GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 25 Desember 2010

Dunia Perikanan Juga Butuh Perhatian Pemerintah



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Dunia usaha perikanan di Kabupaten Magelang, nyaris tak berkutik paska erupsi eksplosif Merapi. Ratusan ekor benih dan indukan berbagai jenis ikan yang di budidayakan mati, terkena dampak letusan gunung itu.

Miftahudin, sekertaris kelompok tani ikan, mina sejahtera kecamatan Ngluwar, kabupaten Magelang mengungkapkan, bahwa sektor perikanan juga sama meruginya akibat letusan gunung merapi.

“Jadi ternak ikan itu pada mati, karena tekena abu vulkanik kemudian juga irigasi rusak, sejauh ini belum ada penanganan dari pemerintah, baik soal irigasi, maupun penggantian ikan,” ungkap miftahudin di usai Audiensi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Magelang, Sabtu (18/12) pagi.

Pihaknya berharap, pemerintah mau memikirkan nasib mereka, seperti halnya pemerintah memikirkan nasib peternak sapi dan kambing korban Merapi.

“Alangkah baiknya juga pemerintah mau mengganti kerugian peternak ikan, seperti mereka mengganti kerugian pada ternak sapi dan kambing, toh kami sama – sama korban, dan butuh modal untuk memulai usaha lagi,” kata Miftahudin lagi.

Dia mencatat, di Kabupaten Magelang ada 6.255 petani ikan yang tergabung dalam 324 kelompok usaha pembudidayaan perikanan (UPP). Sebanyak 2.223 petani dari 120 kelompok UPP, terkena dampak serius letusan Merapi sehingga merugi hampir Rp 13 miliar.
“Kerugian terbesar, diderita para petani ikan di Kecamatan Mungkid, karena wilayah ini, selain sentra peternak ikan, sebagai sentra produksi ikan di Kabupaten Magelang, jadi kerugiannya mencapai Rp 6,5 miliar,” tambahnya.

Sementara menanggapi usulan warganya, Ketua Komisi B, Suryatono, menyatakan siap memfasilitasi setiap aspirasi para peternak ikan tersebut, selain itu pihaknya juga menyarankan para pelaku usaha perikanan terus berkomunikasi dengan Dinas Peterikan.

“Terutama menyangkut langkah-langkah ke depan, agar bisnis perikanan di Kabupaten Magelang kembali pulih,” kata suryatono.(F1)


Pakai Sabu-sabu, Oknum Dokter Ditangkap Polisi


Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Satuan Narkoba Polres Magelang Jawa Tengah berhasil menangkap pemakai narkoba jenis sabu – sabu, ironisnya, Pelakunya adalah seorang Dokter yang sekaligus pengacara , bahkan lebih parahnya tersangka sudah menyandang status Haji.


Tersangka yang diketahui bernama dr H. Yunanto, saat ini yang tengah melaksanakan tugas kedinasan di Puskesmas Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.


Menurut Kapolres Magelang, AKBP Kif Aminanto, tersangka Yunanto ditangkap petugas di belakang Kantor Kecamatan Kaliangkrik. Dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan Satu paket sabu – sabu seberat 0,71 Gram.


“Dokter itu bertugas di puskesmas Kaliangkrik, habis itu kita buntutin, kita geledah dan didalam tasnya kita temukan sabu –sabu itu, dia bukan pengedar baru sebatas pemakai,” kata Kapolres di magelang, Jum’at (17/12)


Selain satu paket sabu – sabu, petugas juga mengamankan satu unit mobil sedan Honda Civik milik tersangka. Tersangka diamankan bersama Tiga tersangka lainnya, masing – masing Toni, Wildan, serta Riyan.


Sementara ketika Wartawan hendak mengorek keterangan dari tersangka, Ia justru enggan memberikan keterangan. “Silahkan Tanya pengacara saya, saya sudah menyerahkan semua nya ke pengacara saya,” jawab nya singkat.


Atas perbuatannya, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 112 ayat 1 undang – undang RI No 35 tahun 2009, tentang Narkotika. “Itu ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 12 tahun penjara, serta denda minimal Rp 800 juta dan maksimal Rp 8 Milyar,” pungkas Kapolres.(F1)


Selasa, 21 Desember 2010

Kota Magelang Raih Parahita Ekapraya Utama



Oleh : Ika Fitriana

Kota Magelang kembali meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Presiden Republik Indonesia (RI) untuk ke-empat kalinya. Tidak tanggung-tanggung, penghargaan yang diraih untuk kategori Parahita Ekapraya Utama, yaitu kategori daerah yang dinilai berhasil dalam melaksanakan program pemberdayaan perempuan secara berkesinambungan melalui pengintegrasian isu gender dalam kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

"Sebelumnya Kota Magelang juga berhasil meraih anugrah serupa berturut-turut tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010," terang Bambang Rijantoko, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Magelang kepada FAST FM, Selasa (21/12).

Piala penghargaan yang concern terhadap pemberdayaan perempuan itu akan diberika langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, kepada Walikota Magelang Sigit Widyonindito bertepatan dengan hari Ibu, (22/12) besok di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Menurutnya, Prestasi tersebut bisa raih tak lepas dari partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat Kota Magelang hingga tingkat RT/RW. Beberapa organisasi yang mendukung masalah gender dan perlindungan anak yang cukup aktif di Kota Magelang, seperti Woman Crisis Center (WCC) Cahaya Melati dan Organisasi Bocah Asli Magelang, juga ikut menjadi point tambah pada saat penilaian dewan juri.

"Selain itu, aktifnya pendampingan dari lawyer dan instansi untuk kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan pada anak di Kota Magelang, secara gratis." pungkas Bambang.

Pihaknya berharap kedepan penghargaan ini menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja serta kepedulian baik pemerintah maupun masyarakat terhadap masalah-masalah gender dan perlindungan anak. Apalagi, Kota Magelang akan segera mendeklarasikan diri menjadi Kota Gender dan Kota Layak Anak pada 2011 mendatang. (F2)

Selengkapnya...


15 Anak-anak Penyandang Cacat Ikut Porseni



Oleh : Ika Fitriana

Sebanyak 15 anak-anak penyandang cacat asal Kota Magelang hari ini, Selasa (21/12), berangkat ke Donohudan Solo guna mengikuti Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) khusus untuk penyandang cacat se Jawa Tengah. Mereka adalah anak-anak dari SLB YPPLAB dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Petuni) Kota Magelang, dan akan didampingi oleh 4 orang.

Pelepasan langsung dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Sugiharto, di Kantor Dinas setempat.

Sementara itu, menurut Rochim, Kasi Rehab Sos dan Penyandang Cacat Disnakertrans Kota Magelang, keikutsertaan kontingen tersebut merupakan bentuk partisispasi sekaligus upaya untuk memberikan motivasi serta kepercayaan diri bahwa meski dengan keterbatasan tertentu mereka mampu menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat luas.

Tidak hanya bidang olah raga, di kejuaran tingkat Propinsi tersebut nantinya mereka juga akan unjuk kebolehan dibidang seni musik serta memamerkan hasil karya mereka berupa kerajinan tangan hasil daur ulang barang-barang bekas.

"Untuk kategori seni musik atau Band diwakili oleh anak-anak penyandang Tuna Netra, sedangkan kategori seni kerajinan tangan oleh anak-anak Tuna Daksa atau penyandang cacat tubuh." jelas Rochim.

Diharapkankan dalam kejuaraan tersebut kontingen Kota Magelang bisa meraih juara umum. Namun meskipun tidak, lanjut Rochim, yang terpenting adalah membangun motivasi diri mereka untuk terus semangat dan pecaya diri mereka saat berada di tengah masyarakat umum.

"Dalam acara ini kami juga menyerahkan bantuan dua buah kursi roda untuk penyandang cacat, yaitu kepada Sumadi warga Gebalan Rt.02/02 Jurangombo Utara dan Dwi Oktaviani warga Pasar Telo Gelangan," imbunya.

Pihaknya juga berharap tahun kedepan fasilitas khusus untuk para penyandang cacat di Kota Magelang bisa tercukupi. Seperti halnya di Kota-kota besar lainnya, agar prestasi ataupun kemampuan mereka bisa terwadahi dengan baik. (F2)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman