Oleh: Ahmad Muslim
Fast Pojok Kota- Puncak peringatan satu tahun meninggalnya mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurahman Wakhid di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperingati dengan Doa bersama lintas agama, serta pentas berbagai macam kesenian.
Sholahudin EL Ahmed, Panitia penyelenggara mengatakan, bahwa acara yang bertajuk jamasan alam dan 1 tahun Gusdur tersebut, juga dimaksudkan untuk mengajak masyarakat mengambil hikmah dari peristiwa yang ada, yakni erupsi Merapi.
“Selain khoul satu tahun Gusdur, doa bersama yang dihadiri tokoh – tokoh umat lintas agama, kali ini kita juga melakukan jamasan alam, dimana setelah merapi terjadi erupsi, kita mencoba mengambil pelajaran apa yang sebenarnya terjadi,” ungkap Sholahudin di sela acara, Jum’at (24/12) malam.
Menurut Sholahudin, Erupsi merapi telah memberikan pelajaran terutama bagaimana warga merapi harus menjaga lingkungan sekitar sebaik-baiknya. “Hal – hal kemanusiaan seperti pengungsian dan kerusakan lingkungan menjadi pelajaran bersama, begitu hebatnya erupsi sehinga memberikan pelajaran yang cukup luar biasa,” kata Sholahudin.
Selain doa bersama, beberapa kesenian lokal seperti Padepokan wargo budoyo Gejayan Sawangan, Padepokan gunung tidar dan gunung tengis, Komunitas seniman borobudur indonesia (KSBI), Komunitas seniman jalanan (KSJ) Wonosobo, serta teater metafisis Semarang. “Dalam acara kali ini kita intinya mengambil hikmah dari erupsi merapi, serta mengambil teladan dari sang guru bangsa Gusdur,” pungkas Sholahudin.(F1)
You are Here: Home > Jamasan Alam Untuk Gusdur dan Merapi
0 komentar:
Posting Komentar