Oleh: Ahmad Muslim
Fast Pojok Kota- Situs bersejarah Candi Ngawen, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diketahui telah mengalami penurunan posisi pondasi hingga 30 centi meter dari posisi semula, oleh karena itu Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah melakukan pemugaran terhadap yang dibangun pada abad ke delapan itu.
“Dasar pemugaran candi ngawen, itu terutama masalah penurunan, sampai 25 hingga 30 cm,” ungkap Pelaksana Lapangan Pemugaran Candi Ngawen, Semi, disela memantau pemugaran, Senin (20/6)
Akibat amblesnya pondasi bangunan candi sedalam 30 cm tersebut mengakibatkan banyak batu candi yang bergeser dan bahkan lepas sehingga tidak simetris lagi dengan bangunan aslinya.
Dari Lima candi perwara yang ada di komplek Candi ngawen, Empat camdi diantaranya kini telah mengalami kerusakan yang amat parah, “Namun karena keterbatasan dana, sehingga yang akan dipugar baru satu dulu, yang lain menyusul,” jelas Semi.
Menurut Semi, amblesnya bangunan candi ngawen itu, dikarenakan banyaknya sumber air disekitar candi, guncangan gempa bumi, serta Erupsi Merapi oktober 2010 lalu. “Karena di komplek ngawen sendiri itu debit air terlalu banyak, faktor utama itu Gempa, Erupsi dan debit air itu sendiri,” katanya.
Pihak BP3 memperkirakan di bawah fondasi sekarang masih terdapat 3 lapis batu dengan perkiraan jumlah batu per lapis sekitar 60 buah. Ada pun batu bagian atas yang dibongkar mencapai 320 buah blok batu. “Pengerjaan pemugaran ini akan kami lakukan selama 60 hari, sesuai anggran yang ada,” pungkasnya.