GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 28 Agustus 2010

Prihatin Kondisi Sungai, FPK Magelang Gelar Kampanye Pelestarian Ekosistem Kali



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Forum Peduli Kali (FPK) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/8) menggelar Kampanye pelestarian ekosistem kali,

Acara yang digelar di sepanjang sungai Blongkeng Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang itu, selain diikuti oleh ratusan masyarakat sekitar, juga diikuti oleh puluhan santri, serta puluhan pelajar SD dan MI setempat.

Menurut Koordinator FPK Habib Saleh, aksi ini didasari keprihatinan atas kondisi kali di Kabupaten Magelang yang kotor dan penuh sampah. Selain itu, ikan kini juga mulai menghilang dari kali akibat penangkapan yang melebihi batas.

Selain itu, penangkapan ikan dengan menggunakan alat strum dan racun tidak hanya mematikan ikan dewasa. Telur dan ikan yang masih kecil juga ikut punah.

"Jika dibiarkan hal ini akan membuat ekosistem kali terancam musnah. Kelak anak-anak kita mungkin tidak akan bisa melihat ikan di kali. Ini tentu sangat mengkhawatirkan," kata Habib usai kegiatan Sabtu (28/8).

Pihkanya berharap, ikan-ikan ini akan mampu mengisi kembali ekosistem kali yang telah habis dipancing dan diracun oknum tertentu. "Tolong ikan ini tidak ditangkapi dulu. Biarkan besar setelah itu bebas ditangkap masyarakat untuk lauk pauk. Mari kita jaga alam sekitar kita," ajak dia.


Parcel Mulai Marak



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Perayaan hari raya identik dengan kegiatan kirim mengirim ucapan, termasuk parcel. Dua pekan menjelang lebaran ini, keberadaan parcel di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Magelang sudah mulai marak.

Nisa, karyawan di salah satu swalayan di Kota Magelang mengatakan, tokonya telah mempersiapkan parcel bahkan sebelum bulan Ramadhan. Setidaknya ia buat 500 paket, berisi aneka produk makanan, minuman, belah pecah dan busana muslim.

Harga yang dilempar berkisar Rp. 100 ribu hingga Rp. 1 Juta, harga tergantung jumlah dan variasi barang. "Kita juga menjaga kualitas barang, batas kadaluarsa minimal tahun 2011," imbuhnya.

Adapun konsumen parcel, lanjut Nisa, tidak hanya perorangan tapi juga instansi di wilayah ini. Pihaknya juga melayani pengiriman parcel khusus untuk tujuan lokal. "Untuk wilayah Kota Magelang ongkos pengiriman gratis," pungkasnya. (F2)

*Foto: dok.


2.235 Pedagang Rejowinangun Telah Registrasi



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Setelah dilakukan pendataan ulang, hingga batas akhir registrasi, tercatat jumlah pedagang pasar rejowinganun sebanyak 2235, yang terdiri dari 146 Kios dan 2089 los.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Magelang, Drs. RM. Devananda, MM menjelaskan pendataan tersebut berdasarkan Perda Nomor 10 tahun 2000 tentang Retribusi Pasar, Pasal 9 yang menyebutkan izin pemakaian tempat dasaran berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang kembali serta harus dilakukan daftar ulang setiap dua tahun sekali.

Meski telah ditutup, menurut Devandanda, pihaknya tetap akan melayani para pedagang yang belum registrasi, "Kita layani pedagang yang belum registrasi asal dengan bukti yang jelas," katanya

Sebelumnya, DPP telah membuat peta pasar sesuai dengan kondisi sebelum kebakaran yang terjadi pada 26 Juni dua tahun lalu. Peta sebagai dasar untuk memastikan kepemilikan los dan kios. (F2)


Jumat, 27 Agustus 2010

Bupati: PNS Magelang Boleh Bawa Mudik Mobil Dinas



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Bupati Magelang Singgih Sanyoto, mempersilahkan para PNS mudik dengan menggunakan kendaraan dinas (plat merah). Namun bupati mengingatkan agar PNS tetap siap setiap saat dibutuhkan.

Menurut Bupati Singgih, sepanjang PNS yang bersangkutan memberitahu alamat tempat mudiknya, maka mobil plat merah boleh dibawa pulang.

“Saya kira kita harus bersikap luwes, sepanjang pejabat yang bersangkutan tidak punya tugas yang harus stanby dalam pelayanan masyarakat, saya kira tidak ada masalah, sepanjangan selalu memberitahu, bahwa yang bersangkutan mudik kemana, sampai tanggal berapa, sehingga pada suatu saat dibutuhkan selalu siap,” ungkap Bupati Singgih yang ditemui Fast FM usai sholat Jum’at di sawitan (27/8)

Selain memberitahu keberadaan saat mudik lebaran, bupati juga mengingatkan, agar Mobil dinas yang dibawanya tetap dijaga agar tetap siap digunakan sewaktu – waktu.

“Yang kedua harus memelihara kondisi kendaraan itu agar selalu baik, dan siap digunakan,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait parsel lebaran, bupati tetep bersikukuh untuk melarang pejabatnya menerima parsel “Selama ini kan tidak diperbolehkan untuk memberikan parsel kepada pejabat, tahun ini juga tetep tidak diperbolehkan,” pungkasnya. (F1)


Dinkes Magelang Siagakan 96 Tenaga Medis Selama Lebaran



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Menghadapi musim arus mudik lebaran 1431 H, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengaku telah mempesiapkan 29 Puskesmas yang ada diwilayah ini.

Sekretaris Dinas Kesehatan, Ikhsan Syarif, mengatakan, untuk persiapan lebaran nanti, pihaknya akan membagi kekuatan yang ada untuk mem-back up Dua Posko lebaran terpadu yanag akan didirikan pemerintah kabupaten magelang mulai H-7 lebaran mendatang.

“Sementara kita akan mem-back up Dua posko terpadu yang ada di terminal secang dan muntilan, dengan melibatkan 26 puskesmas dari 29 puskesmas yang ada, kemudian diback up oleh tenaga dokter, paramedis dan driver sejumlah 96,” ungkap Ikhsan kepada Fast FM di Magelang Jum’at (27/8)

Selain itu beberapa puskesmas yang terletak disepanjang jalan raya juga dihimbau untuk membuka pelayanan selama 24 jam dari mulai tanggal 3 hingga tanggal 18 september.

“Disamping itu kita juga menyiapkan untuk para puskesmas yang dijalan raya dan puskesmas yang diluar jalan raya, untuk mempersiapakan dan juga memback up kegiatan lebaran ini selama 24 jam,” imbuhnya.

Pihaknya mengaku tengah menginstruksikan seluruh Puskesmas yang ada, agar masing – masing menyiapkan 1 mobil Ambulan, Tenaga Dokter, Paramedis, serta obat – obatan selama 24 jam itu. “Suratnya sudah kita siapkan, tinggal mengirimkan saja,” pungkasnya.(F1)


Kenaikan Tarif RSUD Magelang Agar Sesuai Kemampuan Rakyat



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Menyikapi rencana kenaikan tarif kesehatan yang akan diberlakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kabupaten Magelang, DPRD setempat meminta agar kenaikan tarif tersebut disesuaikan dengan kemampauan ekonomi masyarakat yang ada.

Mashari, ketua komisi D DPRD Kabupaten Magelang mengatakan, bahwa selama ini mayoritas masyarakat yangh berobat ke RSUD adalah masyarakat dari kelas menengah kebawah.

“Kami tetep meminta agar menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat, karena yang kebanyakan berobat itu kan masyarakat kelas menengah ke bawah,” kata Mashari DiMagelang Jum’at (27/8)

Selaian meminta agar disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, dprd juga meminta agar kenaiakan itu nantinya juga dimbangi dengan pelayanan yang maksimal

“Itu wajib itu, kalau pelayanan itu dari dulu sampai sekarang itu, kami tidak hentinya meminta, kalau ada kenaiakan tetep harus terjangkau, harus sangat diimbangi dengan pelayanan yang maksimal,” tambahnya

Sebelumnya pihak RSUD menilai bahwa Perda Nomor 3 Tahun 2005, yang sudah berjalan selama 5 tahun perlu disesuaikan, besaran kenaikan biaya antara 30 hingga 60%.(F1)


Kamis, 26 Agustus 2010

Dinas Perdagangan Magelang Razia Supermarket dan Pasar Tradisional



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Pasar, serta Satuan Polisi Pamong- Praja Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/8) siang merazia super market dan pasar tradisional di wilayah ini.

Kepala divisi pendistribusian dan perlindungan konsumen Dinas perdagangan dan pasar Kabupaten Magelang. Bintoro mengatakan, bahwa razia kali ini bertujuan untuk melindungi konsumen, terutama menjelang lebaran, agar masyarakat terhindar dari barang – barang yang tidak layak dikonsumsi.

“Tujuan ini adalah untuk melindungi konsumen, kan menjelang lebaran, biasanya barang – barang yang tidak layak dikeluarkan, nah ini konsumen agar terhindar dari barang – barang yang tidak layak itu,” ungkap Bintoro di sela razia Kamis (26/8)

Dalam razia yang difokuskan di Kecamatan Muntilan, Grabag dan Secang itu, petugas mendapati sebuah produc minuman yang telah habis masa ekspaiednya, selain itu petugas juga mendapati beberapa makanan yang tanpa tanggal kadaluarsa.(F1)


Dinkes Magelang Belum Pastikan Penyebab Keracunan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belum mengetahui dan belum memastikan penyebab keracunan yang menimpa Delapan warga Dsn Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran Magelang pada senin petang lalu.

Dr Hendarto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang mengatakan, sample minuman telah dikirim ke Laboratorium Kesehtan Masyarakat magelang.

“Penyebabnya kan nunggu hasil laboratorium, udah dikirim ke labkesmas kabupaten, nanti kita periksa dulu, kan sebagian nanti sampelnya kita rujuk ke propinsi yang dari minuman serbuk rasa buah itu, sisa makanan juga sudah kita ambil, sudah kita kirim semua,” kata Hendarto di Magelang Kamis (26/8)

Menurut Hendarto kemungkinan terbesar memang dari minuman terseut, namun sebelum hasil penelitian laboratorium belum keluar, pihaknya belum berani memastikan.

“Kalau kita melihat dari yang mengkonsumsi pada waktu buka, minuman itu kan bukan makanan sehari – hari, mungkin itu,”

Sebelumnya Delapan warga Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, keracunan setelah minum es kelapa muda dicampur minuman saset. Lima korban kondisinya parah dan dilarikan ke Puskesmas Salaman.(F1)


Pedagang Radius Pasar Akan Dihilangkan



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Magelang kembali melakukan pendataan ulang pedagang Pasar Rejowinangun. Kali ini khusus pedagang yang berada diluar pasar atau radius pasar.

Kegiatan itu dilakukan karena nantinya radius pasar akan dihilangkan, sehingga semua pedagang akan masuk di dalam Pasar Rejowinangun. “Tidak akan ada lagi pedagang yang berjualan diluar sekitar Pasar, semua harus masuk,” tandas Devananda, Kepala DPP Kota Magelang, Kamis (26/08).

Kebijakan itu, kata Devananda, dimaksudkan agar Pasar tampak rapi, tidak kumuh dan tidak semrawut. Selain itu, agar tidak merugikan pedagang yang sudah berada didalam. “Biasanya pembeli kalau sudah dapat barang diluar maka tidak akan masuk, nah ini kasihan pedagang yang ada didalam,” katanya.

Pedagang radius pasar tersebut antara lain pedagang yang berada di Jalan Tarumanegara, Kalingga, Pemuda (Auning), Prawirokusuman dan Mataram Pasar Rejowinangun. “Hari ini hari terakhir pendataan untuk pedanag yang ada di jalan Mataram Pasar Rejowinangun,” imbuhnya. (F2)

*Foto: dok.


Kios Pasar Penampungan Rejowinangun Akan Dibenahi



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota – Menjelang lebaran, pembenahan pelayanan public terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang. Salah satunya adalah penetaan ulang pasar penampungan Rejowinangun oleh Dinas Pengelolaan Pasar (DPP).

“Penataan yang dilakukan adalah dengan cara memberikan ruang bagi penjual lesehan atau PKL di komplek Pasar Penampungan tersebut," jelas Devananda, Kepala DPP, Kamis (26/8).

Sedangkan beberapa lokasi yang kiosnya sudah rusak akan runtuhkan dan dibuat lokasi untuk pedagang kombinasi yang berasal dari pedagang PKL atau lesehan dari lokasi-lokasi terlarang.

Devananda menyebutkan ada tiga lokasi yang akan menjadi sasaran desain ulang. Antara lain Blok A sebanyak 18 unit, Blok C sebanyak 28 unit dan Blok E 13 unit. Kita konsentrasi pada pedagang tiban untuk ditertibkan,” katanya.

Meski demikian, dia mengakui bukan pekerjaan mudah memindahkan pedagang ke Pasar penampungan. Hingga saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dilakukan di beberapa titik laragan berdagang. Seperti di Jl Pemuda dan Jl Mataram komplek eks Pasar Rejowinangun.

Adapun Anggaran yang dibutuhkan untuk proyek tersebut, Devananda melansir sekitar Rp 350 juta. Jumlah tersebut berdasakan hitungan yang dilakukan DPP bersama Dinas PU Kota Magelang. (F2)

*Foto: dok.


Aksi Karyawan RSJ diwarnai Pengusiran Wartawan



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Adu mulut hingga suasana tegang dan pengusiran wartawan terjadi di RSJ Prof Dr. Soeroyo, Rabu (25/08).

Kejadian tesebut berlangsung ketika para wartawan hendak melakukan peliputan aksi damai yang dilakukan oleh karyawan RSJ terkait penuntutan perbaikan manajemen, namun dihadang dan dihalang-halangi oleh peserta aksi dan petugas keamanan setempat.

Salah satu wartawan cetak Harian Sore Wawasan, Dias mengaku diusir oleh karyawan dan tidak diperbolehkan untuk mengambil foto maupun peliputan. “Tiba-tiba diusir, tidak boleh ambil gambar tanpa alasan yang jelas,” ungkapnya.

Saiful Hadi, Kabag Hukor dan Humas RSJ mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kesepakatan antara para peserta aksi dan tim Kementrian Kesehatan RI untuk tidak melibatkan wartawan dalam aksi tersebut.

Dia juga menjamin pelayanan rumah sakit tidak terganggu selama aksi berlangsung. “Silakan teman-teman (wartawan, red) cek, tidak ada satupun pelayanan kami yang berhenti,” tandasnya. (F2)

*Foto: padang-today.com


Rabu, 25 Agustus 2010

Delapan Warga Magelang Keracunan Minuman Kemasan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Kasus keracunan makanan kemasan kembali terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kali ini keracunan itu melanda Delapan orang warga Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

Delapan orang tersebut masing – masing adalah Riyati (26), Ratna Yuli Styowati (16), Slamet (36), Umi Kulsum (36), Linda Yuliana (12), Lina, Tolkhah (21), serta Siti Kholifah, kesemuanya adalah warga Dsn Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajorn Magelang.

Dari Delapan warga itu, Lima diantaranya terpaksa dilarikan ke Pusat Kesehartan Masyarakat (Puskesmas) Salaman !, karena kondisinya yang semakin parah.

Menurut keterangan saksi mata yang juga sekaligus menjadi korban, Slamet mengatakan, bahwa keracunan tersebut terjadi setelah ia bersama keluarganya meminum es kelapa muda yang dicampur dengan minuman saset pada saat berbuka puasa.

“Jadi saat saya dan keluarga saya ini mau buka bersama, ini kan pengen es, terusa beli es, kita punya kelapa muda 2, terus kita campuri dengan sasetan, terus kita campurkan, kita minum banyak, tapi malem belum kenapa – napa, kalu saya paginya itu langsung mual sama muntah mas,” ungkap Slamet yng ditemui di Puskesmas Salaman 1 Rabu (25/8)

Hingga siang ini, ke-Lima korban keracunan itu masih tergolek lemas di bangsal flamboyan dan melati Puskesmas setempat.(F1)


Kabupaten Magelang Aman dari Daging Glonggongan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Pemerintah Kabupaten Magelang Jawa Tengah, menjamin hingga saat ini, peredaran daging di wilayahnya, terutama menjelang lebaran masih aman dari glonggonmgan dan daging tak layak konsumsi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Tri Agung Sucahyono mengatakan, bahwa dari pantauan pihaknya, hingga pertengahan puasa ini belum menemukan atau menerima laporan adanya daging glonggongan diwilayahnya.

“Selama kita pantau, hingga kini kok belum ada, jadi justru ini kita adakan oprasi, jadi kalu memang ada ini kita sudah siapkan, kalau betul – betul glonggongan kita tahan, dan selama ini kalu kita lihat, magelang aman,” jelas Tri Agung di Magelang Rabu (25/8)

Meski hingga kini aman, namun pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada dalam memilih daging yang akan dikonsumsi.

“Aman, tetapi jangan lupa, kalau orang ini sudah mendekati, mungkin butuh ekonomi, baik pedangang yang tidak mengindahkan baik norma agama, kemasyarakatan, hukum, ini kita kwatirkan ada kelainan sedikit dia langsung masuk, ini harus kiselalu kawal ketat,” ungkapnya.

Sementara terkait temuan pihaknya dalam razia bebrapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa daging yang terindikasi glonggongan tersebut, bukan di jual di magelang, namun diperdagangkan di Kabupaten Purworejo.

“kemarin memang menemukan, namun itukan bukan untuk magelang, namun untuk daerah lain, jadi kalau magelang masih aman,” pungkasnya.(F1)


Tuntut Keadilan, Ratusan Karyawan RSJ Prof. Dr. Soeroyo Demo



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Ratusan karyawan RSJ Prof.Dr Soeroyo Magelang, Rabu (25/08), menggelar aksi damai di depan rumah sakit tersebut.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan mereka terhadap pihak management rumah sakit yang dinilai tidak adil terhadap karyawan. Mereka juga menuntut pergantian jajaran Direksi RSJ itu.

Dalam aksi tersebut seluruh karyawan menutup mulutnya dengan masker, mereka berjalan mengelilingi rumah sakit selama kurang lebih 1 jam.

Kepala Bagian Hukum Organisasi dan Humas RSJ Prof. Dr Soeroyo, Saiful Hadi menyebutkan, salah satu bentuk ketidakpuasan mereka adalah pembagian insentif karyawan yang dinilai tidak merata dan tidak sesuai dengan apa yang mereka telah kerjaan.

“Karena itu, mungkin karyawan membutuhkan semacam penghitungan ulang sebelum management membagi insentif,” terangnya. Namun Saiful mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait alasan tuntutan pencopotan Direksi.

Semua keluhan karyawan itu, kata Saiful, sudah diajukan dan tengah diproses di Kementrian Kesehatan Pusat. “Semua keputusan mengenai keluhan karyawan itu bukan kewenangan kami, melainkan oleh Kementrian Kesehatan Pusat”, imbuhnya.(F2)

*Foto: Dok.


Selasa, 24 Agustus 2010

Lagi, Penambang Tewas Di Kawasan Penambangan Pasir Merapi



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Kasus meninggalnya penambang pasir dikawasan penambangan pasir lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kembali terulang, kali ini menimpa Sarodin, warga Kecamatan srumbung, Magelang.

Menurut Teman korban, Nuriman, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 pagi tadi, dimana dirinya bersama korban dan satu lagi teman mereka, tengah menggali pasir di kawasan Graha, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung.

Kemudian secara tiba – tiba tebing batu setinggi 2,5 Meter diatas tempat mereka bekerja longsor, dan sebuah batu besar mengenai korban hingga tewas ditempat kejadian. “Pas kita nggaruk – nggruk bantak itu lho mas, tiba tiba tebing batu itu longsor, terus kena pak sarodin dan langsung tewas disitu,” jelas Nuriman dirumah tempat kejadian Selasa (24/8)

Sarodin menderita luka yang cukup parah, diantaranya, kepala bagian atas, rahang serta dahi kiri yang pecah, kemudian kedua kaki korban juga hancur karena digilas batu.

Pihak kepolisian menduga bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan, sehingga korban langsung dibawa pulang kerumah duka untuk dimakamkan.(F1)


Pemkab Magelang Gelar Resepsi Hut RI Dengan Pengajian



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Malam resepsi Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang diisi dengan Pengajian oleh Da’i H. Usman Ridho dari Temanggung lengkap dengan Group pengiring rebana “Campur Ngaji “ yang bertempat di GOR Gemilang,Kota Mungkid.

Drs. Utoyo Sekda Kabupaten Magelang selaku Ketua Penyelenggara, mengatakan, bahwa penyelenggraan tahun ini memang agak berbeda dari tahun lalu.

” ini lain dari biasanya mengingat ini bulan ramadhan,yang biasanya dengan hiburan wayangan, kita ganti dengan pengajian.akan tetapi ini juga tidak jauh dari wayang mengingat penyampaian pengajian dari Da’i juga menggunakan media wayang” jelas Utoyo kepada Fast FM .

Selain itu menurut Utoyo kegiatan malam resepsi HUT RI ke 65 Kabupaten Magelang ini selain diisi dengan Pengajian juga merupakan malam penutupan rangkaian kegiatan HUT RI, dengan pengumuman dan penyerahan hadiah lomba-lomba selama 17-an.(F1)


560 Pejabat Akan Hadiri Pelantikan Walikota Magelang



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Sebanyak 560 hingga 600 orang pejabat, mulai Gubernur jateng, serta jajaran forum pinpiman daerah tingkat provinsi, tingkat dua, hingga instansi vertikal daerah kota magelang, akan mengahdiri pelantikan walikota dan wakil walikota kota magelang terpili, Sigit Widyonindito dan joko Prasetyo.

"Kita juga akan undang perwakilan dari unsur masyarakat, organisasi, tim sukses dan juga media massa', terang Toni Agus Prijono, sekeretaris DPRD Kota Magelang, Selasa (24/08).

Pelaksanaannya sendiri akhirnya mundur satu hari, dari rencana hari minggu (29/08)menjadi senin (30/08), di Gedung rapat dprd setempat. Hal trebut sesuai dengan sk gubernur no 131/15119 tertnggal 19 gaustus 2010.

" Karena bertepatan dengan bulan puasa maka dilaksanakan pada sore hari pukul 15.00 wib, dan rencana acara akan dipersingkat menjadi satu setengah jam', imbuhnya.


Sementara untuk untuk pengamanan, Toni Agus Prijono mengungkapkan, akan mengerahkan sebanyak 300 personel keamanan, terdiri dari 225 berasal dari pihak kepolisian, dan sisanya dari unsur Satpol PP, Kesbangpilinmas, dan Dinas Perhubungan.(F2)


Puasa, Pengunjung Perpustakaan Tetap




Oleh : Ika Fitriana


Fast Pojok Kota – Bulan puasa ternyata tidak berpengaruh dengan tingkat kunjungan di perpustakaan umum Kota Magelang. Seperti hari biasa, jumlah pengunjung hanya berkisar 60 orang per hari.

Dikatakan, Sri Suci H, Kepala Perpustakaan Umum Kota Magelang, keadaan tersebut memang biasa terjadi setiap bulan puasa. Karena pengunjung rata-rata para pelajar yang selama bulan puasa di juga berkurang jam belajarnya di sekolah.

“Selain itu, jam buka perpustakaan juga berkurang, setiap hari dari jam 08.00-14.30, kecuali Jum'at dari jam 08.00-13.00 wib”, imbuhnya.

Tidak ada program khussu selama Ramadhan, namun tetap memaksimalkan program yang sudah berjalan. Seperti Perpustakaan keliling, pembinaan terhadap taman bacaan masyarakat di kelurahan-kelurahan, dan lain sebagainya.

Untuk diketahui, perpustakaan ini memiliki lebih dari 22 ribu judul buku, 32 ribu ekslempar dan memiliki 17 ribu anggota, muali dari para pelajar hingga masyarakat umum di Kota/Kab Magelang dan Temanggung. (F2)


Senin, 23 Agustus 2010

Pabrik Kayu lapis Mungkid Terbakar



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Pabrik Kayu Lapis PT Kayu Lima Utama Magelang di Kecamtan Mungkid Kabupaten Magelang, Senin petang terbakar hebat,. Akibatnya, ratusan mebel siap ekspor habis terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah..

Menurut keterangan Ahmad suyuti, kejadian bermula saat sebuah mesin blower bocor, sehingga api merembet ke sejumlah bagian pabrik. Beberapa saat
kemudian cerobong blower ambruk sehingga api kemudian dengan cepat merembert ke bagian lain dari pabrik.

“Blower ada konslet, kemudian blowernya jatuh ke tiner kemudian terbakar, gak ada suara ledakan, api langsung membesar,” jelas Ahmad Sayuti kepada Fast FM di lokasi kebaran Senin (23/8) malam.

Sebanyak 250 karyawan pabrik kemudian bekerja keras menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselematkan. Sayangnya, uang arisan karyawan tidak sempat diselamatkan sehingga ikut terbakar.

Dari Pantauan Fast FM, Api baru bisa di padamkan sekitar pukul 21.00 wib, setelah 10 Mobil Kebakaran dari pwemerintah Kabupaten Magelang, Kota magelang, Temanggung, serta Sleman Jogjakarta di kerahkan.

Sementara itu, Akibat kejadian ini, jalan raya Jogjakarta - Magelang macet sepanjang 3 km. Polisi kemudian mengalihkan arus lalu lintas dari arah Yogyakarta melewati Mendut-Kota Mungkid dan kembali lagi ke jalan Jogjakarta - magelang.(F1)


Aliansi Jurnalis Magelang Gelar Aksi Keprihatinan Untuk Ridwan Salamun



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Maraknya kasus kekerasan terhadap wartawan yang sering terjadi akhir – akhir ini, membuat prihatin semua kalangan jurnalistik, Senin siang, Aliansi Jurnalis Magelang menggelar aksi keprihatinan di alun – alun kota setempat.

Koordinator aksi, muhtar lutfi mengatakan, kematian ridwan salamun, koresponden SUN TV telah memperpanjang daftar kematian wartawan akibat tindak kekerasan, sehingga pihaknya meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus - kasus tersebut.

“Pada intinya kita meminta kepada pihak kepolisian, untuk mengusut tuntas kasus kematian salamun ridwan ini, walaupun dalam kasus ini dia meninggal karena dikroyok, ini yang perlu di tekankan, karena sekarang kasus kekerasan terhadap wartawan cenderung meningkat, ini harus diantisipasi oleh pihak – pihak terkait,” lutfi di alun – alun Kota Magelang, Senin (23/8)

Dalam aksi yang melibatkan semua wartawan media elektronik dan cetak magelang ini, para jurnalis berdoa bersama untuk arwah ridwan salamun, setelah itu mereka menyalakan lilin didepan foto ridwan salamun.(F1)


Efek Gempa Bantul Hingga Magelang



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Efek getaran gempa bumi dengan kekuatan 5,0 Skal rikhter yang berpusat di tenggara Bantul, Jogjakarta, ternyata juga turut dirasakan oleh sebagian warga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Bahkan akibat gempa itu, aktifitas umat muslim dalam melakukan sholat isyak dan tarawih di wilayah ini, juga sempat terganggu.

Rina tarti, slah satu warga Kecamatan Srumbung menuturkan, bahwa saat gempa terjadi, dirinya bersama sebagian warga lain tengah mempersiapkan sholatr isyak, dan tarawih, namun mendadak gempa dan semua berhamburan keluar masjid.

“Ya merasakan, dimasjid, ya semua yang ada didalam masjid keluar semua di halaman masjid, alhamdulilah gak ada apa – apa semua selamat,” ungkap Rina.

Dari pantauan lapangan, efek getaran gempa juga tidak hanya dirasakan di magelang saja, namun juga meluas hingga ke Temanggung, dan sebagian Purworejo, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pemeberitahuan, terkait kejadian Gempa Bumi yang terjadi pada 21-Aug-10 18:41:38 WIB.

Dalam info BMKG itu juga disebutkan, gempa tersebut dengan titik gempa di 8.03 LS - 110.39 BT 10 Km, atau berpusat di 15 km Tenggara Bantul-DIY , 24 km BaratDaya Wonosari-DIY , 26 km Tenggara Yogyakarta-DIY , 42 km Baratdaya Klaten-Jateng , 446 km Tenggara Jakarta-Indonesia, dengan kedalaman 10 Km.(F1)


Minggu, 22 Agustus 2010

Pemkab Magelang Kaji Perda No 4 Tahun 2005



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- BPPT Kabupaten Magelang melakukan kajian dan evaluasi perda nomor 4 tahun 2005 tentang retribusi izin gangguan dan izin tempat usaha,bekerjasama dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang sebagai fasilitator, kegiatan ini sendiri dilaksanakan di Ruang Cemerlang dan dihadiri oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang .

Kepala Bagian Hukum Sulistyo Yuwono, SH dalam sambutannya yang diwakili oleh Kasubag Bantuan Hukum dan HAM Jazim Ilyas, SH, MH mengatakan kajian dan evaluasi perda nomor 4 tahun 2005 ini dilandasi oleh perda tersebut sudah berusia 5 tahun lebih serta terbitnya aturan baru yaitu UU No. 28 tahun 2009 tetang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( PDRD )dan Permendagri Nomor 27 tahun 2009.

“Selain dilandasi oleh beberapa hal tersebut diatas juga dikarenakan masih banyaknya usaha yang belum berizin, relatif masih tingginya pencemaran lingkungan, proses perizinzn yang cukup panjang, serta munculnya permasalahan setelah perizinan terbit”, tambahnya.

Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membuat / menyempurnakan regulasi / aturan yang ada yang mampu mengakomodir dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat, mampu menjadi pedoman terkait dengan izin ganguan, mampu meningkatkan iklim investasi di Kabupaten Magelang, serta mencegah timbulnya gangguan dan pencemaran lingkungan sehingga tidak berakibat buruk pada pelestarian lingkungan hidup.

Hardhan Listijanto, SH Kasubag Kajian dan Evaluasi pada bagian Hukum Setda Kab, Magelang mengatakan untuk mengidentifikasi suatu masalah digunakan metode pohon masalah yaitu suatu teknik untuk mengidentifikasi semua masalah dalam situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat sehingga dapat diketahui akibat apa saja yang akan timbul dari masalah utama.

Kegiatan ini dikemas dengan bentuk forum group diskusi (FGD) sehingga para peserta / stakeholder dapat berpartisipasi secara aktif dalam menentukan arah kebijakan public sesuai dengan bidang tugas, pengalaman, lingkungan social masyarakat masing-masing.(F1)


Bupati Singgih: Waspadai Berkembangnya Terorisme



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Tarawih Keliling dan Silaturahim (TARHIM) Bupati dan Wakil Bupati Magelang putaran ke 6 semalam dilaksanakan di Masjid Nurul Huda,Ndeles,Jogoyasan Kecamatan Ngablak.

Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutan silaturahim dengan jamaah Masjid Nurul Huda menghimbau kepada jamaah pada khususnya dan warga masyarakat Kabupaten Magelang pada umumnya untuk selalu waspada dengan masih banyaknya aksi-aksi terorisme di masyarakat yang dilakukan oleh beberapa orang/kelompok.

Masyarakat dihimbau untuk lebih mewaspadai kelompok atau pendatang baru yang identitas maupun kegiatanya mencurigakan untuk segera dilaporkan kepada aparat.

Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Magelang untuk lebih selektif jika memilih/ menghadirkan Dai/ulama/Kiai guna mengisi ceramah pengajian, mengingat sekarang ini ada Dai /kiai/ulama yang didalam ceramahnya berisi ajaran-ajaran yang sesat,menghujat pemerintah, tidak menganggap Pancasila sebagai Dasar Negara serta memaknai Demokrasi sebagai berhala.

Pada kesempatan tersebut Bupati juga mengingatkan kepada Masyarakat Kabupaten Magelang untuk mewaspadai maraknya kebocoran/ meledaknya tabung Gas, karena kejadaian ini sudah terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Magelang. Untuk itu Bupati berharap masyarakat berhati-hati dalam menggunakan Gas LPG,agar tidak terjadi korban jiwa.

Tarhim Bupati dan Wakil Bupati Magelang putaran 6 ini menghadirkan Dai Drs. Ngatmin MA dari Kementerian Agama Kabupaten Magelang.

Pada kesempatan tersebut diserahkan bantuan dari Bupati Magelang 2 juta rupiah,Basda Kabupaten Magelang untuk 30 fakir miskin @ Rp.150.000, serta Al'quran dari Kemenag Kab.Magelang.(F1)


Di Magelang, Petugas Temukan 250 Kg Daging Sapi Glonggongan



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Petugas gabungan yang terdiri dari Kepolisian, Satpol PP, serta Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jum’at (20/8) dini hari, menggelar razia daging gelongongan.

Dari razia yang digelar di perbatasan Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Salatiga itu, petugas menemukan 200 kg daging dan 50 kg jeroan terindikasi diglonggong.

Menurut Kasi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Perternakan Jhon Manglapi, mengatakan daging tersebut terindikasi gelonggongan, pasalnya secara kasat mata tekstur daging berair.

“Yang ditemukan hari ini adalah dagingnya sangat basah dan ada kecenderungan untuk glonggongan, dari boyolali arahnya ke purworejo, dan kami sudah memberikan surat peringatan tadi yang pertama dan terakhir,” ungkap Jhon disela Razia Jum’at (20/8) pagi di Magelang

Namun daging tersebut tidak disita oleh petugas Dinas Perternakan dan Perikanan, pasalnya daging tersebut akan dijual ke Kabupaten Purworejo, tidak dimagelang.

“Tapi saat nanti kami melakukan oprasi lagi didapatkan kondisi daging seperti itu, akan kami sita, kalau tadi arahnya ke magelang kami sita, kita kan landasan hukumnya perda no 10 tahun 2008, intinya sanksi yang diberikan adalah denda sebesar Rp 50 puluh.

Para petugas memeriksa daging sapi yang dibawa oleh penjual, secara manual, dan tanpa bantuan peralatan PH. “Alat pengukur PH kami tengah rusak. Namun meski manual, kami optimis hasilnya tidak jauh beda dengan jika diukur menggunakan alat PH,” tandas Jhon.

Selain melakukan pengecekan hewan ternak dan daging, menjelang lebaran ini, petugas Peterikan juga meyebarkan sekitar 10 ribu selebaran yang berisi tentang petunjuk memilih daging ternak dan telur unggas yang sehat kepada ratusan peternak dan penjual daging ternak dan unggas diwilayah ini.(F1)


Razia Ramadhan, Polisi Amankan Ribuan Mercon di Magelang



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Nasib malang menimpa Muh Hasim, warga Rt 03/ Rw 03 Dusun karang talun, Desa karang kajen, Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. Sabtu dini hari tadi, usahanya membuat dan menjual mercon di grebek jajaran reserse dan kriminal kepolisian resort magelang. 1000 selongsong mercon siap isi dan 2 kg obat mercon siap edar turut diamankan bersamanya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Magelang, AKP Slamet Riyadi, membenarkan penangkapan itu. “Kita dapat informasi, di daerah secang ada pembuat mercon, kita selidiki, kemudian tadi malem kita melakukan pengrebekan, dan mendapatkan 1000 mercon dan obat mercon yang sekitar 2 kg,” jelas Slamet di Mapolres Magelang Sabtu (21/8)

Pihak kepolisian menduga tersangka merupakan pelaku lama, yang melakukan aksinya setiap memasuki bulan Ramadhan. “Kemungkinan tersangkanya sudah melakukan setiap ada kegiatan bulan puasa, jadi sudah merupakan rutinitas,” tambahnya.

Agar menimbulkan efek jera terhadap para pengedar dan pembuat petasan yang lainnya, Polisi mengancam akan mejerat tersangka dengan undang – undang yang berlapis. “akan kita kenakan Undang - Undang Darurat no 12 tahun 1951, berkaitan bahan peledak, yaitu ancamannya 20 tahun, juga akan kita rangkaikan dengan Undang - Undang bunga api, karena selama ini yang kita gunakan bunga api,” jelas Kasat reskrim.

Sementara untuk menjaga keamanan barang bukti selama disimpan, petugas akan meusnahkan dengan cara di siram air. “Renaca kita akan musnahkan atau minimal kita kasih air untuk petasan ini, agar tidak membahayakan di dalam penyimpanannya,” pungkasnya.(F1)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman