Sabtu, 21 April 2012
Beragam Kegaiatan Peringatan Hari kartini Magelang
Magelang Kab
(Fast FM)- Beragam cara dilakukan masyarakat Kabupaten Magelang
dalam merayakan hari lahirnya pahlawan pejuang perempuan Raden Ajeng
(RA) Kartini, salah satunya seperti yang dilakukan puluhan pelajar
SDN 1 Sirahan, Kecamatan Salam, yang melakukan sungkem dengan
membasuh kaki dari para Guru dan orang tua mereka.
Kepala SDN 1
Sirahan, Ruminah kepada Fast FM mengatakan, kegiatan itu
dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa hormat dari pelajar terhadap para
guru dan orang tua mereka. “Selain itu momentum ini juga kita
manfaatkan untuk mengenalkan sosok RA Kartini kepada apara peserta
didik kita,” jelas Ruminah disela kegiatan. Sabtu (21/4)
Kegiatan di SDN 1
Sirahan dimulai dengan Upacara, setelah itu, mereka berbaris satu –
satu dan menghadap para Ibu guru yang telah duduk di bangku depan
lapangan upacara, satu persatu dari murid itu kemudian sungkem
sembari membasuh kaki para guru dan wali murid menggunakan air dalam
baskom.
“Membasuh kaki
menggunakan air ini kita maksudkan untuk mengingatkan kembali, bahwa
surga para pelajar ini, berada di bawah telapak kaki ibu mereka,
kalau disekolah ya ibu Guru, namun apabila dirumah ya orang tua
mereka masing – masing,” tambah ruminah.
PKK Fashion Show
Kebayak
Perayaan lahirnya
pahlawan pejuang perempuan Raden ajeng Kartini di Desa Jumoyo
Kecamatan Salam lain lagi, puluhan Ibu – Ibu PKK di Desa ini
memperingati dengan mengadakan Fashion Show kebayak, serta berbagi
perlombaan khas Ibu – Ibu.
“Selain dalam
rangka memperingati hari kartini, Fashion Show ini juga untuk
melestarikan budaya daerah, agar para generasi muda kita tidak
kemakan budaya asing dengan pakaian yang neko-neko”
kata Ketua PKK Desa Jumoyo, Siti Khanifah disela acara.
Selain lomba
Fashion, PKK Jumoyo juga menggelar lomba Kreasi Tumpeng, Merangkai
Bunga, serta lomba ketangkasan balita. “Untuk lomba ketangkasan
balita ini kita bagi dalam Dua kategori A dan B, diman untuk kelompok
A dari usia 1-3 tahun, sementara untuk kelompok B adalah untuk Usian
3-5 tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Siti
Khanifah menjelaskan, selain memperingati hari kartini, kegiatan ini
juga dimaksudkan untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat dalam
menjalani kehidupan. “Terutama bagi mereka yang sebelumnya rumah
dan pekarangannya hilang karena terbawa Banjir lahar hujan Merapi
pada awal januari 2011 lalu,” pungkasnya. (Ahmad Muslim)
Beragam Kegaiatan
Peringatan Hari kartini Magelang
Magelang Kab
(Fast FM)- Beragam cara dilakukan masyarakat Kabupaten Magelang
dalam merayakan hari lahirnya pahlawan pejuang perempuan Raden Ajeng
(RA) Kartini, salah satunya seperti yang dilakukan puluhan pelajar
SDN 1 Sirahan, Kecamatan Salam, yang melakukan sungkem dengan
membasuh kaki dari para Guru dan orang tua mereka.
Kepala SDN 1
Sirahan, Ruminah kepada Fast FM mengatakan, kegiatan itu
dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa hormat dari pelajar terhadap para
guru dan orang tua mereka. “Selain itu momentum ini juga kita
manfaatkan untuk mengenalkan sosok RA Kartini kepada apara peserta
didik kita,” jelas Ruminah disela kegiatan. Sabtu (21/4)
Kegiatan di SDN 1
Sirahan dimulai dengan Upacara, setelah itu, mereka berbaris satu –
satu dan menghadap para Ibu guru yang telah duduk di bangku depan
lapangan upacara, satu persatu dari murid itu kemudian sungkem
sembari membasuh kaki para guru dan wali murid menggunakan air dalam
baskom.
“Membasuh kaki
menggunakan air ini kita maksudkan untuk mengingatkan kembali, bahwa
surga para pelajar ini, berada di bawah telapak kaki ibu mereka,
kalau disekolah ya ibu Guru, namun apabila dirumah ya orang tua
mereka masing – masing,” tambah ruminah.
PKK Fashion Show
Kebayak
Perayaan lahirnya
pahlawan pejuang perempuan Raden ajeng Kartini di Desa Jumoyo
Kecamatan Salam lain lagi, puluhan Ibu – Ibu PKK di Desa ini
memperingati dengan mengadakan Fashion Show kebayak, serta berbagi
perlombaan khas Ibu – Ibu.
“Selain dalam
rangka memperingati hari kartini, Fashion Show ini juga untuk
melestarikan budaya daerah, agar para generasi muda kita tidak
kemakan budaya asing dengan pakaian yang neko-neko”
kata Ketua PKK Desa Jumoyo, Siti Khanifah disela acara.
Selain lomba
Fashion, PKK Jumoyo juga menggelar lomba Kreasi Tumpeng, Merangkai
Bunga, serta lomba ketangkasan balita. “Untuk lomba ketangkasan
balita ini kita bagi dalam Dua kategori A dan B, diman untuk kelompok
A dari usia 1-3 tahun, sementara untuk kelompok B adalah untuk Usian
3-5 tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Siti
Khanifah menjelaskan, selain memperingati hari kartini, kegiatan ini
juga dimaksudkan untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat dalam
menjalani kehidupan. “Terutama bagi mereka yang sebelumnya rumah
dan pekarangannya hilang karena terbawa Banjir lahar hujan Merapi
pada awal januari 2011 lalu,” pungkasnya. (Ahmad Muslim)
.fullpost{display:inline;}
Ketua Ranting PKB Mranggen Divonis 1 Tahun penjara
Sleman (Fast FM)- Nasib yang kurang beruntung dilami Paidi (45) warga Dusun Grogol Sari, Desa Mranggen, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di perempatan Dusun Kendal, Desa Bangun Kerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. pada 27 September 2010 lalu, justru dijadikan terdakwa dan dijatuhi hukuman 1 tahun penjara.
Paidi yang juga sebagai ketua tanfidiah PKB ranting Desa mranggen, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang itu, oleh majlis hakim Pengadilan Negeri Sleman, DIY dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dan denda Rp 1 juta subsider 1 bulan kurungan.
Dalam sidang yang diketuai oleh Mulyatno SH, hakim ketua menyatakan Paidi terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah dan menghukum terdakwa seuai pasal 310 ayat 3 Undang – Undang Lalu - Lintas.
“Yang memberatkan terdakwa adalah karena kelalaiannya mengendarai sepeda motor sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan korban menderita luka berat, sementara yang meringankan terdakwa adalah belum pernah dihukum dan mempunyai tanggungan keluarga,” ungkap Mulyanto dalam sidang yang digelar di PN Sleman, Kamis (19/4)
Putusan hakim ini, memang jauh lebih ringan dari tututan Jaksa Penuntut Umum Tri Widi, yang sebelumnya menuntut hukuman atas terdakwa penjara 3 tahun dan denda Rp 2 Juta. Atas putusan ini, baik JPU maupun paidi menyatakan pikir – pikir.
Usai persidangan, Kuasa hukum paidi, Doni Anggoro SH mengatakan, saat itu, Paidi datang dari arah selatan akan belok kekiri untuk pulang ke arah Magelang, namun nahas, kendaraan yang ia tumpangi bersenggolan dengan sepeda motor Honda Legenda, yang dikendarai Purwanto, warga Dusun Sonowetan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
Setelah bersenggolan dengan legenda itu, menurut Doni, kemudian kliennya terjatuh dari sepeda motor, dan tidak sadarkan diri lagi, namun Ia heran, kenapa dalam persidangan itu, hakim justru mengatakan bahwa setelah kecelakaan dengan legenda, kliennya masih mengendarai sepeda motor dan kemudian menabrak honda Tiger yang dikendarai Suratna, warga Ploso kuning, Wonokerto, Turi, Sleman.
“Fakta yang agak berbeda inilah yang membuat kami belum bisa sepenuhnya menerima keputusan hakim tadi, sehingga kami bersama klien kami, masih menyatakan akan pikir – pikir dulu, karena bagaimanapun klien kami ini juga korban, ia juga terlukan berat pada bagian kepala, sehingga target kami adalah bebas dari segala tuntutan,” jelas Doni usai persidangan.
Sementara Paidi sendiri, sebenarnya mengaku masih keberatan dengan keputusan yang diberikan hakim. Selain Ia merasa tidak bersalah, Ia juga merasa khawatir dengan keadaan keluarganya apabila nanti ia benar – benar ditahan.
“Saya ini orang tidak punya, kerja saya serabutan, kadang menambang pasir disungai, kadang juga manggarap ladang orang, nah kalu saya ditahan, terus siapa yang akan mengurusi istri dan ke tiga anak saya?,” keluhnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Magelang Muhamad Achadi, membenarkan bahwa Paidi adalah ketua Ranting PKB Desa Mranggen. Atas perkara yang tengah dihadapi anak buahnya ini, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya guna mencari solusi terbaik.
“Pengacara kami yang menyiapkan, belum lagi juga dukungan – dukungan yang lainnya juga terus kami fasilitasi, kami akan bela Paidi hingga kebenaran benar – benar memihak kepada paidi,” tegas Achadi. (Ahmad Muslim)
Ia yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di perempatan Dusun Kendal, Desa Bangun Kerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. pada 27 September 2010 lalu, justru dijadikan terdakwa dan dijatuhi hukuman 1 tahun penjara.
Paidi yang juga sebagai ketua tanfidiah PKB ranting Desa mranggen, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang itu, oleh majlis hakim Pengadilan Negeri Sleman, DIY dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dan denda Rp 1 juta subsider 1 bulan kurungan.
Dalam sidang yang diketuai oleh Mulyatno SH, hakim ketua menyatakan Paidi terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah dan menghukum terdakwa seuai pasal 310 ayat 3 Undang – Undang Lalu - Lintas.
“Yang memberatkan terdakwa adalah karena kelalaiannya mengendarai sepeda motor sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan korban menderita luka berat, sementara yang meringankan terdakwa adalah belum pernah dihukum dan mempunyai tanggungan keluarga,” ungkap Mulyanto dalam sidang yang digelar di PN Sleman, Kamis (19/4)
Putusan hakim ini, memang jauh lebih ringan dari tututan Jaksa Penuntut Umum Tri Widi, yang sebelumnya menuntut hukuman atas terdakwa penjara 3 tahun dan denda Rp 2 Juta. Atas putusan ini, baik JPU maupun paidi menyatakan pikir – pikir.
Usai persidangan, Kuasa hukum paidi, Doni Anggoro SH mengatakan, saat itu, Paidi datang dari arah selatan akan belok kekiri untuk pulang ke arah Magelang, namun nahas, kendaraan yang ia tumpangi bersenggolan dengan sepeda motor Honda Legenda, yang dikendarai Purwanto, warga Dusun Sonowetan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
Setelah bersenggolan dengan legenda itu, menurut Doni, kemudian kliennya terjatuh dari sepeda motor, dan tidak sadarkan diri lagi, namun Ia heran, kenapa dalam persidangan itu, hakim justru mengatakan bahwa setelah kecelakaan dengan legenda, kliennya masih mengendarai sepeda motor dan kemudian menabrak honda Tiger yang dikendarai Suratna, warga Ploso kuning, Wonokerto, Turi, Sleman.
“Fakta yang agak berbeda inilah yang membuat kami belum bisa sepenuhnya menerima keputusan hakim tadi, sehingga kami bersama klien kami, masih menyatakan akan pikir – pikir dulu, karena bagaimanapun klien kami ini juga korban, ia juga terlukan berat pada bagian kepala, sehingga target kami adalah bebas dari segala tuntutan,” jelas Doni usai persidangan.
Sementara Paidi sendiri, sebenarnya mengaku masih keberatan dengan keputusan yang diberikan hakim. Selain Ia merasa tidak bersalah, Ia juga merasa khawatir dengan keadaan keluarganya apabila nanti ia benar – benar ditahan.
“Saya ini orang tidak punya, kerja saya serabutan, kadang menambang pasir disungai, kadang juga manggarap ladang orang, nah kalu saya ditahan, terus siapa yang akan mengurusi istri dan ke tiga anak saya?,” keluhnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Magelang Muhamad Achadi, membenarkan bahwa Paidi adalah ketua Ranting PKB Desa Mranggen. Atas perkara yang tengah dihadapi anak buahnya ini, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya guna mencari solusi terbaik.
“Pengacara kami yang menyiapkan, belum lagi juga dukungan – dukungan yang lainnya juga terus kami fasilitasi, kami akan bela Paidi hingga kebenaran benar – benar memihak kepada paidi,” tegas Achadi. (Ahmad Muslim)
Rabu, 18 April 2012
Bupati: Wawasan Kebangsaan Penting Bagi Semua
Magelang Kab (Fast FM)- Dalam rangka memberikan wawaasan kebangsaan dan kepribadian yang mantap bagi generasi muda, kegiatan ceramah ketahana Nasional dan peningkatan kesadaran bela negara, sangatlah strategis sebagai upaya untuk memberikan pondasi bagi generasi muda penerus bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutan pembukaan kegiatan ceramah Ketahanan Nasional dan Peningkatan kesadaran bela negara, yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Agung Trijaya SH, bertempat di pendopo Rumah Dinas Bupati Magaelang.
Dihadapan para perwakilann siswa SLTA seKabupaten Magelang, dengan nara sumber Dandim 0705 Magelang Letkol Inf.Teguh Wardoyo dan Dr. Suliswiyadi Dosen Uuniversitas Muhamadiyah Magelang, bupati mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk, yang terdiri atas berbagai suku,bahasa,budaya, agama dan adat istiadat.
“Kemajemukan itu disatu sisi merupakan kekuatan, namun di sisi lain menjadi tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia,” kata Bupati di cara itu. Rabu (18/4)
Diera globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan zaman amat lah pesat dengan ditandai kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi.
Dengan tehnologi mutahir seperti ini dunia seolah-olah sudah menyatu, sehingga tidak ada lagi sekat-sekat dan batas-batas yang memisaahkan antara satu wilayah negara dengan lainya, serta antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Kondisi ini tentunya memerlukan adanya perhatian dan kepedulian dari semua komponen bangsa, dalam rangka deteksi dini dan menyiapkan filter terhadap pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan kepribadian dan budaya bangsa indonesia.
Sementara itu menurut Sugeng Sugiyarto S.Sos. Kepala seksi Bina Idiologi dan wawasan kebangsaan kantor Kesatuan bangsa dan Politik Kabupaten Magelang, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memupuk nilai luhur yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mewujutkan generasi muda yang berkarakter. (Ahmad Muslim)
BNPB: Pengetahuan Bencana Harus Mulai Dikenalkan Sejak TK
Magelang Kab (Fast FM)- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma’arif menghimbau agar pengetahuan mengenai bencana dan kesiap siagaan dini masyarakat, agar mulai diterapkan dan dikenalkan di bangku sekolah sejak dini.
Menurut Syamsul, yang berkewajiban menyadarkan masyarakat akan bahaya maupun potensi bencana, bukanlah hanya pemerintah saja, namun semua pihak harus terlibat aktif guna meminimalisir jumlah korban, maupun kerugian pada saat terjadi bencana.
Syamsul menjelaskan, dunia pendidikan paling bawah seperti taman kanak- kanak (TK) dan juga taman pendidikan Alqur’an (TPA) ini harusnya juga diberikan pemahaman mengenai kesipasiagaan perihal penanggulangan bencana.
“Bahwa indonesia merupakan daerah Ring of Fire atau lingkaran api, dimana semua jenis bencana ada diindonesia, terutama gempa, jadi pentoing ini diketahui sejak dini,” tegas Syamsul diMagelang, baru – baru ini.
Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan, bahwa diindonesia terdapat 15 jenis bencana, antara lain, Shunami, Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, gunung api, banjir kegagalan tehnologi, dll. (Ahmad Muslim)
Selasa, 17 April 2012
Gubernur: Golek Rejeki Yo Entuk, Ning Ojo Ngrusak
Magelang Kab (Fast FM)- Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo, tidak henti – hentinya memberi peringatan kepada para penambang pasir di sungai – sungai yang berhulu dipuncak gunung merapi, untuk tidak kembali merusak lingkungan disekitar sungai maupun tempat penambangan pasir.
Gubernur juga melarang para penambang untuk menambang pasir diluar sungai. “Golek rejeki yo entuk, ning ojo ngrusak alam, tur yo nek entek sek neng kali yo uwes, ojo nyasak kiwo – tengene, (Mencari rejeki boleh, tetapi jangan merusak alam, juga kalu material di sungai sudah habis jangan merusak tebing kana – kirinya)” himbau Bibit di Magelang baru – baru ini.
Bibit juga menginstruksikan masyarakatnya, untuk selalu hidup seimbang dengan menjaga keberlangsungan lingkungannya. “Kalau masyarakat bisa hidup seimbang dengan alam, tentunya kalaupun terjadi bencana tidak akan separah seperti erupsi maupun banjir lahar kemarin,” tambahnya.
Dari pantauan Fast FM, beberapa sungai yang berhulu dipuncak Gunung Merapi, yang hingga saat ini menjadi lokasi penambangan pasir antara lain Sungai Bebeng, Krasak, Putih, Blonggeng, serta Pabelan. “InsyaALLOH tidak akan sampai merusak tebing, karena material di sungai masih melimpah,” ungkap seorang penambang yang enggan disebut identitasnya. (Ahmad Muslim)
Magelang Tuan Rumah Borobudur Interhash
Magelang Kab (Fast FM)- Kabupaten Magelang akan menjadi tuan rumah olah raga internasional hash yang bertajuk Borobudur Interhash, hasher sendiri adalah olah raga lintas alam jejak non kompetisi yang lebih cenderung seperti jalan – jalan dengan nuansa tantangan medan alam dan pemandangan.
Kepala bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Magelang, Djanu Trepsilo kepada Fast FM menjelaskan, Borobudur Interhash itu akan mulai berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 mei mendatang, dengan mengambil rute 15 tempat di kabupaten magelang.
“Selain di Kecamatan Borobudur yang nantinya menjadi tempat finish semua rute, 15 rute itu juga akan melibatkan Kecamatan – Kecamatan lain di Magelang seperti Secang, Bandongan, kaliangkrik, windusai, Salaman, Mertoyudan, serta Kecamatan Ngluwar,” jelas Djanu di kantornya. Selasa (17/4)
Menurut Djanu, Borobudur Interhash ini, nantinya akan diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari 50 Negara, dimana 50 negara ini berasal dari Tiga benua, masing – masing Benua Asia, Eropa, serta benua Amerika.
“Hingga pertengahan April ini jumlah peserta yang telah mendaftar sudah ada 4.100 peserta, dimana paling banyak peserta berasal dari Negara Malaysia sejumlah 1000 peserta,” pungkasnya.
Panitia dan Pemerintah sangat berharap, kepada masyarakat Kabupaten Magelang, agar bisa menyambut para peserta kegiatan ini dengan ramah, sehingga sambutan masyarakat itu nantinya bisa membawa nama baik Magelang khususnya, dan Indonesia pada umumnya. (Ahmad Muslim)
Senin, 16 April 2012
26 Pelajar Magelang Tak Ikuti UN Hari Pertama
Magelang Kab (Fast FM)- Sebanyak 26 Pelajar SMA/MA/SMK di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diketahui mangkir pada Ujian Nasional hari pertama ini dengan berbagai macam alasan. Dari mulai kecelakaan hingga mengndurkan diri karena telah bekerja di luar daerah.
“Alasannya macam – macam, ada yang karena kecelakaan lalu lintas saat akan berangkat ujian, ada juga yang mengundurkan diri,” ungkap Sekretaris panitia Ujian Nasional Kabupaten Magelang Haryono, usai meninjau pelaksanaan UN, Senin (16/4)
“Yang kecelakaan yaitu pelajar SMK Ma’arif Kota Mungkid, akibat kecelakaan itu dia harus operasi, sehingga tidak bisa mengikuti ujian dan akan kita ikutkan pada ujian susulan mulai 23 april mendatang” jelas Haryono yang mengaku lupa ketika diminta menyebutkan nama siswa yang kecelakaan pagi tadi.
Kepada Fast FM, haryono menyebutkan, 26 pelajar yang absen pada hari pertama ini, terbanyak dari SMK sejumlah 13 pelajar, disusul SMA 11 pelajar, dan Madrasah Aliah (MA) 2 Pelajar. “Khusus bagi mereka yang mengundurkan diri karena telah bekerja diluar kota, ya secara otomatis kita anggap gugur,” tegasnya.
Dari hasil pantauannya, secara keseluruhan pelaksanaan UN di kabupaten Magelang berlangsung lancar dan aman. “Kami tidak menemukan adanya bocoran jawaban, maupun distribusi naskah soal yang salah, jumlah pengawas dan ruangan juga mencukupi,” tambahnya.
Sebelumnya, Sebanyak 8.068 pelajar tingkat SMA, MA dan SMK di Kabupaten Magelang, Senin (16/4) ini secara serempak melaksanakan ujian nasional tahun 2012, dihari pertama ini para pelajar itu mengerjakan mata ujian Bahasa Indonesia.
Untuk diketahui, pelaksanaan Unas tingkat SMA/MA dimulai Senin hingga Kamis tanggal 16-19 April ini. Untuk Unas susulannya, mulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Sedang tingkat SMK/SMA LB dan sederajat lainnya, mulai Senin hingga Rabu tanggal 16-18 April. Sedang Unas susulannya, mulai Senin-Kamis (23-25/4) mendatang.
Untuk tingkat SMP/Mts dan sederajat lainnya, dimulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Untuk susulannya, mulai Senin (30/4) hingga Kamis (4/5) mendatang. Sedang tingkat SD/MI dan sederajat lainnya, dimulai tanggal 7 hingga 9 Mei. Sedang susulannya, mulai 14-16 Mei mendatang. (Ahmad Muslim)
DPRD: Pemangku Kepentingan Agar Jamin Kelancaran UN 2012
Magelang Kab (Fast FM)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magelang berharap kepada semua pemangku kepentingan dalam Ujian Nasional tahun 2012 ini, agar bisa menjamin keamanan dan kelancaran jalannya UN terutama di Kabupaten Magelang.
Ketua Komisi D (bidang pendidikan) DPRD Kabupaten Magelang, Mashari berharap, keamanan dan kelancara itu terjamin sejak diambilnya dan hingga didistribusikannya naskah – naskah soal ujian nasional hingga ke meja peserta ujian.
“Proses dari pengambilan soal, hingga dibuka harus dipastikan disegel dalam posisi benar disegel, sehingga tidak ada kecurigaan,” pinta Mashari, usai mengikuti rapat badan anggaran di Magelang, Senin (16/4)
Dalam pelaksanaan ujian, DPRD juga berharap agar siswa dapat berkonsentrasi secara penuh, sehingga semua soal dalam UN tahun ini bisa diselesaikan dengan sebaik – baiknya, tanpa ada gangguan yang bersumber dari lingkungan maupun yang bersumber dari lainnya.
“Yang pasti jangan gaduh lah, agar semua soal itu bisa dikerjakan oleh peserta dengan semkasimal mungkin,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sebanyak 8.068 pelajar tingkat SMA, MA dan SMK di Kabupaten Magelang, Senin (16/4) ini secara serempak melaksanakan ujian nasional tahun 2012, dihari pertama ini para pelajar itu mengerjakan mata ujian Bahasa Indonesia.
Untuk diketahui, pelaksanaan Unas tingkat SMA/MA dimulai Senin hingga Kamis tanggal 16-19 April ini. Untuk Unas susulannya, mulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Sedang tingkat SMK/SMA LB dan sederajat lainnya, mulai Senin hingga Rabu tanggal 16-18 April. Sedang Unas susulannya, mulai Senin-Kamis (23-25/4) mendatang.
Untuk tingkat SMP/Mts dan sederajat lainnya, dimulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Untuk susulannya, mulai Senin (30/4) hingga Kamis (4/5) mendatang. Sedang tingkat SD/MI dan sederajat lainnya, dimulai tanggal 7 hingga 9 Mei. Sedang susulannya, mulai 14-16 Mei mendatang. (Ahmad Muslim)
UN Magelang Hari Pertama Berjalan Lancar
Magelang Kab (Fast FM)- Sebanyak 8.068 pelajar tingkat SMA, MA dan SMK di Kabupaten Magelang, Senin (16/4) ini secara serempak melaksanakan ujian nasional tahun 2012, dihari pertama ini para pelajar itu mengerjakan mata ujian Bahasa Indonesia.
Sekretaris panitia Ujian Nasional Kabupaten Magelang Haryono yang ditemui Fast FM menyebutkan, 8.068 pelajar itu terdiri dari tingkat SMA/MA sebanyak 4173 siswa. Sedang untuk SMK, sebanyak 3895 siswa.
Mereka mengerjakan soal ujian di 250 ruangan untuk tingkat SMA/MA. Dan tingkat SMK, sebanayak 225 ruangan. “Untuk setiap ruangan, diawasi oleh dua orang pengawas, ditambahkan koordinator pengawas di setiap sekolah dan seorang pengawas satuan pendidikan,” jelas Haryono.
Khusus untuk pengawas, menurut Haryono, selain melibatkan sekolah peserta dengan sistem silang, tapi juga melibatkan 84 pengawas yang berasal dari dua perguruan tinggi negeri. Meliputi Universitas Semarang (Unnes) dan Universitas Tidar Magelang (UTM).
Sementara itu, dari pantauan Fast FM di SMK N 1 Windusari, secara keseluruhan, ujian dihari pertama ini berlangsung secara aman dan lancar. “Sebanyak 152 pelajar di sekolah kami, mengerjakan soal ujian nasional di 8 ruang kelas yang kami sediakan,” ungkap Wiwin Eko Putro, salah satu staf pengajar disekolah ini.
Situasi yang tidak jauh berbeda juga terpantau di SMK Islam Secang, dimana 68 peserta didiknya juga tengah melaksanakan ujian nasional yang menempati 4 ruang kelas. “Alhamdulilah semua berjalan lancar dimulai pukul 08.00 wib,” kata Sarmanto Staf TU.
Untuk diketahui, pelaksanaan Unas tingkat SMA/MA dimulai Senin hingga Kamis tanggal 16-19 April ini. Untuk Unas susulannya, mulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Sedang tingkat SMK/SMA LB dan sederajat lainnya, mulai Senin hingga Rabu tanggal 16-18 April. Sedang Unas susulannya, mulai Senin-Kamis (23-25/4) mendatang.
Untuk tingkat SMP/Mts dan sederajat lainnya, dimulai Senin-Kamis tanggal 23-26 April. Untuk susulannya, mulai Senin (30/4) hingga Kamis (4/5) mendatang. Sedang tingkat SD/MI dan sederajat lainnya, dimulai tanggal 7 hingga 9 Mei. Sedang susulannya, mulai 14-16 Mei mendatang. (Ahmad Muslim)