Sabtu, 30 Juni 2012
GIGI Manggung di Hadapan Ribuan Santri API Tegalrejo
Magelang-
Grub band nasional “GIGI” memenuhi janjinya untuk
manggung dihadapan ribuan Santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API)
Tegalrejo, serta puluhan ribu masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Jum’at
(29/06) malam.
Arman Maulana serta Dewa Bujana dan kawan –
kawan itu datang ke Magelang juga dalam rangkaian mengisi acara Haflah
attasyakur Wal Ikhtitam (Kahataman) Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam
(API) Tegalrejo yang ke 69.
Pengasuh Pon-Pes API Tegalrejo KH Muhammad
Yusuf Khudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan, selama setahun
penuh santri-santrinya berkonsentrasi dalam hal pendalaman pelajaran agama.
“Dan inilah saatnya para santri itu untuk berlibur dan mendapatkan hiburan,
salah satunya dengan penampilan GIGI,” kata Gus Yusuf di hadapan puluhan ribu
penonton.
Sementara disela membawakan lagu-lagu GIGI,
Arman Maulana sang Vokalis mengatakan, bahwa kedatangannya di Tegalrejo adalah
untuk yang kedua kalinya. “Dulu yang pertama adalah tahun 2008 (Sebetulnya 2006 Arman mungkin lupa), kemudian
sekarang kesini lagi, nah jadi janji saya untuk manggung disini lagi sudah
terpenuhi,” kata Arman yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan para
penonton.
Selama manggung dalam durasi 60 menit itu,
GIGI membawakan 13 judul lagu, masing – masing adalah: Pemimpin dari syurga,
Pintu Syurga, Perdamaian, Akhirnya, Cintailah mereka, My Facebook, Sang
Pemimpin, Nakal, Sahabat, 11 Januari, Bye-Bye, Jomblo, serta Ya..ya..ya..
Bashori Alwi, Ketua panitia penyelenggara
mengatakan, guna mendukung suksesnya perhelatan itu, pihaknya mengaku telah
menyiapkan Sound System dengan kekuatan 60.000 what, serta lighting yang juga
sepektakuler. “Untuk panggung kami juga mengguakan panggung dengan ukuran yang
luas, yaitu 12 x 9 meter, sehingga Arman juga biar leluasa beraksi,” kata
Bashori.
Salah satu santri Pondok Pesantren Asrama
Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Wahyudi mengatakan, pihaknya cukup puas dengan
apa yang disuguhkan oleh GIGI. “Puas, ini juga untuk mencari alternatif
kegiatan, dari segala kegiatan mengaji yang selama ini kami jalani di Pondok,”
pungkasnya. (Ndu, Ika, Reni)
GIGI
Manggung di Hadapan Ribuan Santri API Tegalrejo
Magelang-
Grub band nasional “GIGI” memenuhi janjinya untuk
manggung dihadapan ribuan Santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API)
Tegalrejo, serta puluhan ribu masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Jum’at
(29/06) malam.
Arman Maulana serta Dewa Bujana dan kawan –
kawan itu datang ke Magelang juga dalam rangkaian mengisi acara Haflah
attasyakur Wal Ikhtitam (Kahataman) Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam
(API) Tegalrejo yang ke 69.
Pengasuh Pon-Pes API Tegalrejo KH Muhammad
Yusuf Khudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan, selama setahun
penuh santri-santrinya berkonsentrasi dalam hal pendalaman pelajaran agama.
“Dan inilah saatnya para santri itu untuk berlibur dan mendapatkan hiburan,
salah satunya dengan penampilan GIGI,” kata Gus Yusuf di hadapan puluhan ribu
penonton.
Sementara disela membawakan lagu-lagu GIGI,
Arman Maulana sang Fokalis mengatakan, bahwa kedatangannya di Tegalrejo adalah
utnuk yang kedua kalinya. “Dulu yang pertama adalah tahun 1998, kemudian
sekarang kesini lagi, nah jadi janji saya untuk manggung disini lagi sudah
terpenuhi,” kata Arman yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan para
penonton.
Selama manggung dalam durasi 60 menit itu,
GIGI membawakan 13 judul lagu, masing – masing adalah: Pemimpin dari syurga,
Pintu Syurga, Perdamaian, Akhirnya, Cintailah mereka, My Facebook, Sang
Pemimpin, Nakal, Sahabat, 11 Januari, Bye-Bye, Jomblo, serta Ya..ya..ya..
Bashori Alwi, Ketua panitia penyelenggara
mengatakan, mendukung suksesnya perhelatan itu, pihaknya mengaku telah
menyiapkan Sound System dengan kekuatan 60.000 what, serta lighting yang juga
sepektakuler. “Untuk panggung kami juga mengguakan panggung dengan ukuran yang
luas, yaitu 12 x 9 meter, sehingga Arman juga biar leluasa beraksi,” kata
Bashori.
Salah satu santri Pondok Pesantren Asrama
Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Wahyudi mengatakan, pihaknya cukup puas dengan
apa yang disuguhkan oleh GIGI. “Puas, ini juga untuk mencari alternatif
kegiatan, dari segala kegiatan mengaji yang selama ini kami jalani di Pondok,”
pungkasnya.
Senin, 25 Juni 2012
Gebyar Harlah NU Ke 89 MWC-NU Srumbung
Magelang Kab (Fast FM) – Memperingati hari kelahiran Nahdlotul Ulama yang ke 89 tahun 2012 ini, Majlis Wakil Cabang (MWC-NU) Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, menggelar beragam kegiatan kesenian dan oleh raga, salah satunya dalah lomba pentas seni.
Pentas seni yang dilombakan adalah, pentas seni anak dan pentas seni orang dewasa, seperti Laras Madyo. Laras Madyo adalah sejenis Sholawatan jawa, yang diiringi dengan musik serta Gong. “Laras Madyo sengaja kita lombakan dalam Harlah NU ini, lantaran untuk Nguri-Uri kebudayaan jawa dan NU, yang kita ketahui sekarang ini hampir punah,” jelas Ketua Tanfidiah MWC-NU Srumbung, Nurhadi Spd.
Menurut Nurhadi yang berkewajiban untuk menyelamatkan tradisi dan budaya asli Indonesia bukanlah hanya pemerintah saja, namun juga seluruh masyarakat, tak terkecuali warga NU. “Sehingga jangan sampai Laras madyo ini nanti juga diklaim negara lain, lantaran kita sendiri yang tidak menjaganya,” ungkapnya.
Selain lomba pentas seni, Kegiatan lain yang digelar adalah pameran eksposisi, dalam eksposisi kali ini, selain peserta yang berasal dari 17 ranting NU yang ada, juga berasal dari Badan Otonom (Banom) NU se Kecamatan Srumbung seperti Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, danLP Mas’arif.
“Kalau eksposisi ini jelas kami ingin menggali potensi dan sumberdaya yang ada di seluruh ranting dan banom kami, sehingga kedepan, roda organisasi NU ditingkat ranting maupun Banom bisa terus berjalan, tanpa harus bergantung pada bantuan dana orang lain, karena mereka telah berdaya sendiri,” harapnya, disela kegiatan Senin (25/06).
Melengkapi Gebyar yang diselenggarakan seharian penuh di halaman Kantor MWC-NU Srumbung itu, juga dilaksanakan jalan santai bersama, bagi seluruh masyarakat Kecamatan Srumbung, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2.500 peserta itu juga disediakan dorpres menarik seperti TV warna, Kulkas, Sepeda Mini, serta 350 hadiah hiburan lainnya.
“Yang penting bersatulah, kami ingin memasyarakatkan NU, dan meng-NU-kan masyarakat,” tegasnya
Output dari semua kegiatan tersebut, menurut Nurhadi adalah, pihaknya ingin meningkatkan tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga NU khususnya, dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. “Kebersamaan ini kami mulai dari Srumbung, kedepan semoga Jawa Tengah, dan Indonesia pada umumnya juga tetap bersatu, sehingga tidak ada lagi perang saudara, maupun perpecahan lainya di NKRI tercinta ini,” pungkasnya. (Pandu)
Pentas seni yang dilombakan adalah, pentas seni anak dan pentas seni orang dewasa, seperti Laras Madyo. Laras Madyo adalah sejenis Sholawatan jawa, yang diiringi dengan musik serta Gong. “Laras Madyo sengaja kita lombakan dalam Harlah NU ini, lantaran untuk Nguri-Uri kebudayaan jawa dan NU, yang kita ketahui sekarang ini hampir punah,” jelas Ketua Tanfidiah MWC-NU Srumbung, Nurhadi Spd.
Menurut Nurhadi yang berkewajiban untuk menyelamatkan tradisi dan budaya asli Indonesia bukanlah hanya pemerintah saja, namun juga seluruh masyarakat, tak terkecuali warga NU. “Sehingga jangan sampai Laras madyo ini nanti juga diklaim negara lain, lantaran kita sendiri yang tidak menjaganya,” ungkapnya.
Selain lomba pentas seni, Kegiatan lain yang digelar adalah pameran eksposisi, dalam eksposisi kali ini, selain peserta yang berasal dari 17 ranting NU yang ada, juga berasal dari Badan Otonom (Banom) NU se Kecamatan Srumbung seperti Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, danLP Mas’arif.
“Kalau eksposisi ini jelas kami ingin menggali potensi dan sumberdaya yang ada di seluruh ranting dan banom kami, sehingga kedepan, roda organisasi NU ditingkat ranting maupun Banom bisa terus berjalan, tanpa harus bergantung pada bantuan dana orang lain, karena mereka telah berdaya sendiri,” harapnya, disela kegiatan Senin (25/06).
Melengkapi Gebyar yang diselenggarakan seharian penuh di halaman Kantor MWC-NU Srumbung itu, juga dilaksanakan jalan santai bersama, bagi seluruh masyarakat Kecamatan Srumbung, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2.500 peserta itu juga disediakan dorpres menarik seperti TV warna, Kulkas, Sepeda Mini, serta 350 hadiah hiburan lainnya.
“Yang penting bersatulah, kami ingin memasyarakatkan NU, dan meng-NU-kan masyarakat,” tegasnya
Output dari semua kegiatan tersebut, menurut Nurhadi adalah, pihaknya ingin meningkatkan tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga NU khususnya, dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. “Kebersamaan ini kami mulai dari Srumbung, kedepan semoga Jawa Tengah, dan Indonesia pada umumnya juga tetap bersatu, sehingga tidak ada lagi perang saudara, maupun perpecahan lainya di NKRI tercinta ini,” pungkasnya. (Pandu)
Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Magelang Dilantik
Magelang Kab (Fast FM)- Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Kabupaten Magelang masa bakti 2012-2017 secara resmi dilantik oleh Ketua PMI Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, disaksikan oleh Wakil Bupati Magelang HM.Zaenal Arifin SH, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Magelang.
Dalam sambutanya Ketua Palang Merah Indonesia Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, mengatakan bahwa prestasi Palang merah Indonesia Kabupaten Magelang sangat bagus utamanya didalam penanggulangan kedaruratan seperti erupsi Gunung merapi beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya belum semua PMI Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memeiliki prestasi seperti Kabupaten Magelang dalam hal SDM penanggulangan bencana termasuk didalamnya perolehan bulan dana yang juga cukup bagus."Kami sangat mengapresiasi kinerja PMI Kabupaten Magelang,yang menjadi andalan kita di dalam penanggulangan bencana ” katanya.
Oleh karena itu perlu dukungan dari semua pihak utamanya didalam pendanaan, PMI saat ini masih mengandalkan dari hasil Bulan dana serta partisipasi dari masyarakat.Perolehan bulan dana PMI seluruh Jawa Tengah saat ini mencapai 15 miliar” tegasnya.
Sementara itu Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya yang dibacakan oleh Wakil Bupati HM,Zaenal Arifin SH, mengatakan bahwa Palang Merah Indonesia mengemban misi yang amat berat dan tidak sederhana namun amat mulia, diantaranya adalah pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkan , pelayanan kesehtan dan kesejahteraan masyarakat, kesiap siagaan dan penanggulangan bencana serta pelayanan tranfusi darah.
Mengingat tugas pokok PMI yang amat berat tersebut, maka dalam rangka mewujudkan PMI yang profesional, tanggap, dan dicintai masyarakat, serta dalam rangka membantu kelancaran tugas-tugas pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, maka sarana dan prasarana yang dimiliki harus selalu dalam kondisi siap.
Melalui Kemitraan anatara PMI dan Pemerintah, kolaborasi dan kerjasama yang baik diharapkan penanganan darurat kebencanaan di Kabupaten Magelang dapat ter-cover secara maksimal, sehingga cakupan pelayanan PMI di Kabupaten Magelang dapat ditingkatkan.
Adapun dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia yang dilantik adalah : Ketua dr.Hendarto M.kes.,dengan anggota : dr.Sasongko M.Kes,Drs.Ngaderi Budiono, M.Pd,Drs.Khudaifah M.Pdi, Titik Zaenal Arifin SH. Sedangkan jajaran untuk jajaran pengurus sebagai ketua Drs.Eko Triyono, Wakil ket I ,H.Susanto, Wk Ket II, Drs.Budi Susanto, Wk Ket III, dr.Eka Ariwibawa serta sekertaris Mahadi S.Sos.(Ndu, Ika)
Dalam sambutanya Ketua Palang Merah Indonesia Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, mengatakan bahwa prestasi Palang merah Indonesia Kabupaten Magelang sangat bagus utamanya didalam penanggulangan kedaruratan seperti erupsi Gunung merapi beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya belum semua PMI Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memeiliki prestasi seperti Kabupaten Magelang dalam hal SDM penanggulangan bencana termasuk didalamnya perolehan bulan dana yang juga cukup bagus."Kami sangat mengapresiasi kinerja PMI Kabupaten Magelang,yang menjadi andalan kita di dalam penanggulangan bencana ” katanya.
Oleh karena itu perlu dukungan dari semua pihak utamanya didalam pendanaan, PMI saat ini masih mengandalkan dari hasil Bulan dana serta partisipasi dari masyarakat.Perolehan bulan dana PMI seluruh Jawa Tengah saat ini mencapai 15 miliar” tegasnya.
Sementara itu Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya yang dibacakan oleh Wakil Bupati HM,Zaenal Arifin SH, mengatakan bahwa Palang Merah Indonesia mengemban misi yang amat berat dan tidak sederhana namun amat mulia, diantaranya adalah pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkan , pelayanan kesehtan dan kesejahteraan masyarakat, kesiap siagaan dan penanggulangan bencana serta pelayanan tranfusi darah.
Mengingat tugas pokok PMI yang amat berat tersebut, maka dalam rangka mewujudkan PMI yang profesional, tanggap, dan dicintai masyarakat, serta dalam rangka membantu kelancaran tugas-tugas pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, maka sarana dan prasarana yang dimiliki harus selalu dalam kondisi siap.
Melalui Kemitraan anatara PMI dan Pemerintah, kolaborasi dan kerjasama yang baik diharapkan penanganan darurat kebencanaan di Kabupaten Magelang dapat ter-cover secara maksimal, sehingga cakupan pelayanan PMI di Kabupaten Magelang dapat ditingkatkan.
Adapun dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia yang dilantik adalah : Ketua dr.Hendarto M.kes.,dengan anggota : dr.Sasongko M.Kes,Drs.Ngaderi Budiono, M.Pd,Drs.Khudaifah M.Pdi, Titik Zaenal Arifin SH. Sedangkan jajaran untuk jajaran pengurus sebagai ketua Drs.Eko Triyono, Wakil ket I ,H.Susanto, Wk Ket II, Drs.Budi Susanto, Wk Ket III, dr.Eka Ariwibawa serta sekertaris Mahadi S.Sos.(Ndu, Ika)
Work Shop Dan Sarasehan Wirausaha Pesantren
Magelang Kab (Fast-FM)- Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto secara resmi membuka kegiatan Wporkshop dan Sarasehan Wirausaha bagi pesantren yang diselenggarakan kerjasama antara Bank Mandiri, dengan Rabhithoh Ma’had Islami Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, bertempat di Pondok Pesantren API Tegalrejo.
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya mengatakan bahwa di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti ini , persaingan dalam memperoleh pekerjaan dan mengembangkan usaha makin ketat. Sehingga hanya orang yang memiliki semangat tinggi dan ketrampilan yang memadai yang mampu bersaing dan mengembangkan potensi dirinya.
Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, disatu sisi merupakan potensi yang amat besar bagi pasar berbagai produk industri, namun di sisi lain akan menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat dalam rangka menyediakan lapangan kerja yang layak bagi mereka.
Keterbatasan lapangan kerja serta melimpahnya angkatan kerja mengakibatkan persaingan yang makin ketat diantara pencari kerja.Peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak semakin sempit, sehingga tidak mengherankan jika banyak lulusan perguruan tinggi yang hanya asal bekerja meskipun tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Kondisi ini sangatlah tidak kita harapkan.Untuk itu perlu ada kesadaran bersama guna mengubah pola pikir masyarakat, khususnya para pemuda, dengan merubah orientasi kedepan dari orientasi mencari kerja menuju orientasi untuk menciptaakan lapangan pekerjaan.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memilki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ” pesantren telah lama mengakar di masyarakat, ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program iniu, kami ingin meningkatkan ketrampilan santri ponpes di sekitar wilayah ini untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial ” katanya.
Sementara KH Muhamad Yusuf Chudlory pimpinan Pondok pesantren API Tegalrejo, mengatakan sudah sejak setahun terahir ini ponpesnya mendirikan Pesantren Enterpreneur, dengan harapan agar para santri yang akan kembali ke masyarakat punya bekal tidak hanya mengaji , namun juga memiliki ketrampilan kewirausahaan, sehingga sekembalinya dari pondok pesantren mereka akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Bantuan stimulus uang sebesar 200.000.000,-ini adalah diperuntukkan bagi Pesantren Enterpreneur,ini dalam rangka membangun pesantren agar pesantren tidak hanya menjadi obyek, namun dapat menjadi subyek ” kata Ainun Rofik Pimpinan Rabithoh Ma’had Islami Pengurus besar Nahdlatul Ulama.(Ndu)
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya mengatakan bahwa di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti ini , persaingan dalam memperoleh pekerjaan dan mengembangkan usaha makin ketat. Sehingga hanya orang yang memiliki semangat tinggi dan ketrampilan yang memadai yang mampu bersaing dan mengembangkan potensi dirinya.
Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, disatu sisi merupakan potensi yang amat besar bagi pasar berbagai produk industri, namun di sisi lain akan menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat dalam rangka menyediakan lapangan kerja yang layak bagi mereka.
Keterbatasan lapangan kerja serta melimpahnya angkatan kerja mengakibatkan persaingan yang makin ketat diantara pencari kerja.Peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak semakin sempit, sehingga tidak mengherankan jika banyak lulusan perguruan tinggi yang hanya asal bekerja meskipun tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Kondisi ini sangatlah tidak kita harapkan.Untuk itu perlu ada kesadaran bersama guna mengubah pola pikir masyarakat, khususnya para pemuda, dengan merubah orientasi kedepan dari orientasi mencari kerja menuju orientasi untuk menciptaakan lapangan pekerjaan.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memilki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ” pesantren telah lama mengakar di masyarakat, ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program iniu, kami ingin meningkatkan ketrampilan santri ponpes di sekitar wilayah ini untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial ” katanya.
Sementara KH Muhamad Yusuf Chudlory pimpinan Pondok pesantren API Tegalrejo, mengatakan sudah sejak setahun terahir ini ponpesnya mendirikan Pesantren Enterpreneur, dengan harapan agar para santri yang akan kembali ke masyarakat punya bekal tidak hanya mengaji , namun juga memiliki ketrampilan kewirausahaan, sehingga sekembalinya dari pondok pesantren mereka akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Bantuan stimulus uang sebesar 200.000.000,-ini adalah diperuntukkan bagi Pesantren Enterpreneur,ini dalam rangka membangun pesantren agar pesantren tidak hanya menjadi obyek, namun dapat menjadi subyek ” kata Ainun Rofik Pimpinan Rabithoh Ma’had Islami Pengurus besar Nahdlatul Ulama.(Ndu)
Kedungsari Maju Lomba Tertib Arsib Desa Tingkat Provinsi Jateng
Magelang
Kab (Fast FM)- Desa Kedungsari, Kecamatan Bandongan
yang merupakan satu dari 6 nominator lomba tertib arsip desa menerima kunjungan
Tim Penilai Lomba Tertib Arsip Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2012 bertempat
di Balai Desa Kedungsari.
Dalam sambutannya Bupati Magelang Ir. H
Singgih Sanyoto yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab.
Magelang Drs. Sujadi menyampaikan bahwa Arsip merupakan bukti yang nyata, benar
dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan
Pemerintahan pada khususnya, baik pada masa lampau, masa sekarang dan
masa yang akan datang, yang berguna untuk kepentingan pertanggungjawaban kepada
generasi yang akan datang.
“Untuk itu dibutuhkan manajemen
pengelolaan arsip yang sistematis, sehingga data-data dan informasi yang berupa
arsip tersebut, akan mudah ditemukan kembali pada saat dibutuhkan, mengingat
arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh dan terus berubah seirama dengan
perkembangan tata kehidupan masyarakat maupun tata pemerintahan”, tambahnya.
Singgih juga menyampaikan bahwa
penilaian atau evaluasi yang
dilaksanakan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengelolaan
Arsip Desa ini, dapat menjadi
pemicu dan pemacu, serta penambah motivasi dan sarana evaluasi bagi Pemerintah
Kabupaten Magelang pada umumnya, serta bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, dan masyarakat desa Kedungsari
pada khususnya, dalam
meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya arsip
sebagai dokumen penting.
Pemerintah Desa
sebagai ujung tombak bagi pemerintah di tingkat yang paling
bawah, mempunyai tugas
utama pelayanan kepada masyarakat, untuk itu
Pemerintah Desa dituntut bisa menyajikan
data secara cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat, data-data itulah
yang disebut sebagai arsip, yang merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah, Organisasi
Masyarakat, Swasta maupun perorangan, dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua Tim Penilai Lomba Tertib Arsib
Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Ani Indrayani, SH menyampaikan
bahwa arsip merupakan bagian yang terkecil dalam suatu pemerintahan dimana
tidak semua orang menganggap arsip itu penting, namun sebenarnya arsip itu
merupakan sesuatu yang berguna.
Lomba Tertib Arsip Desa diselenggarakan
adalah untuk memotivasi serta memberi semangat agar desa-desa mentaati dalam
pengelolaan arsip desa, dari 29 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 28 desa
yang mengikuti lomba tertib arsip desa, masing-masing desa yang mengikuti lomba
tertib arsip desa semuanya sudah bagus dalam pengelolaan kearsipan karena arsip
sudah tidak dipandang sebelah mata sehingga arsip bisa di jadikan sebagai pusat
ingatan dan pusat informasi.
Arsip saat ini dibutuhkan oleh siapapun
karena arsip tidak hanya dibutuhkan oleh lembaga baik itu lembaga pemerintah,
organisasi maupun oleh masyarakat terbukti dengan masyarakat yang
berbondong-bondong untuk menyerahkan arsipnya tentang asal-muasal sejarah dari
suatu daerah.
Menurut Ani kearsipan secara
keseluruhan di desa Kedungsari sudah memenuhi prinsip-prinsip kearsipan mulai
dari pengelolaan surat, penataan arsip, penyelamatan arsip yang masih tersimpan
dan dengan kondisi yang baik, hal ini tidak lepas dari pembinaan Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magelang.
Ani berharap jika desa Kedungsari menjadi
juara dalam lomba tertib arsip desa bisa menjadi rujukan desa-desa minimal di
Kecamatan Bandongan atau untuk Kecamatan-Kecamatan lain atau bahkan Kecamatan
dari luar Kabupaten Magelang.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Magelang, H. Imam Fatchi, SH berharap bahwa desa kedungsari dengan
segala potensi masyarakat dan kekompakan dari pemerintah desa yang merupakan
satu kesatuan dapat memenangkan lomba tertib arsip desa tahun 2012. (Ndu, Ika, Reni)
Kedungsari
Maju Lomba Tertib Arsib Desa Tingkat Provinsi
Jateng
Magelang
Kab (Fast FM)- Desa Kedungsari, Kecamatan Bandongan
yang merupakan satu dari 6 nominator lomba tertib arsip desa menerima kunjungan
Tim Penilai Lomba Tertib Arsip Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2012 bertempat
di Balai Desa Kedungsari.
Dalam sambutannya Bupati Magelang Ir. H
Singgih Sanyoto yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab.
Magelang Drs. Sujadi menyampaikan bahwa Arsip merupakan bukti yang nyata, benar
dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan
Pemerintahan pada khususnya, baik pada masa lampau, masa sekarang dan
masa yang akan datang, yang berguna untuk kepentingan pertanggungjawaban kepada
generasi yang akan datang.
“Untuk itu dibutuhkan manajemen
pengelolaan arsip yang sistematis, sehingga data-data dan informasi yang berupa
arsip tersebut, akan mudah ditemukan kembali pada saat dibutuhkan, mengingat
arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh dan terus berubah seirama dengan
perkembangan tata kehidupan masyarakat maupun tata pemerintahan”, tambahnya.
Singgih juga menyampaikan bahwa
penilaian atau evaluasi yang
dilaksanakan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengelolaan
Arsip Desa ini, dapat menjadi
pemicu dan pemacu, serta penambah motivasi dan sarana evaluasi bagi Pemerintah
Kabupaten Magelang pada umumnya, serta bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, dan masyarakat desa Kedungsari
pada khususnya, dalam
meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya arsip
sebagai dokumen penting.
Pemerintah Desa
sebagai ujung tombak bagi pemerintah di tingkat yang paling
bawah, mempunyai tugas
utama pelayanan kepada masyarakat, untuk itu
Pemerintah Desa dituntut bisa menyajikan
data secara cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat, data-data itulah
yang disebut sebagai arsip, yang merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah, Organisasi
Masyarakat, Swasta maupun perorangan, dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua Tim Penilai Lomba Tertib Arsib
Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Ani Indrayani, SH menyampaikan
bahwa arsip merupakan bagian yang terkecil dalam suatu pemerintahan dimana
tidak semua orang menganggap arsip itu penting, namun sebenarnya arsip itu
merupakan sesuatu yang berguna.
Lomba Tertib Arsip Desa diselenggarakan
adalah untuk memotivasi serta memberi semangat agar desa-desa mentaati dalam
pengelolaan arsip desa, dari 29 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 28 desa
yang mengikuti lomba tertib arsip desa, masing-masing desa yang mengikuti lomba
tertib arsip desa semuanya sudah bagus dalam pengelolaan kearsipan karena arsip
sudah tidak dipandang sebelah mata sehingga arsip bisa di jadikan sebagai pusat
ingatan dan pusat informasi.
Arsip saat ini dibutuhkan oleh siapapun
karena arsip tidak hanya dibutuhkan oleh lembaga baik itu lembaga pemerintah,
organisasi maupun oleh masyarakat terbukti dengan masyarakat yang
berbondong-bondong untuk menyerahkan arsipnya tentang asal-muasal sejarah dari
suatu daerah.
Menurut Ani kearsipan secara
keseluruhan di desa Kedungsari sudah memenuhi prinsip-prinsip kearsipan mulai
dari pengelolaan surat, penataan arsip, penyelamatan arsip yang masih tersimpan
dan dengan kondisi yang baik, hal ini tidak lepas dari pembinaan Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magelang.
Ani berharap jika desa Kedungsari menjadi
juara dalam lomba tertib arsip desa bisa menjadi rujukan desa-desa minimal di
Kecamatan Bandongan atau untuk Kecamatan-Kecamatan lain atau bahkan Kecamatan
dari luar Kabupaten Magelang.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Magelang, H. Imam Fatchi, SH berharap bahwa desa kedungsari dengan
segala potensi masyarakat dan kekompakan dari pemerintah desa yang merupakan
satu kesatuan dapat memenangkan lomba tertib arsip desa tahun 2012. (Ndu, Ika, Reni)