GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 03 Juli 2010

Sosialisasi Pajak Dengan Kethoprak



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Pemerintah Desa Gulon, Kecamatan Salam Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memiliki cara unik untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak.
yakni dengan menggelar pentas Kesenian Rakyat yang berupa Kethoprak, dengan tujuan untuk menarik masyarakat agar berkumpul disatu tempat, untuk selanjutnya di berikan sosialisasi tentang pentingnya wajib pajak.

“Menurut saya sangat efektif sekali, dalam komunitas mayarakat yang sedang berada di satu titik, kita sosialisasikan khusunya juga tentang pajak,” jelas Kepala Desa Gulon, Kus Wiranto Kepada Fast FM Disela pagelaran Ketoprak, Jum’at (02/07) Malam.

Menurut Kus Wiranto, beberapa tahun terakhir ini, sebenarnya angka kesadaran masyarakatnya mengenai wajib pajak sudah tinggi, namun pihaknya berharap, dengan digelarnya sosialisasi seperti ini dapat lebih meningkatkan angka partisipasi masyarakat wajib pajak diwilayahnya.

“Karena meskipun pajak di Desa Gulon untuk tahun –tahun terakhir ini sudah ada peningkatan, namun saya rasa hal – hal seperti ini akan lebih maksimal lagi, khususnya tentang kesadaran masyarakat tentang wajib pajak,” harapnya.(F1)


Jumat, 02 Juli 2010

Angka Kecelakaan di Kabupaten Magelang Meningkat



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Magelang pada triwulan pertama tahun 2010 mengalami peningkatan.

Menurut data di Satuan Lalu Lintas Polres Magelang, Bulan Januari hingga Maret tercatat 63 kecelakaan, sedangkan April hingga Juni terdapat 107 kejadian.

Sedangkan Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas, dari Januari hingga Maret sebanyak 4 orang, luka berat 25 orang, dan luka ringan 81 orang. Sedangkan pada Mei hingga Juni tercatat 10 orang tewas, 20 orang luka berat, dan 97 orang luka ringan.

“Korban kecelakaan itu kebanyakan pengendara sepeda motor” Jelas Kepala Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polres Magelang, Juminten kepada FAST FM, Jum'at (2/7.

Tingginya angka kecelakaan itu disebabkan berbagai faktor, antara lain kedisiplinan pengendara itu sendiri. Selain itu, juga faktor jumlah kendaraan mengalami peningkatan, tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada.

Untuk menekan bertambahnya korban dan tingkat kecelakan, Ia beserta jajarannya telah intens melakukan razia, sosialisasi dan penertiban rambu-rambu lalu lintas.

“kami himbau kepada masyarakat pengendara kendaraan untuk waspada dan menaati rambu-rambu lalu lintas” pungkasnya. (F2)


Biaya SIM Naik 25%



Oleh: Ika Fitriana

FAST POJOK KOTA - Biaya pembuatan dan perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk semua jenis mengalami kenaikakan 20 hingga 25 persen . Ketentuan baru tersebut sebetulnya mulai diberlakukan di seluruh Indonesia pada 27 Juni 2010 lalu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polres Magelang, Juminten Kepada FAST FM, Jum'at (2/7). Menurutnya, dinaikannya tarif baru ini sejalan dengan pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50/2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Biaya pembuatan SIM A, yang semula Rp 75 ribu menjadi Rp 120 ribu. Sementara perpanjang SIM Ayang awalnya Rp 60 ribu, naik menjadi Rp 80 ribu.” terang Juminten.

Dia menambahkan, untuk pembuatan SIM C yang sebelumnya Rp 75 ribu, naik menjadi Rp 100 ribu. Kalau perpanjangan SIM C dari tarif Rp 60 ribu berganti Rp 75 ribu.

Selain SIM, kenaikan juga terjadi pada PNBP dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), STNK Kendaraan bermotor roda dua dan tiga atau angkutan umum tarif lama Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu. Kendaraan bermotor roda empat atau lebih, tarif lama Rp 50 ribu menjadi Rp 75 ribu

Demikian pula dengan pembuatan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Bahan Peledak serta Izin Kepemilikan Senjata Api.(F2)


Mantan Kadishub Magelang di Vonis Satu Tahun Penjara



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan denda uji kendaraan serta pengadaan buku uji kelayakan kendaraan bermotor senilai 158 juta rupiah.

Akibat perbuatan terdakwa, majlis hakim yang diketuai oleh Adi Hernowo SH, menjatuhi hukuman penjara selama satu tahun, dan denda Rp 50 juta, subsider 2 bulan penjara.

Dalam sidang sidang yang digelar di Pengadilan Negri Mungkid Kabupaten Magelang, Kamis (01/06), hakim ketua juga menyatakan terdakwa yang merupakan mantan kepala dinas perhubungan Kabupaten Magelang, telah terbukti korupsi yang berdampak pada kerugian negara.

Selain itu terdakwa juga terbukti telah menyalahgunakan wewenang yang melakat pada dirinya untuk memperkaya diri sendiri, dan orang lain.

“Menyatakan terdakwa Suranto,SH,MH. Telah terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana memberi kesempatan korupsi yang telah berlanjut dan korupsi yang sedang berlanjut. Kemudian menjatuhkan pidana terhadap terdakwa itu dengan hukuman penjara selama 1 Tahun dan denda sebesar lima puluh juta rupiah subside 2 bulan penjara,” ungkap Adi hernowo di persidangan.

Menanggapi putusan tersebut, terdakwa tidak mengajukan banding atas putusan majelis hakim, namun justru pengacara terdakwa, Sarjono yang malah mengaku belum bisa menerima putusan itu, “Semua kita kembalikan kepada terdakwa yang paling berhak menerima atau menolak keputusan ini, tidak bisa berbuat lain. Jadi klien saya sudah menyatakan menerima, ya kita mau saja, tapi secara hukum kita masih belum menerima, belum rela lah pokoknya,” jelas Sarjono usai persidangan.

Dalam kasus ini, terdakwa Muh Suranto didakwa korupsi uang denda keterlambatan uji kendaraan periode 2000-2008, serta menyelewengkan dana pengadaan buku uji dan pelat uji kendaraan bermotor. Akibat perbuatan dalam dua kasus itu, negara dirugikan sebesar Rp 50 juta dan Rp 108 juta.(F1)


Kaki Kuda Keseleo, Dokar Masuk Jurang



Oleh Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Kecelakaan Alat transportasi bukan hanya terjadi pada Sepeda Motor, Mobil maupun Bus umum, Namun Jum’at (02/06) pagi tadi, di Jalan Jogjakarta – Magelang, terjadi kecelakaan yang menimpa sebuah Andong (Dokar) yang terjungkal di tebing bahu jalan setinggi 7 meter.

Kecelakaan yang terjadi pukul 10.30 wib, tepatnya di Dusun Prebutan, Desa Gulon, Kecamatan Salam itu, menurut Saksi mata Saipin (27) mengatakan bahwa dokar tersebut, awalnya berjalan pelan dari arah timur atau dari arah Jogjakarta, namun mendadak kaki depan sebelah kanan keseleo, lalu sang kuda tersungkur dan masuk ke jurang.

“ Tadi awalnya andong itu dari arah timur Mas, tiba – tiba kaki depan kanan keseleo dan tersungkur masuk ke jurang ini…,” jelas Saipin dilokasi kejadian Jum’at (02/06)

Beruntung dalam kecelakaan kali ini, Dokar tersebut sedang tidak membawa penumpang, namun akibat kecelakaan itu Kusir (Pengendara) Andong Nokancil (25) warga Seloiring, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, mengalami luka memar dibagian wajah serta punggung, sehingga harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Magelang.

Selain Kusir yang terluka, Dokar juga mengalami rusak parah, namun sang kuda justru tidak terlihat luka, alias sehat-sehat saja.

Setelah sempat memacetkan arus lalu lintas selama lebih kurang Satu jam karena penasaran itu, warga kemudian bergotong royong untuk mengangkat badan dokar ke jalan, pemilik dokar, Daryono (43) mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah.

“Iya ini dokar milik saya mas, Nokancil itu hanya Ngusiri (Mengemudikan= Red) saja, ya ini saya jelas rugi jutaan mas, tapi gak papa lah namanya juga udah Kecelakaan,” jelas Daryono yang ditemui usai mengevakuasi dokar tersebut.(F1)


DPRD Magelang: PPDB Jangan Jadi Proyek Tiban Tahunan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Komisi D DPRD Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menghimbau kepada sekolah – sekolah baik negri maupun swasta yang ada diwilayah ini, agar momentum penerimaan peserta didik baru (PPDP) tidak dijadikan sebagai proyek tiban tahunan untuk mendapatkan keuntungan bagi sekolah masing – masing.

Himbauan tersebut disampaikan dalam rangka menindak lanjuti keluhan wali calon siswa terkait tingginya pungutan yang dilakukan oleh beberapa sekolah di wilayah magelang.

Anggota Komisi D, Lilik Trihandoko mengatakan, apabila terpaksanya hendak melakukan pungutan terhadap calon peserta didik baru, maka harus jelas kegunaanya serta tidak memberatkan wali murid.

“DPRD berharap, kepada masing - masing sekolah yang melakukan pendaftaran peserta didik baru, agar tidak melakukan pungutan – pungutan yang tidak rasional, kalau pun terpaksanya harus ada pungutan, ini harus ada transparansi, sehingga total dari pungutan itu wali murid bisa menerima,” jelas Lilik yang ditemui di Magelang Jum’at (02/07)

Selain tidak menjadikan proyek tiban tahunan, selanjutnya DPRD juga berharap, terutama kepada sekolah yang menyandang gelar Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), maupun bertaraf nasional (SRBN), agar jangan menjadikan gelar tersebut sebagai pembenaran atas pungutan yang dilakukan.

“Kemudian kita juga meminta kepada sekolah – sekolah agar tidak menjadikan momen pendaftaran penerimaan peserta didik baru itu sebagai proyek tiban tahunan, untuk mencari keuntungan, apalagi kepada sekolah – sekolah yang mungkin RSBI atau mungkin RSBN, kita tidak ingin bahwa kemudian dengan alasan rintisan sekolah bertaraf internasional itu, kemudian menjadi pembenar untuk melakukan pungutan diluar kewajaran,” pintanya.

Sebelumnnya, Hari terakhir Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2010/2011 di Kabupaten Magelang, sempat diwarnai para orang tua calon siswa baru, yang mengeluhkan besarnya uang sumbangan yang ditarik pihak sekolah, Salah satu orang tua calon siswa baru, Suhardi, mengaku keberatan dengan besarnya uang seragam dan sumbangan yang ditetapkan pihak sekolah negri.

“Ya kalau bagi saya pribadi selaku orang tua siswa ya sangat keberatan, karena nominalnya terlalu besar bagi saya, kemarin itu ada informasi sampai empat juta, sampai lima juta, itu aja untuk sumbangan, belum lagi untuk uang seragam yang informasinya sampai dua juta, padahal itu sekolah negri, harusnya kan gak sampai segitu to,” jelas Suhardi yang ditemui saat akan mendaftarkan anaknya disalah satu SMA diwilayah ini, Kamis (01/07) (F1)


Kamis, 01 Juli 2010

133 Koperasi Magelang Mati Suri



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Menjelang hari koperasi indonesia yang jatuh pada 12 juli mendatang, di Kabupaten Magelang, jawa tengah, ternyata tahun 2010 ini, tercatat sebanyak 133 koperasi tidak aktif.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang Edy Susanto, mengakui bahwa di wilayahnya memang terdapat ratusan koperasi yang tidak aktif itu. Menurutnya ada beberapa penyebab yang mengakibatkan koperasi tidak aktif.

“Ya jadi ada beberapa koperasi memang tidak aktif, yang pertama karena kegiatannya sudah tidak ada, karena ukuran koperasi aktif adalah melakukan RAT (Rapat Akhir tahun) atau tidak,” jelas Edy di kantornya Kamis (01/07)

Beberapa diantara koperasi yang tidak aktif menurut Edy adalah Koperasi Serba Usaha (KSU), “Kemudian memang kecenderungan koperasi yang tidak aktif adalah KSU mungkin karena bidang usahanya tidak focus, kemudian tidak dilakukan RAT pula, dan mereka tidak melaporkan ke kita, sehingga kami mencatatnya sebagai koperasi yang tidak aktif,” tambahnya.

Kendati ada 133 koperasi tidak aktif, namun menurut Edi Susanto, secara umum kinerja perkoperasian di Kabupaten Magelang membaik dibanding tahun sebelumnya.

Salah satu bukti kinerja membaik itu, kata Edy, koperasi yang tidak aktif jumahnya menurun dari 137 pada tahun 2008, kini menjadi 133.

“Sedang koperasi yang menjadi aktif, meningkat menjadi 408 dari 394 koperasi pada tahun sebelumnya,” pungkasnya. (F2)


Calon Wali Murid Keluhkan Besaran Sumbangan Sekolah



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Hari terakhir Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2010/2011 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diwarnai para orang tua calon siswa baru, yang mengeluhkan besarnya uang sumbangan yang ditarik pihak sekolah.

Salah satu orang tua calon siswa baru, Suhardi, mengaku keberatan dengan besarnya uang seragam dan sumbangan yang ditetapkan pihak sekolah.

“Ya kalau bagi saya pribadi selaku orang tua siswa ya sangat keberatan, karena nominalnya terlalu besar bagi saya, kemarin itu ada informasi sampai empat juta, sampai lima juta, itu aja untuk sumbangan, belum lagi untuk uang seragam yang informasinya sampai dua juta, padahal itu sekolah negri, harusnya kan gak sampai segitu to,” jelas Suhardi yang ditemui saat akan mendaftarkan anaknya disalah satu sma diwilayah ini, Kamis (01/07)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang, Ngaderi Budiono mengatakan, bahwa pihaknya membolehkan adanya sumbangan itu, ia juga mengaku, sebenarnya sudah meminta sekolah dan komitenya, untuk tidak menarik uang yang memberatkan orang tua calon siswa.

“Uang sumbangan kalau yang SMA , SMK kalau yang kelas satu, boleh ambil, sepanjang ada rencana yang akan didampingi apa, misalnya oleh pemerintah kok kurang, silahkan kalau pendampaingan, tapi dilaporkan ke dinas dulu, supaya kalu mau narik dinas diundang, biar saya juga menjadi saksi,” jelas Ngaderi. (F1)


Rabu, 30 Juni 2010

SMP Favorit Magelang Kebanjiran Pendaftar



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Hari kedua pelaksananan pendaftaran peserta didik baru PPDB, sekolah favorit di Kabupaten Magelang kebanjiran siswa. Bahkan di beberapa sekolah, jumlah pendaftar yang mengembalikan formulir melebihi daya tampung yang ada.

Kondisi tersebut salah satunya nampak di SMP Negeri satu Kota Mungkid. di sekolah ini, dari daya tampung yang ada yakni 183 pelajar, namun hingga hari kedua ini yang sudah mengembalikan berkas pendaftaran sebanyak 240 orang.

Menurut Ketua panitia pendaftaran peserta didik baru PPDB SMP N Satu
Kota Mungkid, Dwi Suryani, kendati sudah dibanjiri pendaftar.

“Namun masih banyak calon siswa yang hanya mengambil formulir, dan belum langsung mendaftarkan diri,” Jelas Dwi Suryani (30/06)

Kondisi yang sama juga tampak di SMP Negeri Dua Muntilan. menurut ketua PPDB SMP ini, Eko Siswanto, hingga hari kedua PPDB, sedikitnya sudah ada 361 pelajar yang mengembalikan berkas pendaftarannya, padahal daya tampung yang ada hanya 192 siswa.

Akibatnya, pada hari kedua ini sudah mulai banyak wali siswa yang mencabut berkasnya, karena berada di posisi bawah dalam rangkingisasi jumlah nilai.

“Sebanyak 153 berkas ditarik kembali sampai dengan hari ini, diperkirakan besok masih banyak yang menarik kembali berkas-berkas itu, mengingat daya tampungnya masih belum dapat memuat sejumlah yang ditarik berkasnya,” jelas Eko.

Untuk diketahui, PPDB sekolah negeri mulai dari SD hingga SMA di Kabupaten Magelang berlangsung serempak selama 3 hari. Dimulai pada selasa (29/06) hingga kamis (01/07) besok.(F1)


Tidak Ada Sanksi Pidana Bagi Distributor Gula Rafinasi Nakal


Oleh: Ika Fitriana

Fast Pojok Kota- Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdaganagan Propinsi Jawa Tengah, Agus Riyanto mengaku pihaknya mengalami kesulitan untuk menarik gula ravinasi yang kini banyak beredar di masyarakat, kesulitan tersebut dikarenakan tidak adanya sanksi pidana yang jelas bagi distributor maupun sub
distributor Gula Kristal Rafinasi (GKR).

Menurut Agus, Sangsi yang berlaku saat ini hanya sanksi administrative, yang ternyata belum memberi efek jera. ”Kami kesulitan untuk menarik peredaran gula tersebut, sebab masyarakat, baik rumah tangga maupun indutri kecil menengah lebih memilih gula tersebut, sebab harganya lebih murah sekitar Rp 1500 – Rp 2000 dibawah gula kristal konsumsi,” jelas Agus di Magelang.

Meski demikian pihaknya mengaku telah melakukan pengawasan lapangan, baik di pasar, distributor maupun produsen di 20 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Sejauh ini pihaknya juga telah memberikan surat teguran kepada pihak-pihak yang melanggar ketentuan tersebut.

Gula Kristal Rafinasi adalah bahan baku untuk proses produksi pada industri makanan, minuman dan farmasi.menurut peraturan menteri perdagangan no 527/2004 pasal 2 ayat 4, gula tersebut hanya dapat diperjualbelikan atau diditribusikan kepada industri dan dilarang diperdagangkan ke pasar dalam negeri.(F1)


Polisi, Flying Fox Tak Penuhi Prosedur



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Usai menewaskan seorang pemandu wisata, wahana permainan Flying Fox di Candi Borobudur yang dikelola PT Taman Pelangi Jakarta terus mendapat sorotan, kali ini diketahui, permainan meluncur itu, tidak memenuhi prosedur standar keamanan.

Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Slamet Riyadi mengatakan wahana Flying Fox tersebut belum terdaftar di Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI). Sebuah lembaga training penyelenggara kegiatan out door yang dibentuk supaya kegiatan itu tidak menyimpang dari dasar keilmuannya.

”Selain itu, secara kasat mata, tali yang digunakan memang sudah tidak layak, Beberapa bagian tali nampak berkarat sehingga rawan patah,” kata Slamet Riyadi.

Menurut Slamet, Penyidik, telah melakukan pemeriksaan terhadap manajer PT Taman Pelangi Agung Riyadi. Hasilnya, pengelola menyatakan telah menerapkan standar prosedur keamanan di wahana tersebut.

Namun, pernyataaan itu tidak membuat serta merta penyidik percaya. Guna lebih memastikannya, kata Slamet pihaknya akan melakukan sejumlah langkah lanjutan. Diantaranya meminta pendapat saksi ahli dari AELI. ”Serta membawa tali tambang untuk diperiksa di labfor Polda Jawa Tengah,” tambah Slamet.

Dengan diperiksanya Manajer PT Taman Pelangi, berarti sudah tujuh orang yang dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Namun, pihak Kepolisian masih belum menetapkan tersangka.

Seperti diketahui, wahana permainan flying fox memakan korban jiwa. Budi Rahayu, 42 tahun, seorang pemandu wisata asal Dusun Gendingan Desa Borobudur Kabupaten Magelang tewas terjatuh, Jumat (25/6) akhir pekan lalu setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kabupaten Magelang.(F1)


Sepi Pendaftar, Duta Wisata 2010 Kota Magelang Diundur


Oleh: Ika Fitriana

Fast Pojok Kota- Hingga akhir pendaftaran hari ini, pemilihan Duta Wisata 2010 Kota Magelang masih minim pendaftar. Dari catatan panitia, jumlah peserta yang sudah mengembalikan formulir masih sekitar 20 orang. Padahal target pendaftar 70 orang.

Kepala Seksi Promosi Penyuluhan Pariwisata Disporabudpar Kota Magelang, Indri Astuti kepada FAST FM mengungkapkan, minimnya para peserta diduga karena musim liburan sekolah, calon peserta sebagian tidak mengetahui promosi duta wisata yang telah disebarkan disekolah-sekolah sebab rata-rata mereka pegi keluar kota.

Indri astuti mengakui pendaftar duta wisata tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Tahun lalu, sebelum pedaftaran ditutup, bisa mencapai 98 pendaftar dari 50 pendaftar yang ditargetkan.

”Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk mengundur batas akhir pendaftaran hingga 14 Juli mendatang. Kami berharap, jumlah peserta akan bertambah hingga tanggal tersebut. Sedangkan malam final atau penobatan tetap diselenggarakan 24 Juli 2010 di Gedung A.yani,” jelas Indri (30/06)

Lebih lanjut Indri mengatakan, guna menyukseskan gelaran Duta Wisata 2010 tersebut pihaknya sudah mempromosikan dan menyebarluasankan informasi melalui pemasangan spanduk, famflet, hingga on air melalui media elektronik.(F2)


Selasa, 29 Juni 2010

Ketep Pass Ramai Wisatawan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Selama musim liburan sekolah 2010 ini, sejumlah tempat wisata dikabupaten magelang, ramai dikunjungi wisatawan, bukan hanya candi borobudur, namun wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Ketep Pass, juga meningkat tajam.

Selain wisatawan domestik, turis asing yang datang untuk menikmati keindahan panorama Gunung Merapi dan Merbabu itu juga mengalami kenaikan.

Direktur Badan Pengelola Ketep Pass , Santoso, mengatakan, Wisatawan asing yang singgah ke wisata ini, antara lain datang dari Perancis , Malaysia , serta Cina.

“Pada hari-hari biasa, jumlah pengunjung rata-rata 500 orang per hari. Selama masa liburan yang berlangsung sejak Minggu (20/6) lalu, jumlahnya meningkat pada kisaran 2.000-2.500 orang per hari,” papar Santoso (29/06)

Dari pantauan lapangan, sebagian pengunjung datang dalam rombongan besar dengan menumpang bus-bus wisata, sebagian lagi menumpang kendaraan pribadi serta sepeda motor. Dari pelat nomor kendaraan berasal dari sejumlah daerah di Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, Jabar, Jakarta dan Sumatra .

Sedangkan turis asing, lebih banyak yang menggunakan jasa biro-biro perjalanan wisata. Pihak pengelola memperkirakan keramaian pengunjung, akan berlangsung sampai akhir masa liburan sekolah awal Juli mendatang(F1).


DPRD dan Dinas Pendidikan akan Surati Mendiknas


Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Komisi D DPRD Kabupaten Magelang bersama Dinas Pendidikan setempat, akan mengirimkan surat kepada Mendiknas. Yang intinya, mengusulkan agar khusus pembangunan fisik gedung yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), diperbolehkan tetap menggunakan sistem swakelola dan tanpa lelang.

Ketua Komisi D, Mashari, mengatakan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010 agaknya sulit dipedomani sepenuhnya, terutama dalam pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 Bidang Pendidikan. Karena regulasi itu baru terbit di pertengahan tahun.

"Terutama menyangkut pembangunan fisik gedung sekolah, kalau harus melalui proses lelang mungkin tak bisa dirampungkan pada akhir tahun. Saat ini, waktunya terlalu mepet," kata Mashari, yang ditemui usai rapat kerja bersama jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (29/06).

Sedangkan untuk pengadaan alat peraga dan alat-alat olah raga, menurut Mashari bisa ditempuh dengan menggunakan sistem lelang tender.

Tahun 2010 ini, Kabupaten Magelang menerima DAK dengan total Rp 77,6 miliar. Dana tersebut 119 SMP Rp 52 miliar, Untuk 71 SD Rp 18 milyar. 30 persen untuk membangun gedung perpustakaan di 31 SMP dan 61 SD. Untuk pembuatan 124 kelas baru, rehab 237 ruang kelas SMP, serta rehab berat 112 ruang.

Penggunaan 70 persen lainnya, dimanfaatkan untuk peningkatan mutu pendidikan seperti pengadaan buku, alat-alat olah raga, alat peraga mata pelajaran IPA dan IPS.(F1)


Senin, 28 Juni 2010

TMMD Sengkuyung Kota Magelang Habiskan Dana Rp 152 Juta



Oleh: Ika Fitriana

Fast Pojok Kota- Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung 1 di Kota Magelang sedikitnya telah menelan biaya sebesar Rp. 152 Juta. Dana tersebut diambil dari dana aspirasi masyarakat sebesar Rp. 12 Juta dan dari APBD sebesar Rp. 140 Juta.

Kepala Bagian Humas, Protokol dan Santel Pemerintah Kota Magelang, Bambang Rijantoko menjelaskan, dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan fisik dan non fisik di sejumlah kelurahan di Kota Magelang.

”Pembangunan fisik antara lain untuk pembangunan talud dan irigasi di Rt 13 Rw 12 Meteseh serta jalan-jalan kampung dibeberapa kelurahan di Kota Magelang. Sedangkan pembangunan non fisik antara lain untuk kegiatan penyuluhan masyarakat seperti penyuluhan kenakalan remaja, kamtibmas, pertanian, serta Keluarga Berencana (KB),” papar Bambang kepada Fast FM di Kantornya (28/06)

Pemkot berharap, program tersebut bukan semata-mata untuk membangun desa tetapi juga memberi inspirasi kepada masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

Program TMMD tersebut telah dilaksanakan sejak 8 Juni lalu dan berakhir Senin ini. Upacara penutupannya sendiri telah berlangsung pagi tadi di Taman Kumuda Putra-Putri Kota Magelang, dipimpin langsung oleh Walikota Magelang Fahriyanto. (F1)


Memasuki Musim Pendaftaran Siswa Baru, Omset Pegadaian Meningkat



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Memasuki musim pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2010 ini, jumlah angka gadai di kabupaten magelang meningkat hingga 15%, namun pihak Pegadaian memperkirakan, penigkatan paling tinggi baru akan terjadi pada bulan juli besok.

Pimpinan Cabang Pegadaian Muntilan, Kabupaten Magelang, Tri Panca Herianti mengatakan, bahwa pada bulan maret lalu jumlah angka gadai mencapai Rp 1,4 Milyar, sedangkan pada bulan juni ini meningkat menjadi Rp 1,6 Milyar.

“Ya ada kenaikan, mudah mudahan juli ada kenaikan, karena sekarang kan belum saatnya membayar ya, kenaikannya sudah mulai bulan maret april sudah ada kenaikan, ya mungkin kan kalau bulan april untuk bayar sekolah, kalu besok ini kan untuk masuk sekolah, kenaikannya rata-rata sekitar 15%,” jelas Tri Panca di Magelang (28/06)

Menurut Tri Panca, Puncak kenaikan dana yang dikeluarkan untuk membayar gadai dari masyarakat, diperkirakan akan berlangsung pada Juli mendatang. Bulan itu merupakan masa pendaftaran murid baru di sekolah. Sesuai dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada bulan-bulan itu biasa omset penggadaian bisa mencapai angka rata-rata Rp 1,8 milyar.

Terhitung sejak awal 2010 hingga Senin hari ini, penggadaian Cabang Muntilan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 9 milyar lebih untuk membayar barang yang digadai masyarakat.(F1)


Rekomendasi LKPJ Walikota Magelang Diwarnai Aksi Penolakan



Oleh: Ika Fitriana

Fast Pojok Kota- Rapat Paripurna DPRD Kota Magelang dengan agenda pemberian rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota
Magelang tahun 2009 diwarnai aksi penolakan, yang dilakukan oleh LSM Detasemen Anti Korupsi atau DESAK 71.

LSM tersebut menilai masa pemerintahan walikota periode lalu masih sarat penyimpangan-penyimpangan yang mengarah kepada tindak pidana korupsi.

Koordinator Aksi, Priyo Kus Nugroho mengatakan, setidaknya terhadap dua hal yang ditekankan, yakni pembangunan Stadion Madya yang dinilai lamban, sehingga berdampak pada pemborosan anggaran Negara.

”Pembangunan kembali Pasar Rejowinangun yang terkesan ditunda-tunda oleh pejabat terkait dan panitia lelang pasar. Menurut kami, ada kepentingan-kepentingan tertentu yang mendompleng pada proses prembangunan pasar tersebut,” jelas Priyo (28/06)

Lebih lanjut Priyo mengatakan, seharusnya pemerintah terlebih dahulu menyelesaikan satu-persatu pesoalan yang masih ada, dan mempertangungjawabkan sebelum masa kepemerintahan berakhir.(F1)


Jumlah Gelandangan Kabupaten Magelang, Terbanyak di Jawa Tengah



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Saat dilakukan Sensus Penduduk (SP) 2010 pada 1-31 Mei lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menemukan puluhan gelandangan dan warga tak berpenghuni berada diwilayah ini.

Meski enggan menyebutkan jumlah gelandangan secara pasti, Kepala BPS Kabupaten Magelang, Bambang Dwi Hartono mengatakan, bahwa jumlah gelandangan di Kabupaten Magelang adalah terbanyak di Provisi Jawa Tengah.

Menurut Bambang, penyumbang angka gelangangan dan warga tak berpenghuni di Kabupaten Magelang, paling banyak adalah dari kawasan penambangan pasir di lereng Gunung Merapi.

“Banyak yah, cukup banyak, mungkin malah untuk daearah khusus itu malah paling banyak di jawa tengah, terutama di daerah merapi itu kita paling banyak dapet, jadi intinya, untuk yang dicacah menggukan L2 itu gelandangan dan lain – lain, itu paling banyak dikabupaten magelang, iya terbanyak di jawa tengah, terutama karena itu andilnya di daerah merapi,” jelas Bambang di Magelang (28/06)

Selain diwilayah merapi, Gelandangan, Orang gila, serta warga tak berpenghuni itu, juga ditemukan disekitar terminal, pasar dan kompleks pertokoan di 9 dari 21 Kecamtan yang ada di Kabupaten Magelang.

Para gelandangan itu, kata Bambang, terdata pada tanggal 15 Mei 2010 lalu tepat pada pukul 00.00 wib, pada waktu itu, pihaknya mengerahkan 9 tim untuk mendata Gelandangan dan pengemis didaerah ini.

Untuk diketahui, pada SP 2010 ini BPS menggunakan metode de facto dan bukan de yure. BPS beralasan dengan memakai de yure, jelas hanya berdasar KTP. Tapi kalau dengan de facto, asal mereka selama enam bulan berturut-turut tinggal diwilayah ini, maka akan masuk data base kabupaten magelang. (F1)


DPRD Beri Rekomendasi Terhadap LKPJ Walikota Magelang



Oleh: Ika Fitriana

Fast Pojok Kota- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Magelang secara resmi hari ini memberikan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Magelang tahun 2009. Secara garis besar.

Ketua DPRD Kota Magelang, Hasan Suryoyudo, Kepada Fast Fm mengatakan, secara umum hasil pembangunan yang dilaporkan dalam LKPJ sudah cukup memperlihatkan
tingkat kemajuan yang dinilai berdasarkan indikator kinerja sesuai dengan rencana strategis Kota Magelang tahun 2005-2009.

”Diraihnya penghargaan Adipura merupakan contoh keberhasilan pada bidang kebersihan dan tata kota, selain itu di bidang pendidikan juga dinilai menunjukkan kemajuan,” Jelas Hasan (28/06).

Meski demikian, DPRD juga memberikan sejumlah catatan strategis terhadap penyajian LKPJ Walikota tersebut. Yang mana untuk disempurnakan pada pemerintahan walikota yang akan datang.

“Beberapa catatan yang disoroti antara lain persoalan Stadion Madya, Pembangunan Pasar Rejowinangun, dan lain sebagainya,” tambah Hasan.(F1)


Minggu, 27 Juni 2010

Kepala Balita Terjepit Stupa Borobudur



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Nasib naas menimpa Maila (4) Bocah balita warga Dusun Ungaran RT 07/ RW II Desa Klerep Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang secara tidak sengaja, kepala balita itu masuk dan terjepit di salah satu stupa Candi Borobudur.

Dari data yang diperoleh Fast-FM di lokasi kejadian, peristiwa tersebut bermula ketika ibu korban Tri Wahyuningsih, ingin merogoh salah satu stupa yang didalamnya ada patung budha yang berada di lantai Tiga (Arupadatu). Namun, saat ibunya merogoh, anaknya anaknya ikut penasaran dan ikut merogoh serta tiba-tiba kepalanya masuk di lubang salah satu stupa dan tidak bisa keluar lagi.

Beruntung petugas keamanan dari PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) datang untuk memberikan pertolongan. Setelah selama satu jam lebih petugas kemanan candi dan polisi berusaha melakukan pertolongan, Kepala Maila berhasil dikeluarkan dengan luka di bagian kening kepala dan langsung dilarikan ke RSUD Magelang.

Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarno, yang ditemui Fast FM, membenarkan kejadian itu, menurutnya, kejadian ini sekaligus mengingatkan kepada para orang tua yang sedang berkunjung dan membawa anak – anak terutama balita, agar di tingkatkan kewaspadaannya.

“Ya benar, berdasarkan laporan petugas security kami memang ada kejadian itu, selanjutnya kami berharap, terutama bagi orang tua yang mengajak anaknya agar lebih waspada dalam menjaga anak – anaknya saat berwisata ke borobudur,” jelas Pujo Kepada FAst FM diBorobudur Minggu (27/06) malam.

Atas kejadian yang mnimpa Maila ini Pihak TWCB juga langsung memperketat pemantauan pengunjung oleh Security, serta mempertegas larangan pengunjung agar tidak naik kestupa candi.(F1)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman