Oleh: Ahmad muslim
Fast Pojok Kota- Pasca peningkatan satus aktivitas Gunung Merapi dari waspada ke level siaga, terhitung mulai kamis(21/10) pukul 18.00 wib, jalur pendakian ke puncak merapi, juga telah dinyatakan ditutup bagi wisatawan dan masyarakat umum.
Petugas pemantauan merapi pos Ngepos, Srumbung, Ahmad Shopari mengatakan, Penutupan jalur pendakian tersebut, untuk meminimalisir korban jiwa, apabila sewaktu – waktu terjadi letusan gunung merapi.
“Betul, jadi berdasarkan status dinaikan mejadi siaga, maka untuk pendakian ke Gunung Merapi pada saat ini langsung ditutup, ditutup itu terhitung mulai dibacakannya status waspada menajdi siaga, tanggal 21 oktober 2010 pukul 18.00 wib,” ungkap Sopari kepad Fast FM di Pos Ngepos, Jum’at (22/10)
Sementara itu, darai data yang diperoleh di pos ngepos sendiri, selama 24 jam terakhir, telah terjadi 93 kali gempa guguran, 321 kali gempa multivase, 41 kali gempa vulkanik, serta 1 kali gempa low vrequensi.
“Untuk aktivitas memang meningkat sangat cepat, untuk parameter pertimbangannya itu dari sesmig, dari deformasi, juga unsur kimia di puncak, serta berdasarkan pengamatan visual dari pos – pos yang ada.
Himbauan kepada masyarakat juga terus digalakkan dari pihak BPPTK, melalui pemerintah daearah maupun media massa. “Masyarakat tidak henti – hentinya kami minta meningkatkan lagi kewaspadaannya, terutama bagi para penambang pasir manual, yang hingga kini memang masih terlihat terus melakukan aktivitas penambangan, terutama di sungai yang berhulu di puncak merapi dalam radius 8 km dari puncak.” pungkasnya.(F1)