelah polisi dan petugas medis datang ke lokasi, barulah jasad wakidi dievakuasi oleh petugas dengan dibantu warga sekitar.(F1)


Kamis, 08 Juli 2010

Bupati: Produk Dalam Negeri Harus Jadi Raja Di Negeri Sendiri



Oleh: Ahmad Muslim

Fat Pojok Kota- Dalam rangka peringatan hari koperasi ke 63, Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang, menggelar acara gelar potensi dan pasar rakyat selama dua hari tanggal 8 sampai 9 Juli 2010 yang diselenggarakan di lapangan drh. Soepardi Kota Mungkid.

Dalam sambutannya Bupati Magelang, Singgih Sanyoto yang diwakili oleh Wakil Bupati Zaenal Arifin, menyampaikan bahwa gelar potensi dan pasar rakyat itu, diselenggarakan untuk menunjukkan bahwa usaha yang selama ini dilakukan oleh gerakan koperasi, UMKM binaan koperasi, dan para pelaku usaha mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat di Kabupaten Magelang.

“Sehingga kegiatan ini memiliki nilai yang amat strategis, karena ditujukan untuk meringankan beban warga masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, ” jelas bupati di Magelang (8/7).

Kegiatan ini diharapkan juga menjadi momentum untuk menunjukkan eksistensi koperasi dan UMKM binaan koperasi, serta pelaku usaha lainnya untuk mengenalkan dan menjual produk yang kualitasnya tidak kalah dengan produk pabrikan.

Kedepan Pemkab berharap, produk dalam negeri dapat lebih dicintai masyarakat dan bisa menjadi raja dinegerinya sendiri.

kegiatan ini diikuti 30 stand dengan perincian 5 stand untuk penjualan sembako murah bersubsidi, 3 stand untuk pasar murah yang dikelola oleh asosiasi BMT, 17 stand UMKM anggota dan binaan koperasi yang menjual berbagai produk unggulan daerah, dan 5 stand produk pabrikan yang mempromosikan berbagai produk.(F1)


Puluhan Ribu Umat Iringi Pemakaman Mbah Mad



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota: Jenazah Almarhum, KH Ahmad Abdul Haq Dalhar yang meninggal pada Kamis (8/7) pagi, akhirnya pukul 15.41 wib pada hari yang sama di makamkan di pemakaman Dsn Santren, Desa Gunung Pring, Muntilan, Magelang Jawa Tengah, setelah sebelumnya selama 9 jam disemayamkan di rumah duka.

Upacara yang dipimpin langsung oleh KH Maimun Zubair, berlangsung sangat khidmat, bahkan ketika pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang itu membacakan doa, tak sedikit dari para palayat yang menitihkan air mata.

KH Ahmad Khalwani Nawawi, dalam sambutannya selaku wakil keluarga mengatakan, bahwa pengasuh Pondok pesantren Darussalam Watu congol, pasca meninggalnya KH Ahmad Abdul Haq, maka akan diteruskan oleh putranya KH Ali Qoysor atau yang akrab disapa Gus Ali.

“Selain Pondok Pesantren, Jamaah Toriqoh selanjutnya juga dipimpin Gus Ali, Selanjutnya, Keluarga juga akan menggelar tahlilan hingga 40 hari kedepan, dan dimulai pada pukul Sembilan malam,” jelas KH Ahmad Khalwani dalam sambutan pemberangkatan jenazah Kamis (8/7)

Dari pantauan Fast FM di Watu Congol, Mbah Mad memang sangat dekat dengan umatnya, terbukti setelah upacara kelar, jenazah kemudian dibawa makam, dengan diiringi puluhan ribu umat muslim yang hadir pada pemakaman kamis sore. (F1)


SRMI Magelang Protes Pungutan penerimaan siswa baru



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Ratusan massa yang tergabung dalam Serikat rakyat miskin Kota, dan Kabupaten Magelang, Kamis (08/07) berujuk rasa di depan kantor sekretariat pemerintah daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Magelang, agar serius dalam menjalankan amanat undang – undang, terutama mengenai alokasi dana pendidikan, yang mencapai 20% dari total APBD.

“APBD Kabupaten Magelang cukup besar, Ada 825 Millyar, kalau keputusan nasional sesuai dengan undang – undangdasarnya 20%, artinya Kabupaten Magelang mempunyai anggaran untuk pendidikan 165 Millyar kawan – kawan, tetapi prakteknya dari tingkat SD, SMP, SMA, banyak sekali siswa siswi yang masih keberatan dalam administrasi, betul kawan – kawan,” teriak Koordinator Aksi Wahyu, yang disambut dengan kata Betul oleh ratusan massa di depan Pendopo Kabupaten Magelang, Kamis (08/07)

Massa juga mengecam masih maraknya pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah – sekolah, yang sedang membuka pendaftaran, penerimaan peserta didik baru.

“Yang lebih memberatkan di dalam tahun ajaran baru ini, adanya uang gedung, adanya daftar ulang, adanya uang seragam, atau uang – uang lainya yang cukup memberatkan kehidupan kita,” tmbahnya.

Selain soal pendidikan, massa juga mengkritisi soal kebijakan berobat gratis di kabupaten magelang, yang hingga kini juga belum terealisasi 100%.(F1)


Mbah Mad Watu Congol Wafat



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam KH Ahmad Abdul Haq Dalhar meninggal dunia. Kyai yang akrab disapa Mbah Mad ini, meninggal dalam usia 78 tahun, beliau meninggal pukul 05.15 WIB, pada hari Kamis (8/7) di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, Jawa Tengah.

Mbah Mad masuk rumah sakit Rabu (7/7) karena mengalami penyumbatan atau infeksi paru-paru. Mbah Mad sebelumnya memang sudah mengalami stroke selama 25 tahun. Mbah Mad meninggalkan 1 istri, 9 anak, 32 cucu, serta 10 Cicit, yang sebagian menetap di Dusun Watucongol, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Magelang.

Menurut KH Khoirul Muna, salah satu menanti Mbah Mad, mengatakan bahwa mertuanya dikenal sebagai ulama spiritualis kenegaraan.

“Bapak itu ya Guru, ya Penasehat, bukan hanya bagi keluarga namun juga bagi bangsa, semua pasti merasa kehilangan,” jelas pria yang akrab disapa Gus Muna ini.

Beberapa tokoh yang pernah bersilahturahmi dengan Mbah Mad untuk minta restu antara lain, mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Bahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat masih aktif di TNI dahulu sering 'tirakatan' bersama Mbah Mad,” tambah Gus Muna.

Almarhum saat ini masih disemayamkan di Rumah duka, yakni di Komplek pondok Pesantren Darussalam, Watu Congol, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

“Rencana Bapak akan kita makamkan di makam dusun santren pukul 15,00wib sore nanti, letaknya disamping makam Unakh Chudlori (Ibunya KH Abdurrohman Chudlori Tegalrejo = Red),” pungkas Gus Muna.(F1)


Rabu, 07 Juli 2010

Gugatan Sendhiko Ditolak MK



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Mahkamah Konstitusi menolak gugatan terhadap hasil pemilihan kepala daerah kota Magelang, yang diajukan pasangan calon walikota dan wakil walikota Senen Budi Prasetyo dan Kholid Abidin (Sendhiko).

Ketua KPU Kota Magelang, Eny Budi Orbawati kepada FAST FM hari ini mengungkapkan, menurut pertimbangan MK yang berdasarkan keterangan saksi-saksi serta bukti-bukti, seluruh dalil-dalil yang diajukan Sendhiko, tidak terbukti dan tidak berlandaskan hukum.

Gugatan terkait pemalsuan informasi yang diberikan calon walikota Joko Prasetyo mengenai Surat Keterangan Tidak Memiliki Hutang kepada Negara, MK menilai hutang yang menjadi tanggungan Joko Prasetyo, bukanlah hutang yang lahir dari akibat kejahatan tindak pidana korupsi, akan tetapi hanyalah persoalan yang timbul dari kesalahan kebijakan dan administrasi yang sudah dikoreksi.

“Dalam putusan MK menyebutkan, jumlah uang yang jadi tanggungan Joko Prasetyo tidak signifikan untuk mendiskualifikasikannya sebagai pasangan calon Walikota” ujarnya.

Eny mengaku lega dengan keputusan MK itu, dengan demikian pihaknya akan melaksanakan tahapan selanjutnya sesuai jadwal, yakni menetapkan pasangan terpilih, pasangan Sigit Widyoninto dan Joko Prasetyo, sebagai walikota dan wakil walikota Magelang periode 2010-2015, besok di DPRD Kota Magelang.

“Kami lega dan mudah-mudahan penetapan besok lancar.” harapnya. (F2)


FKUB: Agama Sering Jadi "Kuda Tunggang"



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Pluralitas keyakinan keagamaan di Indonesia tidak hanya terlihat dari pengelompokan ke dalam enam agama besar, yang secara resmi diakui oleh negara, tetapi masing-masing agama pun memiliki banyak sub-kelompok baik bentuk sekte atau denominasi.

Hal tersebut berpotensi menumbuhkan konflik horizontal jika tidak dikelola dengan baik. Demikian disampaikan Abu Hapsin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP) Provinsi Jawa Tengah, pada Sarasehan Kerukunan Umat Beragama di Magelang, Rabu (7/)

Menurutnya, agama menempati ranah terdalam dalam jiwa manusia, karena posisi itulah maka banyak orang yang emosional ketika agama atau simbol-simbol agama yang diyakini diganggu. Selain itu, agama juga sering dijadikan “kuda tunggang” untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

“Para politisi sering memanfaatkan agama untuk melakukan mobilisasi social, menjatuhkan lawan dan bahkan untuk mengangkat citranya sendiri. Begitu juga dengan kepentingan ekonomi, sering kali menjadi penumpang gelap dalam kendaraan Agama”. ungkapnya.

Untuk itu ia berharap agar tokoh agama dapat berperan sertra dalam mencerdaskan masyarakat, agar mereka bersifat dewasa serta cerdas baik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya. “Dengan demikian kepentingan politik maupun ekonomi bisa diusir dari kendaraan agama.” tandasnya.(F2)


Inpara 9 Elo Tandingi IR 64



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Padi sawah varietas Inpara 9 Elo siap menandingi dominasi IR 64 di Kabupaten Magelang. Padi tersebut adalah varietas padi unggulan hasil uji coba Balai Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan (BP2KP) Kabupaten Magelang dengan Balitbang.

“Keunggulan Padi Inpara 9 Elo antara lain memiliki rasa yang mendekati padi jenis IR 64, yang familiar dan banyak disenangi masyarakat Magelang.” jelas Ir. Agus Lim, Kepala BP2KP Kabupaten Magelang pada Sosialisasi Benih Inpara 9 Elo di Agrowisata Rejomulyo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang (7/7).

Selain itu, Inpara 9 Elo juga tahan terhadap serangan hama tungro, sebab Magelang tergolong daerah yang endemic hama tersebut, seperti di Kecamatan Mungkid, Sawangan, Ngluwar, dan Secang. Saat ini daerah-daerah itu sudah mengembangkan padi unggulan itu.

“Padi varietas ini memiliki potensi hasil panen yang melimpah, bisa mencapai 11 ton per bulan, sementara selama ini di Kabupaten Magelang rata-rata produktifitas baru mencapai 5,8 ton.” tambahnya

Ia menambahkan nantinya Inpara 9 Elo akan terus di uji coba dan dikembangkan menjadi tanaman padi organic, sehingga diharapkan mendapatkan pangsa pasar khusus. Ia juga menghimbau kepada para petani agar mengelola dengan baik, agar memperoleh hasil panen yang bermutu dan melimpah, sehingga pendapatan mereka juga meningkat. (F2)


SD Blondo 3 Maju Lomba Perpus Tingkat Kedu



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Blondo 3 Kecamatan Mungkid dan perpustakaan SMP Negeri 2 Tempuran maju mewakili Kabupaten Magelang di tingkat eks Karesidenan Kedu, setelah sebelumnya dinyatakan sebagai perpustakaan terbaik tingkat SD dan SMP dalam lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Magelang pada bulan juli yang lalu.

Erman Pujiyanto, ketua tim penilai lomba perpustakaan tingkat karesidenan Kedu mengatakan, komponen yang dinilai meliputi 5 komponen antara lain, management perpustakaan, pengelolaan buku,administrasi perpustakaan,ruang dan kelengkapan perpus,pembinaan dan pengembangan minat baca.

“Hasil lomba ini diharapkan sudah bisa diumumkan dalam minggu ini mengingat akhir bulan ini pemenang juara I dan II tingkat SD dan SMP sudah harus dikirim mewakili di tingkat Propinsi “ kata Erman kepada Fast FM, disela penilaian, Rabu (07/07).

Sementara itu ,Rikanah, Kepala Sekolah SDN 3 Blondo, mengatakan minat baca anak didiknya cukup tinggi, hampir di setiap jam-jam kosong maupun jam istirahat banyak siswa yang memanfaatkan untuk membaca buku di perpustakaan.

“Disamping ruang baca kami yang cukup luas ,nyaman, kami memiliki koleksi buku-buku yang berjumlah 2.618 ekstemplar, sehingga para siswa bisa memanfaatkan waktu yang luang untuk membaca” jelas Rikanah.(F1)


Puluhan Warga PGRI Mertoyudan Terserang DBD



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Puluhan warga dan mayoritas anak – anak di Perumahan Griyo Rejo Indah (PGRI) di Desa Sumberejo, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, jawa Tengah, diketahui positif terserang demam berdarah dengue (DBD).

Ketua RT 09, RW 18, Mulyadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, DBD mulai menyerang wilayahnya pada pertengahan bulan Juni lalu. Pihaknya menduga bahwa DBD di daerahnya adalah penyakit impor, karena menurutnya, didaerah ini tergolong lngkungan bersih.

“Mulai menyerang itu akhir – akhir, pertengahan juni lah, sampai awal juli itu, kebanyakan anak – anak, yang paling besar SMA, ya kalu kita itu seperti kebersihan sudah dianjurkan, mungkin masyarakat juga sudah tau untuk membersihkan pa kamar mandi, apa halaman – halaman itu,” jelas Mulyadi Kepada Fast FM Rabu, (07/07)

Terkait hal itu, pihaknya mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Selanjutnya pada Rabu pagi, petugas dinas kesehatan juga telah melakukan fogging di daerah itu.

Terpisah, Budi, petugas dinas kesehatan, yang ditemui saat melakukan fogging di perumahan itu, mengaku bahwa wilayah binaannya memang termasuk endemis DBD. Ini terjadi karena tingkat mobilitas warga diwilayahnya cukup tinggi.

“Jadi meski warga sudah menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, tidak menjamin tidak terkena DBD. Nyamuk Aides Agypthy penyebab DBD, bisa menyerang warga saat di luar wilayah Mertoyudan. Terbukti, banyak kasus DBD yang terjadi diwilayah ini karena kasus impor,” terangnya.(F1)


Rapat Badan Anggran DPRD Kab, Magelang Deadlock.


Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Rapat badan anggaran membahas perubahan APBD Kabupaten Magelang tahun 2010 , berakhir deadlock. Hal ini terjadi lantaran pihak eksekutif belum matang dalam menyusun proyeksi anggaran. bahkan perencanaan yang disusun Bappeda tidak sinkron dengan anggaran yang disediakan melalui dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Anggota DPRD Suwarsa mengatakan, seharusnya dalam rapat tersebut akan dibahas proyeksi perubahan APBD tahun 2010. namun, karena eksekutif dinilai belum siap, akhirnya rapat dihentikan dan ditunda.

“Kita tadi sepakat untuk memberikan waktu kepada temen-temen eksekutif untuk melakukan koordinasi, mensingkronkan antara kebijakan dan ketersediaan anggaran, kemudian harapan kita kedepan ya temen – temen eksekutif biar lebih solid,” jelas Suwarsa kepada Fast FM usai rapat.

DPRD menilai, belum siapnya penyusunan proyeksi perubahan APBD terjadi lantaran minimnya komunikasi dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Utoyo membenarkan rapat badan anggaran dihentikan. Menurutnya, pihaknya memang belum final dalam menyusun proyeksi perubahan itu lantaran keterbatasan waktu.

Namun meski demikian, Utoyo menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan perencanaan ini sesuai waktunya. Supaya, penetapan APBD perubahan tidak mengalami kemoloran. "Jelas kita akan usahakan untuk tepat waktu," katanya.(F1)


Selasa, 06 Juli 2010

Petani Tempuran Kembangkan Pepaya Jene



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Para petani di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, yang tergabung dalam Gabungan Kelompok (GAPOKTAN) Rejomulyo saat ini tengah mengembangkan tanaman papaya Jene.

"Buah pepaya Jene ini merupakan varietas unggulan dan tergolong langka, memiliki bentuk yang lebih kecil, warna kulit kuning kekemasan serta rasa daging yang lebih manis daripada papaya pada umumnya." terang Sugeng, Ketua GAPOKTAN Rejomulyo hari ini.

Pepaya Jene merupakan hibah dari plasma nutfah dari kebun Institute Pertanian Bogor. Awalnya dikembangkan oleh Professor Sriyani dari sekolah tinggi pertanian tersebut. Menurutnya, papaya ini belum pernah dikembangkan, bahkan di Jawa Tengah.

“Keunggulan tanaman papaya Jene ini tahan terhadap air serta hama kutu kebul, yang selama ini telah menghabiskan tanaman papaya di Boyolali, Borobudur dan Kalinegoro”. tambah Sugeng.

Tanaman papaya yang ditanam diatas seluas 1,5 Hektar ini, telah mendapatkan apresiasai dari Dinas Pertanian Kab. Magelang, dan pada 24-28 juni lalu, telah disertakan dalam acara pameran pertanian di Soropadan yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian setempat.

Dalam sepekan ia memasarkan setidakya 6 kuintal pepaya Jene ke Semarang, Yogyakarta dan kota-kota lainnya.

Selain budidaya jenis Jene, mereka juga mengembangkan papaya jenis Arum dan Hawai. Selain itu, tanaman lain seperti lain Jagung, Cabai, Sayur-sayuran, ketela, juga dikembangkan di lahan itu.

“Kedepan lahan budidaya ini akan kami dikembangkan menjadi agrowisata.” Pungkas Sugeng. (F2)


Magelang Jadi Lokasi Syuting FTV



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Kota magelang tampaknya mendapat perhatian tersendiri bagi pelaku dunia perfilman televisi nasional. Eksotisme bangunan-bangunan tua yang berdiri di kota magelang ternyata memiliki daya tarik untuk dijadikan setting film televisi (FTV) produksi PT. Dharmawangsa Jakarta, yang bekerjasama dengan sebuah stasiun televisi swasta nasional.

Kepala Bagian Humas, Protocol dan Santel Pemerintah Kota Magelang, Bambang Rijantoko kepada FAST FM membenarkan, rumah produksi tersebut elah melayangkan surat ijin untuk menggunakan beberapa lokasi di Kota Magelang untuk dijadikan setting film-film pendek. Rencananya mereka akan melalukan shooting selama enam bulan kedepan. Bersama sejumlah artis terkenal, antara lain Vino G. Sebastian, Sissy Pricillia, Surya Saputra, dan lain sebagainya.

“Mereka akan mengambil setting khusus di beberapa bangunan tua atau bangunan bersejarah, seperti Water Torn di Alun-Alun Kota Magelang, Gedung Kresidenan Kedu, bangunan tangsi militer dan tempat-tempat wisata lainnya di Kota Magelang.” terang Bambang hari ini.

Berkaitan hal tersebut, Bambang Rijantoko berharap, dengan dijadikkannya kota Magelang sebagai lokasi shooting, maka setidaknya bisa menjadi media promosi eksistensi dan objek wisata Kota Magelang, sehingga dikenal oleh masyarakat yang lebih luas, tidak hanya local tapi juga nasional. (F2)


42% Siswa Baru Berasal dari Luar Kota



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), baik SMP, SMA dan SMK di Kota Magelang 42 persen diantaranya adalah calon siswa yang berasal dari sekolah di luar kota Magelang.

Dari 2130 siswa yang diterima untuk seluruh SMP, 883 siswa berasal dari luar kota. Begitu juga dengan SMA dan SMK, dari 1598 siswa yang diterima, 698 siswa dr sekolah luar kota. Kebanyakan dari meraka berasal dari Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo dan sekitarnya.

Menurut sekretaris dinas pendidikan kota magelang, Taufik Subakhin, hal tersebut menandakan Kota Magelang masih menjadi rujukan pendidikan bagi masyarakat dari luar kota.

“Masyarakat dari luar kota masih mempercayakan pelayanan dan mutu sekolah di Kota Magelang”. Ujar Taufik kepada FAST FM hari ini di kantornya.

Meskipun calon siswa yang dari luar kota tidak memperoleh bonus nilai, seperti calon siswa dari kota magelang yang mendapatkan bonus nilai satu poin jika mendaftar di sekolah di kota Magelang.

Seperti diketahui, penerimaan peserta didik baru atau PPDB, baik SMP, SMA dan SMK di Kota Magelang secara online telah diselenggarakan pada 29 juni hingga 1 juli lalu. Adapun sekolah yang tidak menyelanggarana PPDB online antara lain SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMK Negeri 1, sebab sekolah tersebut menerapkan Rintisan Sekolah Bertandar Insternasional (RSBI) sehingga menerapkan system tertentu.(F2)


Borobudur wisata budaya, Borobudur wisata dunia



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) NU yang bekerjasama dengan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang mengadakan festival kesenian rakyat, jajanan tradisional dan pameran lukisan yang mengambil tema “Borobudur wisata budaya, Borobudur wisata dunia” dan bertempat di lapangan desa Karanganyar Kecamatan Borobudur.

Ketua Lesbumi NU, Al Zastrouw Ngatawi mengatakan, kesenian yang lahir dari tangan-tangan kreatif seniman dan budayawan, sering dibatasi oleh formalitas agama dan perkembangan industri sehingga kesenian tidak dapat berkembang dengan baik.

“Beberapa abad lalu Borobudur adalah pusat kesenian dan kebudayaan hal itu terbukti dari berdirinya Candi Borobudur yang monumental dan sekarang tugas kita adalah menjaga, merawat dan memanfaatkan kebudayaan yang telah ada” jelas Zastrouw usai acara pembukaan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dian Setia Dharma, mengatakan kegiatan yang sudah rutin diadakan ini adalah sebagai salah satu upaya melestarikan seni budaya tradisional agar tidak lekang ditelan waktu.

“Selain itu juga agar dapat melestarikan khasanah budaya yang ada di wilayah Kecamatan Borobudur pada khususnya dan Kabupaten Magelang pada umumnya,” jelas Dian. (F1)


Senin, 05 Juli 2010

Bupati Magelang Lepaskan Persikama



Oleh Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Bupati Magelang Singgih Sanyoto yang juga Ketua umum Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Magelang senin (5/7) siang, melepas secara resmi para pemain Persatuan Sepak Bola Kabupaten Magelang (PERSIKAMA) untuk mengikuti kompetisi Devisi III tingkat Jawa Tengah.

Rombongan pemain PERSIKAMA yang berjumlah 18 orang ini akan bertolak menuju Kabupaten Brebes dengan menggunakan Bus, untuk selanjutnya selasa (6/7) akan bertanding melawan kesebelasan dari Kabupaten tersebut.

Pemain PERSIKAMA yang dipimpin pelatih berlisensi C Nuryanto Priharyadi serta serta Asisten pelatih Rochmad Widodo ini, akan mengikuti putaran kompetisi devisi III Jawa Tengah.

Bupati Singgih berharap, meskipun PERSIKAMA berangkat dengan keterbatasan dana, sarana dan prasarana, diharapkan mampu berprestasi membawa nama baik Kabupaten Magelang,

Sekalipun persepak bolaan Kabupaten Magelang selama ini berada pada tahapan paling bawah namun sebetulnya Kabupaten Magelang memiliki potensi yang sangat bagus.

Menurut Bupati pemain ini merupakan yang terbaik di Kabupaten Magelang yang dipilih melalui kompetisi Bupati Cup yang lalu, sehingga kepercayaan yang dibebankan kepadanya semoga dapat dilaksanakan dengan baik.

Kepada pemain, Bupati berpesan semoga sepulangnya dari Brebes nanti dapat membawa kemenangan guna modal pertandingan berikutnya.

Kesebelasan PERTSIKAMA kali ini diperkuat pemain-pemain muda yang rata-rata berusia 20 Th, selanjutnya pada tanggal (9/7) nanti, akan menerima kesebelasan Sukoharjo di Stadion Sawitan dan (13/7) tandang di ISP Purworejo.(F1)


Ratusan Pelajar SMP Gagal Masuk SMA Negeri Kabupaten Magelang



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- 981 Lulusan SMP di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, gagal masuk SMA Negeri. Penyebabnya, daya tampung SMA Negeri tak sebanding dengan jumlah pendaftar.

Kasi kurikulum pengendali mutu SMA dan fasilitas pendidikan tinggi, Disdikpora Magelang, Sanny B Tjahjono, mengatakan, kelebihan calon siswa menyebabkan sekolah menerapkan sistem peringkat.

“Peyebabnya, daya tampung sekolah sangat terbatas, pendaftar melebihi, sehingga sekolah menggunakan ranking berdasarkan nilai,” jelas Sanny kepada Fast FM dikantornya, Senin (05/07)

Calon siswa yang gagal masuk SMA Negeri dapat mendaftar ke sekolah swasta yang pendaftarannya diperpanjang hingga Tanggal 6 juli.(F1)


Minggu, 04 Juli 2010

Dinkes Magelang Pastikan Penyebab Keracunan Krinjng



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menyatakan, penyebab dari keracunan yang menimpa 22 pelajar SD Desa Krinjing, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang Jumat (23/4)lalu, bukanlah dari produknya, melainkan di sebabkan oleh human error yang dilakukan oleh salah satu penyalur es cream tersebut.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bambang Sugiarto, menjelaskan, bahwa dari hasil tes uji laboratorium yang telah dilakukan oleh pihaknya, ternyata diketahui bahwa dalam es cream yang beracun tersebut, terdapat banyak microba bakteri, sehingga menjadi beracun.

“Sudah keluar, dari laborat tingakat provinsi, hasilnya adalah positif mikroba, sehingga bisa dikatakan bahwa kejadian yang berkaitan dengan Mr Cool, ini semata – mata karena unsur kelalaian yang disebabkan belum pahamnya orang dari pengelola Mr Cool dilapangan, unsur – unsur kimia tidak ditemukan sama sekali,” jelas Bambang di Magelang (03/07)

Sementara untuk mengantisipasi agar kelalaian oleh pengelola pengisian tidak terulang kembali, Sabtu siang perusahaan produsen es cream mr cool juga mengadakan pelatihan tentang bagai mana proses pengisian, serta bahan yang seharusnya digunakan untuk mengisi es cream mr cool tersebut, sehingga aman di konsumsi oleh masyarakat.

Darmawan Styaji, Direktur utama, PT Muda Mas Intan Samudra, perusahaan yang bertanggung jawab atas produksi Mr Cool, juga menjelaskan bahwa produknya aman dikonsumsi, bahkan ketika disinggung oleh wartawan tentang jaminan keamanan produknya, Darmawan mengaku menjamin 100% produknya aman dikonsumsi masyarakat.

“Aman untuk dikonsumsi, Perusahaan menjamin 100% sangat aman untuk dikonsumsi, karena Mr Cool diproduksi menggunakan kaidah – kaidah yang sesuai dengan Departemen Kesehatan,” jelas Edy di magelang.

Produsen selanjutnya berharap, agar masyarakat tidak khawatir dalam mengkonsumsi semua produk - produk dari Mr Cool, karena telah dipastikan keamanannya.(F1)


Mengisi Liburan Dengan Jualan Pakaian Bekas



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Mengisi liburan sekolah tak harus berwisata ke berbagai objek wisata, atupun tempat sanak saudara. Salah satunya anak-anak- di Dusun Sumber, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mereka mengisi liburan dengan berjualan pakaian bekas. selain dapat menambah wasan kehidupan, anak-anak juga dapat bermian bersama sekaligus membantu orang tua.

Raut muka anak – anak yang rata – rata baru berusia 10 hingga 14 tahun tersebut, nampak ceria sembari menawarkan bebagai dagangan pakaian bekas yang mereka dapat dari sumbangan warga masyarakat.

Mereka menjual pakaian bekas yang berupa Baju, Celana, Rok, bahkan hingga Peci dan kerudung mulai harga 6 hingga Rp 30 Ribu per potongnya.

Menurut koordinator kegiatan, Gunawan, kegiatan yang dilakukan di sebuah lapangan desa setempat ini, selain untuk mengisi waktu liburan, juga untuk memberikan ruang kepada anak – anak, agar dapat berpartisipasi kepada masyarakat serta orang tuanya.

“Selain itu juga untuk memberikan alternatif pilihan liburan sekolah kepada anak- anak ini, agar tidak terpaku dengan main game, nonton TV, maupun berwisata ketempat – tempat yang sesungguhnya kurang cocok bagi usia-usia seperti mereka,” jelas Gunawan disela kegiatan Minggu (04/07)

Bukan kesusahan yang anak – anak ini rasakan, namun justru keceriaan yang mereka dapatkan, karena mereka merasa bisa mengerjakan apa yang selama ini dikerjakan oleh orang dewasa.

“Senang mas, bisa jualan baju, pengalaman juga bertambah, selain bisa mengisi liburan, juga untuk membantu orang tua agar dapat duit, sampai siang ini kami sudah dapat Rp 290 ribu,” ungkap salah satu Anak Sami (13) disela menawarkan dagangannya.

Penyelenggara berharap, dengan kegiatan ini anak – anak dapat memiliki tempat tersediri di mata masyarakat, karena selama ini semua kegiaan hanya dilakukan oleh orang dewasa pada umumnya, padahal sesungguhnya anak- juga banyak yang mempunyai keahlian melakukan bernagai hal, termasuk berjualan.(F1)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman