GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 02 Oktober 2010

Awas, Chikungunya!



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota
- Selain Demam Berdarah DBD), penyakit yang perlu diwaspadai pada musim pancaroba ini adalah Chikungunya. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Magelang, di wilayah ini sudah ditemukan penderita suspect Chikungunya.

"Di Kota Magelang memang belum ditemukan penderita positif Chikungunya," ujar Pantja Kuntjara, Kepala Dinkes Kota Magelang, Sabtu (2/10).

Pantja menjelaskan, karaktereristik Chikungunya dan DBD hampir sama, dengang gejala demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan.

"Chikungunya itu kan saudaranya DBD, hanya organ yang mengalami gangguan agak berbeda yaitu jaringan lunak persendian, tidak ada perdarahan hebat, dan renjatan (Schok)," paparnya kepada FAST FM.

Selain itu, resiko kematian Chikungunya lebih rendah dibanding DBD. Meski demikian, Dinkes tetap mengimbau masyarakat untuk waspada. Sebab, Kota Magelang merupakan daerah yang rentan.terserang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.

"Penyakit ini bisa menyerang semua orang dan tidak terduga, terhadap orang sehat sekalipun," jelas dia. (F2)


Sampah dan Adipura Kota Magelang



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota
- Persoalan sampah tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kota Magelang untuk bisa mempertahankan penghargaan Adipura, yaitu anugrah bergengsi di bidang lingkungan hidup.

Penumpukan sampah ternyata masih banyak terlihat di sejumlah titik di wilayah ini, seperti di Taman Alun-alun, Terminal Tidar, Jl. Soedirman, Jl. Tentara Pelajar, Taman Badaan, Pasar bahkan beberapa Kantor SKPD dan Rumah Sakit. Kondisi tersebut dikarenakan masih minimnya fasilitas tempat sampah di lokasi-lokasi tersebut, utamanya di depan pertokoan.

"Kota Magelang yang memperoleh nilai Adipura 74,6 dengan kondisi seperti ini sangat tidak layak,"ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup – Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Drs. Djaka Prakosa, M.Si dalam Expose Penilaian Adipura di Aula Pemkot Magelang, Jum'at (1/10) kemarin.

Djaka memaparkan, sampah-sampah tersebut tidak hanya menganggu pemandangan akan tetapi juga menyumbat drainase yang berakibat genangan air, kondisi ini memicu perkembangbiakan bakteri dan virus sumber penyakit.

"Kota Magelang harus segera bertindak menanggulangi masalah ini, jika tidak kemungkinan Adipura tidak akan diperoleh lagi," tandasnya.

Disamping sampah, pohon peneduh dan penghijauan juga dinilai masih kurang. Diakui Djaka, Pohon peneduh memang membutuhkan waktu lama untuk bisa berfungsi sebagai peneduh. akan tetapi bisa diantisipasi dengan menggalakkan penghijauan.

"Hak tersebut bisa dilakukan dengan memperbanyak pohon-pohon perdu yang di tanam di Pot, dan itu bisa menambah nilai Adipura," imbuhnya.

Kedepan, lanjut dia, penilaian Adipura akan lebih ketat. Jika selama ini kriteria penilaian Adipura lebih dititikberatkan pada dua poin penilaian yakni aspek kebersihan dan ruang terbuka hijau, maka kedepan akan ditambah pengendalian pencemaran air dan udara, serta estetika. (F2)

*) Foto: kompasiana.com


Jumat, 01 Oktober 2010

Seluruh Kelurahan di Kota Magelang Endemi DB



Oleh : Ika Fitrina

Fast Pojok Kota
- Dinas Kesehatan Kota Magelang terus menghimbau kepada seluruh warga Kota Magelang untuk waspada terhadap ancaman penyakit Demam Berdarah (DB) di wilayah ini. Pasalnya, pada tahun ini jumlah penderita DB di Kota Magelang cenderung meingkat.

"Musim ini memang ada peningkatan jumlah penderita DB, hampir 15 persen," terang Pantja Kuntjara kepada FAST FM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Jum'at (1/10).

Ia mengungkapkan, peningkatan tersebut akibat cuaca yang hujan terus menerus di Kota Magelang sepanjang 2010 ini. Cuaca seperti itu memicu perkembang-biakan fektor atau nyamuk penyebar virus DB. "Hujan mempermudah nyamuk aides aighepty, untuk berkembang biak," lanjutnya.

Pantja juga menyebutkan, hampir seluruh kelurahan di Kota Magelang sudah termasuk endemi demam berdarah. Hal tersebut berdasarkan pantauan Dinkes dalam kurun waktu tiga tahun terakhir selalu ada kasus penderita DB.

Upaya yang paling efektif untuk menekan pertumbuhan penyakit ini, menurut Pantja, adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk. Karena, penggunaan insektisida dan lain sebagainya sudah lama terbukti tidak efektif membunuh nyamuk tersebut.

"Kami terus lakukan upaya itu, antara lain Abatisasi, optimalisasi desa siaga sampai tingkat kelurahan, RT/RW," pungkasnya.


Tes Keperawanan Langgar HAM



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Munculnya wacana tes keperawanan terus menuai kontrovesi. Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, Titik Utami, S.Sos menilai tes keperawanan untuk siswa baru SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi melanggar hak asasi manusia.

“Jika itu diterapkan sama saja sudah melanggar hak asasi manusia, terutama hak perempuan," tegasnya kepada FAST FM, Jum'at (1/10).

Menurut Titik, keperawanan merupakan hal yang sangat pribadi, sehingga tidak harus diumbar dengan orang lain. Oleh sebab itu, pihaknya dengan tegas menolak wacana tersebut.

Faktor hilangnya keperawanan, lanjut wanita berjilbab itu, juga bukan karena hubungan seksual saja, akan tetapi juga karena faktor lain, seperti olah raga yang terlalu keras, kecelakaan dan lain sebagainya.

"Seandainya ada anak yang di tes dan ternyata sudah tidak perawan akibat olah raga terlalu keras, lalu diekspose dan tidak bisa melanjutkan sekolah, coba, siapa yang akan bertanggung jawab atas pendidikannya nanti?," tandasnya.

Pemerintah, Lembaga pendidikan, maupun instandi terkait lebih baik memikirkan cara lain yang bersifat preventif, yaitu bagaimana membuat program yang efektif untuk menekan tingginya kenakalan remaja, penaggulangn narkoba, pergaulan bebas.

Seperti diketahui, wacana tes keperawanan pertama kali digulirkan oleh anggota komisi IV DPRD Provinsi Jambi, karena angka pergaulan bebas di kota besar termasuk Jambi, terus meningkat. (F2)


Kamis, 30 September 2010

Suhu Puncak Merapi meningkat 10'C



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Peningkatan aktivitas Gunung Merapi masih terus terjadi, saat ini suhu dipuncak gunung merapi dari biasanya 550'C hingga 560'C, telah mengalami peningkatan hingga 10'C, menjadi 576'C.

Menurut Kepala Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio, kedati suhu telah mengalami peningkatan, namun kondisi kubah lava dipuncak merapi belum mengalami perubahan.

“Aktivitas sekarang dipuncak belum tampak adanya perubahan, khususnya morpologi kubah, maupun morpologi di sekitar puncak, tetapi berdasarkan hasil pemantauan langsung dipuncak, suhu kawahnya saja meningkat sekitar 10'C, saat ini saja di titik kawah woro itu suhunya mencapai 576'C,” ungkap Subandrio usai menghadiri Rapat Koordinasi kesiapan Merapi di komplek sekretariat daerah Kabupaten Magelang, Kamis (30/9)

Menurut Subandrio, posisi sumber maghma merapi, saat ini berada di kedalam 2 hingga 3 Kilo meter dibawah puncak merapi.

“Jadi kegiatan yang tampak menonjol saat ini banyak terjadi gepa vulkanik dalam, adanya gempa vulkanik dalam itu artinya posisi sumber maghma itu berada pada kedalaman 2-3 kilo meter dibawah puncak merapi,” tambahnya,

Saat disinggung mengenai jumlah kegempaan dan statu merapi, subandrio mengatakan saat ini masih tetap vluktuatif. “Jadi aktifitas merapi masih fluktuasi saja, tapi tetep diatas normal, dan statusnya juga masih bertahan di Waspada,” pungkasnya (F1).


Jalur Evakuasi Merapi Rusak, Pemkab Akan Cek Lagi



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota-
Pemerintah Kabupaten Magelang, akan segera melakukan cek ulang terhadap kesiapan jalur – jalur evakuasi apabila terjadi letusan gunung merapi. Pernyataan tersebut disampaikan, dalam rangka menanggapi keluhan dari pemerintah kecamatan dukun, yang menyebutkan mayoritas jalur evakuasi di wilayah itu dalam kondisi rusak berat.

“Kita akan cek lagi, agar kita tahu kita butuh apa disana,” kata Kepala bidang bina marga, dari kantor DPU dan ESDM Kabupaten Magelang, Heriyanto, yang ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi kesiapan Merapi di komplek sekretariat daerah Kabupaten Magelang, Kamis (30/9)

Menurut Heryanto, pihaknya akan segera melakukan survei bersama untuk mengetahui jalur – jalur mana saja yang mendesak untuk segera ditangani. “Setelah ini, nanti akan kita sikapi, survei bersama, jalur – jalur evakuasi itu butuh apa, agar bisa dilalui evakuasi, kita cek ulang,” ungkap heri.

Ketika disinggung mengenai anggran yang akan digunakan dalam menyiapkan jalu evakuasi tersebut, meski tanpa menyebut jumlahnya, menurut Heriyanto, akan diambilkan dari dana bencana yang ada. “Nanti kita usulkan anggarannya di bencana ini,” tambahnya.

Sebelumnya, Camat Kecamatan Dukun, Ali Styadi, menyebutkan buruknya kondisi jalan yang merupakan jalur evakuasi pengungsi diwilayahnya, apabila terjadi erupsi merapi.

“Memang kendala sementara ini di Kecamatan Dukun, sebagian besar untuk jalur evakuasi, kondisi jalannya rusak, perlu pemikiran ini, padahal itu nanti kalau waktunya mendesak harus segera evakuasi warga, kita akan mengalami kesulitan,” ungkap Ali staydi waktu itu.

Terkait kerusakan jalur evakuasi itu, pihaknya juga mengaku telah mengadukan permasalahan ini ke pemerintah Kabupaten Magelang sejak lama, namun kenyataannya hingga kini belum terealisasi.

“Kalau pengusulan sudah, ini memang belum terialisir, mudah mudahan nanti sebelum ada evakuasi mungkin ada pemikiran lain sehingga segera dibenahi,” pungkasnya.(F1)


Terorisme Harus Dilawan



Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ali Mufiz, menyatakan segala bentuk terorisme yang terjadi di dunia ini harus dilawan.

"Terorisme harus dilawan, dan kita harus mengembalikan bahwa Islam itu damai," tegasnya disela kunjungan ke Studio Radio FAST FM, Rabu (29/9) kemarin.

Menurutnya perbedaan pandangan antar umat manusia adalah wajar, sehingga perlu terus dikembangkan sikap saling menghormati, toleransi antar sesama. Tidak hanya dengan yang se-agama tapi juga seluruh umat manusia di muka bumi ini.

"Mari kita kembangkan saling menghormati pandangan dan sikap orang lain," imbuh mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng ini.

Ali menjelaskan, Islam tidak mengajarkan kekerasan, dalam bentuk apapun. Menurutnya, pelaku terorisme yang barkembang saat ini adalah orang-orang yang hanya mengatasnamakan Islam, "Perbuatan-perbuatan pelaku sama sekali tidak diajarkan oleh Islam," tegasnya. (F2)

*) Foto: Ika Fitriana


Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Magelang Turun




Oleh : Ika Fitriana

Fast Pojok Kota - Berdasarkan data KPU propinsi Jawa Tengah, tingkat partisipasi masyarakat Kota magelang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2010, mengalami penurunan. Pada pilkada 2005 lalu, partisipasi pemilih bisa mencapai 77,2 persen, sedangkan tahun ini 71,02 persen.

Hal itu disampaikan Nuswantoro Dwiwarno, anggota KPU Jateng Divisi Kampanye dan Hubungan Kelembagaan, dalam acara evaluasi eksernal penyelenggaraan pemilu walikota dan wakil walikota Magelang 2010, di Gedung Wanita, Kamis (30/9). Evaluasi diikuti seluruh jajaran KPU setempat, Panwas, desk pilkada, LSM, parpol, ormas dan lainnya.

Nuswantoro menyebutkan, secara umum tingkat partisipasi pada 16 pilkada yang sudah digelar di Jawa Tengah selama 2010 rata-rata memang terbilang rendah atau menunjukkan tren menurun, hanya mencapai 75 persen. Kecuali pilkada di Kota Pekalongan yang mengalami kenaikan 2,05 persen," terangnya.

Berdasarkan evaluasinya, penyebab penurunan itu, berbagai kemungkinan antarai lain ada faktorkejenuhan atau calon kepala daerah tidak sesuai dengan harapan mereka."Ini bisa menjadi catatan penting bagi partai politik, ormas, juga KPU pusat," imbuhnya.

Meski demikian, katanya, khusus di wilayah Kota Magelang, jumlah partisipan termasuk cukup bagus karena masuk dalam grade 70 lebih mencapai 71,02 persen.

Untuk diketahui, dari 16 pilkada yang telah ditetapkan hasilnya, sebanyak 11 pasangan diantaranya sudah dilantik sebagai bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota. (F2)

*) foto: pemilukadajateng2010.wordpress


Rabu, 29 September 2010




Ali Mufiz, Mantan Gubernur Jateng, saat berkunjung ke Studio Radio FAST FM, didampingi direkur utama H. Muhammad Yusuf Ch (Gus Yusuf), Rabu (29/9)





Ali Mufiz, Mantan Gubernur Jateng, saat berkunjung ke Studio Radio FAST FM, Rabu (29/9)


1 Oktober, 53 anggota SAR Kabupaten Magelang Disiagakan



Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Menyikapi meningkatnya aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang, mulai melakukan berbagai langkah antisipasi dini, salah satunya dengan menyiagakan tim Search And Rescue (SAR) selama 24 jam, mulai 1 oktober mendatang.

“Untuk mensikapi kondisi waspada merapi, tim SAR Kabupaten Magelang bersiaga direncanakan mulai satu oktober, kita bersiaga disiapkan selama 24 jam sampai menunggu pentunjuk lebih lanjut,” kata Komandan SAR Kabupaten Magelang, Heri Prawoto, kepada Fast FM di Magelang Rabu (29/9).

Heri mengatakan, jumlah personil yang disiagakan itu berjumlah 53 personil, merekan akan berjaga selam 24 jam, dan terbagi kedalam Dua Sif, yang terdiri masing – masing sif Tiga personil.

“Yang kita siagakan secara keseluruhan ada 53 personil, Satu sifnya 3 orang untuk tahap pertama dalam kondisi status merapi waspada,” ungkapnya.

Namun menurut Heri, apabila sewaktu – waktu akltivitas Merapi ditingkatkan ke tingkat Siaga. Maka pihaknya juga akan melipat gandakan jumlah personil yang bersiaga.

“Namun seandainya merapi meningkat menjadi siaga, maka akan kita lipat gandakan menjadi 10 orang untuk setiap hari,” pungkasnya.(F1)


Senin, 27 September 2010

Mayoritas Jalur Evakuasi Merapi Rusak Berat



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Mayoritas jalur evakuasi terhadap bahaya letusan Gunung Merapi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam kondisi rusak berat. Pemerintah Kecamatan setempat mengaku telah berulang kali mengusulkan namun hingga kini belum terealisasi.

Menurut Camat Kecamatan Dukun, Ali Styadi, kerusakan jalur utama evakuasi tersebut, saat ini merupakan kendala utama bagi pihaknya dalam menyikapi meningkatnya atifitas Gunung Merapi.

“Memang kendala sementara ini di Kecamatan Dukun, sebagian besar untuk jalur evakuasi, kondisi jalan ini rusak, perlu pemikiran ini, Padahal itu nanti kalau waktunya mendesak harus segera evakuasi warga, memang kita mengalami kesulitan,” keluh Ali di Kantornya, Senin (27/9)

Menurut Ali, kerusakan paling parah terjadi di Dua lokasi.”Kalau dikeningar itu jalur yang dari desa ke TPS(Tempat pengungsian Sementara) itu 60 hingga 70% rusak, namun kalau krinjing dan mangunsoko ini yang paling parah, karena jalan disitu kecepatan sampai 20km/jam pun sangat kesulitan,” tambahnya.

Terkait kerusakan jalur evakuasi itu, pihaknya juga mengaku telah mengadukan permasalahan ini ke pemerintah Kabupaten Magelang sejak lama, namun kenyataannya hingga kini belum terealisasi.

“Kalau pengusulan sudah, ini memang belum terialisir, mudah mudahan nanti sebelum ada evakuasi mungkin ada pemikiran lain sehingga segera dibenahi,” pungkasnya.(E1)

Foto : Ahmad Muslim / Fast Pojok Kota


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman