Oleh : Ika Fitriana
Fast Pojok Kota – Lambatnya pembangunan Pasar Rejowinangun kembali mengundang aksi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang dan Ikatan Mahsiswa Muhammadiyah Magelang di depan Gedung DPRD Kota Magelang, Senin (09/08) siang.
Koordinator aksi, Zamzam menyatakan, carut marutnya tata pemerintahan Kota Magelang semakin terlihat ketika Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diam saja melihat kelakuan Pemkot kaitannya dengan pembangunan pasar, yang berakibat pada ketidakjelasan masa depan para pedagang, ketika masa jabatan Walikota Fahriyanto akan habis.
“Ia yang nyatanya tidak mampu menangani proses pembangunan Pasar telah menutup mata dan telinga serta hati nurani tanpa ingin tahu bagaimana penderitaan rakyat” teriaknya.
Mereka kemudian mendesak DPRD untuk menandatangani kontrak politik, yang antara lain berisi tuntutan kepada DPRD agar meninjau ulang laporan pertanggungjawaban Walikota Magelang terkait alokasi dana pembangunan pasar.
Selain itu, mereka juga mendesak Walikota terpilih pada Pemilu 2010 untuk menjadikan program pembangunan pasar menjadi program yang pertama dan utama. “Walikota terpilih harus mampu membangun pasar rejowinangun yang telah siap ditempati para pedagang selambat-lambatnya satu tahun setelah dilantik” tegasnya.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan antara para mahasiswa dengan sejumlah anggota DPRD, lantaran pihak DPRD yang diwakili Ketua DPRD Hasan Suryoyudo dan Ketua Fraksi Partai Democrat, Edy Sutrino menolak untuk menandatangni kontrak politik tersebut. Namun dapat diredam oleh sejumlah petugas.
Usai melakukan aksi, mereka kemudian long march dari gedung setempat ke kampus I Universtias Muhammadiyah Magelang. (F2)
You are Here: Home > Aksi Mahasiswa di DPRD Tegang
0 komentar:
Posting Komentar