GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Jumat, 16 Juli 2010

IKM Magelang Akan Dapat Bantuan



Oleh : Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Dalam rangka memperingati hari koperasi Indonesia ke 63, segaligus sebagai wujud apresiasi terhadap industri kecil menengah (IKM) di Kota Magelang, Dinas Koperasi dan Peindustrian Kota Magelang akan memberikan bantuan baik peralatan dan pembinaan kepada mereka.

"Untuk IKM yang bergerak di bidang makanan, kami akan berikan bantuan peralatan, seperti oven, mixer, alat packing, dan gerobak" terang Sri Nurhayati, Kepala Dinas Koperasi dan Peindustrian Kota Magelang, Jum'at (16/07)

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada sejumlah IKM di bidang konveksi, antara lain berupa peralatan jahit, bordir, perlengkapan batik, dan lain sebagainya. Tidak hanya berupa bantuan fisik, lanjut Nurhayati, bantuan juga berupa fasilitas pelatihan-pelatihan seperti pelatihan menjahit, membordir, dan desain packing produk.

"Penyerahan ini nanti akan dilakukan secara simbolis pada upacara peringatan Harkop di Kantor Pemkot Magelang, tanggal 19 Juli 2010" tambahnya.

di Kota Magelang setidaknya tercatat 983 IKM, dengan rincian sebanyak 471 IKM yang sudah memiliki ijin, sedangkan sisanya 521 merupakan IKM non formal. Sejumlah IKM tersebut bergerak di berbagai bidang, antara lain konveksi, makanan, meubel, sovenir, mainan anak-anak, dan lain sebagainya.


Menyambut Khataman ke - 67 Ponpes API Tegalrejo, Pagelaran Wayang Mulai Dipersiapkan



Oleh : Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Perhelatan akbar Haflah Attasyakkur wal Ikhtitam Ke-67 Asrama Perguruan Islam (API), Ponpes Salaf, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, sudah mulai menggema.

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh panitia, santri ponpes hingga warga sekitar Tegalrejo untuk menyambut agenda tahunan tersebut.

Salah satunya, sebagaimana pantauan Fast FM, adalah persiapan pagelaran wayang kulit yang rencananya hari ini, Jum'at (16/07) malam, akan di gelar di halaman kediaman Almarhum KH. Ahmad Muhammad atau Gus MUH, pukul 21.00 WIB. Hingga siang ini, tampak sejumlah panitia mempersiapkan segala sesuatu, seperti memasang tenda, peralatan panggung, menata alat musik gamelan, sound system dan lain sebaginya.

Menurut Yono, salah satu panitia menceritakan, bahwa hari ini adalah pertama pergelaran wayang, karena diagendakan pagelaran akan digelar selama tujuh hari kedepan. Adapun dalang-dalang yang akan tampil, antara lain dari Boyolali, Srumbung, Dukun, Tempel, Windusari, dan Yogyakarta.

"Pagelaran wayang memang sudah menjadi tradisi rutin untuk ikut menyambut Khataman di Pondok Pesantren API. Ini bukan sekedar syukuran biasa namun sebagai sarana syi'ar Islam. Selain itu, juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya bangsa." ungkap Yono.

Selain wayang, selama sepekan kedepan juga akan digelar berbagai acara seni, budaya, dan keagamaan memeriahkan khataman tersebut. Antara lain, ketoprak, jathilan, kuda lumping, reyog, dan karnaval. (F2)


Kamis, 15 Juli 2010

SDM Lemah, Puluhan Koperasi di Magelang Non Aktif




Oleh : Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Sebanyak 66 koperasi di Kota Magelang yang tidak aktif. Hal tersebut diakibatkan karena sumber daya manusia (SDM) yang tidak professional. Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian Kota Magelang, Dra Sri Nurhayati, Kamis (15/07).

Menurutnya, kualitas SDM merupakan sumber dari baik atau tidaknya suatu management koperasi. SDM yang lemah maka akan berdampak pada lemahnya koordinasi dan akses permodalan. Selain itu, diakuinya, kopersai saat ini hanya dijadikan pekerjaan sampingan dari oleh para pengelola dan anggota.

“Padahal jika dikelola secara professional, hasil koperasi akan bagus untuk memenuhi kepentingan anggota” ujar wanita berjilbab ini kepada FAST FM.

Lebih lanjut, pihaknya tidak dapat langsung membubarkan koperasi yang tidak aktif. Sebab untuk membubarkan suatu koperasi ada peraturan dan perundang-undangannya sendiri. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pendekatan dan pembinaan. Diantaranya, pembinaan bantuan modal, pendekatan bintek, pendekatan fasilitas fisik maupun peralatan, dan lain sebagainya.

“Membina koperasi itu sebenarnya sangat berat. Karena ibarat memelihara janin yang masih dalam kandungan hingga meninggal dunia.Butuh perjuangan dan keuletan” Imbuhnya.

Untuk diketahui, dinas setempat saat ini telah membina sebanyak 214 koperasi yang tersebar di Kota Magelang. Memiliki anggota sebanyak 26. 329 orang dengan rata-rata volume usaha sebesar Rp. 73,5 Milyar per tahun.(F2)


Takut LPG Meledak, Sebagian Warga Magelang balik Gunakan Kayu Bakar



Oleh: Ahmad muslim

Fast pojok Kota- Meledaknya tabung gas elpiji yang terjadi di sejumlah daerah hingga menyebabkan korban luka dan tewas membuat sebagian warga di Kabupaten Magelang takut memakai tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram (kg). Sebagian warga di wilayah ini memilih kembali memakai kayu bakar.

Aminah, seorang ibu rumah tangga di Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, mengaku takut setelah melihat di televisi banyak menayangkan kasus meledaknya tabung gas elpiji.

“Karena kalau kita mendengar berita dari elpigi itu macem – macem, jadi saya takut, makanya saya memilih kayu bakar aja yang nggak ada resikonya, baunya itu kadang – kadang sangat menyengat, ya takut,” kata Aminah, Kamis (15/7).

Hal senada diungkapkan Tikah, warga lainnya. Ia mengaku tidak tahu bagaimana mengecek kondisi dan kualitas selang yang diterimanya, sehingga takut memakainya. Sejak sebulan terakhir, ia menyimpan lagi satu paket kompor gas yang diterima dari Pemerintah pada September 2009 lalu.

Keduanya mengaku tidak mempedulikan tentang selang dan regulator SNI, karena yang ditakutinya adalah tabung gasnya. “Tidak tahu apa itu SNI, pokoknya saya takut pakai kompor gas,” ungkap Tikah.

Pada konversi minyak tanah ke gas lalu, Kabupaten Magelang mendapatkan sekitar 368.000 paket tabung gas elpiji. Satu paket terdiri kompor gas, tabung gas, selang dan regulator yang diberikan gratis kepada masyarakat.(F1)


Satpol PP Magelang kurang personil, penanganan penambang liar tak maksimal



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengakui, bahwa pengawasan dan penindakan terhadap para pelaku penambang liar di kawasan penambangan pasir di lereng gunung merapi selama ini, kurang optimal.

Kekurangan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), menjadi alasan belum maksimalnya penaganan masalah pertambangan.

Bupati Magelang, Singgih Sanyoto ketika dimintai tenggapan tentang penindakan penambangan liar, mengakui bahwa kurang maksimal. “Ya memang kita selalu awasi, tapikan terus terang aja dilapangan kita kekurangan personil, Satpol PP itu hanya beberapa orang saja,” jelas Bupati Singgih di Magelang (15/7)

Data yang diperoleh, jumlah personil Satpol PP Kabupaten Magelang ada 63 orang. Jumlah itu sudah meliputi petugas di sekretariat sebanyak 35 personil dan sisanya disebar di tiga pos, yakni Rumah Dinas Bupati, Rumah Dinas Sekretaris Daerah dan Kompleks kantor Sekretariat Daerah.

Jumlah ini menurut Bupati, sangat kurang karena jumlah ideal yakni 130 personil karena mempertimbangkan cakupan wilayah, namun karena kemampuan daerah sehingga pemda belum menambah personil Satpol PP.(F1)


Jeruk Adas Duku Makin Laku



Oleh : Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Akhir-akhir ini jika kita perhatikan, di beberapa ruas jalan di Magelang banyak ditemukan penjual jeruk berukuran besar. Ada yang menggunakan mobil bak terbuka, keranjang, atau tertata rapi digelar di tikar di pinggir jalan.

Menurut Eko, salah satu pedagang yang FAST FM temui di Jalan Magelang - Purworejo, Pakelan, Kabupaten Magelang, buah jeruk tersebut bernama jeruk Adas Duku. Banyak orang mengira kalu buat itu adalah jeruk Bali, yang dikenal memang berukuran lima kali lebih besar dari jelur lokal pada umumnya.

“Ini asli dari daerah Magetan Jawa Timur. Bedanya dengan jeruk Bali, jeruk Adas Duku memiliki rasa yang lebih manis dan dapat bertahan lama hingga 3 bulan.” terang Eko (14/07).

Harganyapun juga lebih mahal dibanding jeruk Bali. Yang paling mahal harganya Rp12.500, sedangkan yang murah antara Rp5.000 hingga Rp10.000,-. per buah. Meski relative mahal, namun buah ini makin banyak digemari. Dalam sehari, Eko mampu menjual mininal 50 biji. Bahkan dalam satu minggu ia bisa menjual sekitar 1.500 buah jeruk. Ia mengambil keuntungan sekitar 30 persen.

Diakuinya, banyak pedagang buah serupa yang berjualan di Magelang. Hanya saja, banyak diantara mereka yang 'kulakan' di Yogjakarta.

"Kalau saya memang dari kebunnya langsung sehingga bisa memilih buah yang benar-benar berkualitas," pungkasnya.(F2)


Rabu, 14 Juli 2010

Anggota Paskibra dan Gita Bahana Pamitan Walikota



Oleh : Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Salah Anggota paskibra nasional dan paduan suara Gita Bahana Nusantara melakukan audiensi dengan Walikota Magelang, H. Fahriyanto, Rabu (14/07). Anggota paskibra nasional diwakili oleh Nurmanita Rismaningsih, siswa SMA Negeri 1 Kota Magelang, sedangkan anggota paduan suara Gita Bahana Nusantara diwaliki oleh Yeremia Yessa Irnanda, siswa SMA Negeri 4 Kota Magelang.

Dengan didampingi orang tua serta kepala dinas pemuda olah raga kebudayaan dan pariwisata kota magelang, edy wahjanto, mereka meminta doa restu serta dukungan kepada walikota magelang, terkait keberangakatn mereka ke Jakarta pada upacara peringatan HUT Republik Indonesia, 17 Agustus mendatang.

“Dengan audiensi ini, diharapkan bisa memberikan dorongan atau motivasi kepada mereka, sehingga pada saat puncak acara, mereka bisa menjalankan tugas dengan maksimal” harap Edy

Lebih lanjut, edy menambahkan, keberangkatan mereka merupakan prestasi tersendiri bagi kota megalang, sebab mereka telah melewati serangakaian seleksi yang cukup berat, yang pada akhirnya mereka lolos membawa nama kota magelang dan propinsi jawa tengah ke tingkat nasional.

“Sebelum berangkat, kurang lebih satu bulan kedepan, mereka akan dibekali dengan berbagai latuhan. Baik latihan fisik maupun teori” pungkas edy.

Selain Walikota, turut hadir dalam audinesi tersebut, Plt setda kota magelang Azis Agus Suryantoro, Kabag humas Bambang Rijantoko, serta Kepala bidang pemuda olahraga disporabudpar Wagiman.(F1)


Senin, 12 Juli 2010

Eksekutif Diminta Segera Selesaikan Perbub Kesehatan Gratis



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- DPRD Kabupaten Magelang Jawa Tengah, menyesalkan masih molornya penetapan peraturan bupati yang akan mengratiskan biaya kesehatan 100% bagi masyarakat miskin diwilayah ini.

Sebelumnya dalam rapat antara legislatif dan pemkab setempat, eksekutif berjanji akan merampungkan perbub itu pada tanggal 10 juli lalu, namun kenyataannya hingga kini perbub yang dinanti masyarakat itu tak kunjung terealisasi.

Ketua Komisi D DPRD, Mashari berharap agar eksekutif segera merampungkan draf peraturan bupati itu. “Dan ini ternyata perbub yang memang semua masyarakat miskin termasuk juga dari dewan ini memang menunggu, saya kira kita ndak boleh bermain – main dengan masyarakat yang memang sangat menantikan perbub ini,” jelas Mashari Di Magelang (12/07)

Sementara itu, Kabag Hukum Pemkab Magelang, Sulistyo Yuwono, secara terpisah mengatakkan, bahwa draf perbub itu sudah sampai pada tahap finalisasi. “Sedang dilakukan pembahasan-pembahasan ditingkat akhir, kalau ditingkat eksekutif untuk draf sudah sampai pada finalisasi, mungkin masih akan ada pembahasan sekali lagi ditingkat eksekutif, menyangkut beberapa hal yang mungki masih perlu kita masukkan dalam subtansi perbub tersebut,” jelas Sulistyo.

Menurutnya, Beberapa hal teknis yang masih akan dibahas antara lain, dari dinas kesehatan yang masih akan mengusulkan terkait beberapa hal menyangkut pembatasan terhadap pembiayaan.

“Tapi secara prinsip, pak bupati pasti mendukung kebijakan – kebijakan yang sifatnya prorakyat dan membantu masyarakat, terutama dalam mengatasi masalah kesehatan,” pungkasnya.(F1)


MOS Jangan Jadi Ajang Perploncoan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (DisdikPora) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melarang pihak sekolah yang tengah melakukan Massa Orientasi Siswa (MOS), untuk tidak melakukan perploncoan yang mengarah pada kekrasan fisik dan mental calon anak didik.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Fasilitator Pendidikan Tinggi Disdikpora setempat, Haryono mengatakan, selain, dilarang melakukan perploncoan terhadap peserta didik baru, sekolah juga dilarang memanfaatkan MOS untuk ajang pemalakan terhadap calon siswa.

“Masa orientasi siswa baru, itu kita harapkan, tidak ada unsur perploncoan, tidak ada unsur pemalakan, ataupun hal-hal negatif lainnya, melainkan membantu siswa agar lebih mudah menyesuaikan diri, atau beradaptasi dengan lingkungan baru, atau sekolah baru,” Jelas Haryono kepada Fast FM diMagelang (12/07)

Selanjutnya, untuk menampung apabila ada pengaduan dari masyarakat terkait pelaksanaan MOS di Kabupaten Magelang, pihak Dinas Pendidikan setempat juga membuka Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) yang bertempat di kantor dinas.

“Untuk itu, kita memang membuka UPM atau Unit Penngaduan Masyarakat, yang mempunyai tugas pertama kita juga melaksanakan monitoring ke sekolah-sekolah, dan juga menerima aduan dari masyarakat,” pungkasnya.(F1)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman