Senin, 18 Juni 2012
Pasar Jumoyo Akan Dibangun Lagi
MagelangKab (Fast FM)- Dalam rangka membangun perekonomian
masyarakat yang terdampak erupsi merapi beberapa waktu yang lalu PT.BNI Syariah
menyerahkan bantuan untuk pembangunan pasar kejujuran Desa Jumoyo
Kecamatan salam sebesar Rp.425.000.000,- yang diserahkan oleh Dirut utama
BNI Syariah Dino Indiano, kepada
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto
yang selanjutnya diserahkan kepada Supardi Nasirudin Tokoh masyarakat setempat,
bertempat di Balai Desa Jumoyo Kecamatan Salam.
Bupati Magelang dalam sambutanya
mengatakan bahwa peran perbankan didalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat saat ini sangatlah penting, terlebih bagi bank milik pemerintah atau
BUMN yang harus mengemban misi ganda, sebagai lembaga yang profit oriented,
sekaligus sebagai “bapak asuh “ bagi UMKM dan masyarakat ekonomi lemah.
Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pemerintah Daerah, masyarakat maupun kalangan
perbankan diharapkan saling bersimbiosis dan bersinergi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah dan pemberdayaan masyarakat
”Meskipun kondisi makro perekonomian
di Kabupaten Magelang belum pulih, semenjak erupsi merapi dan banjir lahar
dingin, namun demikian semangat untuk bangkit kembali melalui kegiatan
pertanian dan kewira usahaan cukup tinggi “ katanya
Kondisi ini berdampak positif bagi
peningkatan perputaran uang di wilayah bencana dan berperan besar dalam
menggerakkan perekonomian, khususnya usaha kecil menengah,membuka dan
memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta mengurangi
angka pengangguran.
Sementara menurut Ketua UPZ BNI
Syariah Supardi Najamuddin,, Penyerahan bantuan ini dalam rangka milat BNI
Syariah yang ke dua. Melalui Unit Pelayanan Zakat (UPZ), bantuan ini
dimaksudkan guna pembangunan kembali pasar Jumoyo dengan nama “ Pasar Kejujuran
Jumoyo” serta masjid.
Diharapkan bantuan ini tidak hanya
pembangunan fisik saja, namun juga akan membina pedagang yang ada untuk
mengembangkan bisnisnya sehingga lebih berdaya dan mandiri serta menjadikan
pasar jumoyo sebagai pasar kejujuran dimana transaksi perdagangan
dilangsungkan dengan konsep kejujuran sehingga terbangun lingkungan ekonomi
yang sehat.
UPZ Syariah juga memiliki tiga
program besar anatara lain peningkatan pendidikan untuk Indonesia, Pemberdayaan
ekonomi masyarakat serta pelayanan kesehatan gratis untuk meningkatkan
mutu kehidupan masyarakat dhuafa, demikian pula terhadap bantuan yang diberikan
untuk recoveri pasar jumoyo seperti sekarang ini ‘ tegasnya. (Ndu,Ika,Reni)
Heri Prawoto: “Bencana Adalah jiwa Saya”
Tombol Qwerty pada HP Nokia jenis C3 pun kemudian disentuh sang
pemiliknya, dengan membuka menu pesan singkat SMS. “Kepada semua anggota SAR
dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaanya, seluruh wilayah magelang diguyur
hujan lebat, WASPADA Banjir lahar, Anging Kencang, serta Tanah Longsor..!!!!
(TTD Ketua SAR),” tulisnya.
Ya... itulah pesan singkat yang ditulis oleh sang pemilik HP, yang tak lain
adalah Heri Prawoto, selaku Komandan SAR, yang saat itu juga sekaligus Kepala
Seksi Kedaruratan di Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Magelang.
Mukanya ditekuk, kumisnyapun menjulang tinggi bak Tokoh pewayangan
“Werkudhoro” yang bersiap menuju medan pertempuran, raut mukanya seakan
berfirasat bahwa tak lama lagi akan terjadi sebuah bencana diwilayah Kabupaten
Magelang.
Selang beberapa menit ternyata firasatnya benar adanya. “Ijin melapor
komandan, Pusdal-Ops SAR Kabupaten Magelang menerima laporan bahwa terjadi
bencana Puting Beliung di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, puluhan rumah
rusak, serta beberapa warga terluka, mohon petujuk..!! (Humas SAR)”
Tak berselang lama ia pun langsung menelephone nomor yang baru saja
mengirim pesan singkat itu.”Segera siapkan anggota dan peralatan, langsung
berangkat menuju TKP dan segera bantu masyarakat Polengan, Saya menyusul...” lantang, Jelas dan Tegas suara itu terdengar diujung telephone.
Padahal saat perbincangan singkat itu terjadi, posisi Heri Prawoto tengah
bersenda gurau dengan isteri dan anak bungsunya, di kediamannya di Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang. (45 Km jarak dari Rumah ke TKP).
Kondisi cuaca yang hujan lebat, serta mobil dinas yang sudah tidak
dipeganya, ternyata tak mampu menyurutkan tekadnya untuk turut turun bersama
anggotanya dilokasi bencana, bermodalkan Mantol hijau tua serta helem SNI
hitam, ia pun memegang erat kunci sepda motor Honda jenis Vario yang ia miliki.
Handy Talky, Sangkur, HP serta beberapa peralatan juga telah melekat di
Tubuhnya.. “Buk, bapak berangkat ya.. doakan semua selamat sampai rumah lagi,
semoga semua lancar,” ...” Nggeh pak, Ati-ati, doaku dan Adam (anak bungsunya)
selalu menyertai...” itulah sekelumit pembicaraan pamitan Heri dengan istrinya.
Jalan licin dan guyuran hujan lebat sepanjang jalan 45 km, Ia tempuh hanya
dengan waktu 35 menit, dan kemudian telah sampai ditempat kejadian. seperti
pada bencana – bencana sebelumya, Ia pun langsung mengambil alih komando
penanganan bencana, dan berbaur dengan masyarakat serta anggota yang sudah
lebih dahulu sampai di lokasi.
Ya... itulah sepenggal kisah pengalaman Heri Prawoto sebagai Relawan
Penanggulangan Bencana SAR Kabupaten Magelang, yang sudah sejak 2005 ia geluti
secara mendalam..
Pikiran dan hatinya yang sudah menyatu dengan Bencana, membuat tak sedikit
organisasi dan LSM baik dalam maupun luar negeri yang sering berkolaborasi
dengannya, bahkan Pekerjaannya sebagai PNS di Kabupaten Magelang juga tak
pernah lepas dari hubungan dengan Penanggulangan Bencana.
Karirnya di Penanggulangan Bencana duimulai pada 30 Desember 2004, dimana ia
bertugas di Kantor Kesbanglinmas sebagai Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat,
kemudian tahun 2008 saat Kantor Kesbanglinmas berubah menjadi Badan Kesbangpol
dan PB ia juga menduduki jabatan baru sebagai Kepala Sub Bidang Penyelamatan
dan Rehabilitasi.
Dan kemudian pada 22 Oktober 2010, saat Badan Penaggulangan Bencana Daerah
(BPBD) terbentuk di kabupaten Magelang, Ia pun menduduki jabatan sebagai Kepala
Seksi Kedaruratan.
Beragam ilmu pengetahuan mengenai penanganan dan penanggulangan bencana
telah Ia pegang, baik itu Tanah Longsor, Puting Beliung, Banjir Lahar Hujan,
Erupsi Gunung Merapi, serta Gempa Bumi. Namun berbagai ilmu yang telah Ia
ketahui itu, tak kemudian membuatnya berbesar kepala.
“Bencana sudah menjadi Jiwa saya,” jawabnya singkat ketika ditanya alasan
bekerja dibidang perbencanaan di Kabupaten Magelang.
Sikapnya yang Ramah, Humoris, serta “Entengan” dalam
segala hal, membuat semua orang dari berbagai kalangan tak ragu bergaul
dengannya, bahkan di Organisasi SAR Kabupaten Magelang, Iapun tak penah
membeda-bedakan dalam berkoordiansi, baik itu dengan Kepala Divisi, maupun
dengan Perwira Piket dan Anggota Biasa. “Semua saya anggap keluarga,”
ungkapnya.
Dipertengahan Tahun 2012 ini, tepatnya Sabtu 16 Juni 2012, Ia mendapat
tugas baru sebagai Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Masyarakat di Badan
Perlindungan Masyarakat Perempuan, Anak dan KB Kabupaten Magelang.
Ia pun mengaku telah mempersiapkan berbagai langkah dan upaya untuk menjalani
tugas barunya itu. “Tugas baru ini juga tak akan lepas dari penanggulangan
bencana alam, saya akan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan segala pikiran
yang saya miliki untuk kemaslahatan masyarakat,” tegasnya.
Nasib Tim SAR Kabupaten Magelang
Kegiatannya diluar dinas yang menjadi Ketua/Komandan SAR Kabupaten Magelang
membuatnya juga tak pernah bisa beristirahat dengan tenang, setelah
kepindahannya dari BPBD ke Bapermaspuan dan KB, Nasib keberlangsungan Tim SAR
wilayah ini juga turut banyak dipertanyakan.
Namun keraguan akan keberlangsungan Tim SAR ini dipangkas tegas oleh Heri
Prawoto. “Tim SAR Kabupaten Magelang akan tetap berjalan dan mengabdikan
keahliannya untuk masyarakat Magelang meski Dengan atau tanpa saya,” tegasnya.
SAR Kabupaten Magelang yang terbentuk atas Surat Keputusan (SK) Bupati
Magelang ini, menurutnya bisa menginduk ke SKPD manapun. “Bahkan ketuanya kan
juga tidak harus dari BPBD, di Boyolali misalnya ketua SAR itu dari Dinas
Pendidikan, di Porworejo juga dari Kesbanglinmas, artinya siapapun bisa
memimpin SAR, yang penting berkompeten, mumpuni serta Entengan,” harapnya.
“Tetapi sampai saat ini di SAR Kabupaten Magelang belum ada reorganisasi,
sehingga saya masih dipercaya memimpin SAR, dan ini tidak masalah, terlebih
tugas baru saya yang di Penguatan Kapasitas Masyarakat, ini jelas masih
berhubungan dengan tugas pokok Search And Rescue,” pungkasnya.
Testimoni:
Pemimpin Yang lahir Dari Lapangan
“Menurut saya
Heri Prawoto adalah sosok pemimpin yang lahir dari lapangan, karena dimanapun
bencana dia selalu ada, dan kiprahnya dipenanggulangan bencanan juga jelas Tandang gawene, (Jelas kerjanya)”
jelasnya.
“Heri Prawoto
komunikasinya dengan teman – teman media juga bagus, dia selalu paham dan
menguasai terhadap apa yang kami butuhkan,” pungkas Habib. (Ndu-Ika-Reni)