Magelangkab (Fast FM)- Berbagai cara dilakukan buruh dalam merayakan
hari buruh sedunia (Mayday) yang jatuh pada 1 Mei, Ratusan buruh yang tergabung
dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN)
Kabupaten Magelang mendatangi Kantor Jamsostek di Pakelan Mertoyudan Kabupaten
Magelang.
Mereka minta kepada pimpinan Jamsostek untuk mengusut tuntas kasus
klaim fiktif yang dilakukan PT Tata Lestari Rimba Buana di tahun 2011. Klaim
fiktif menurut mereka merupakan kejahatan tindak perdata dan pidana.
"Kita DPC SPN Kabupaten Magelang konsisten untuk mengawal kasus
ini khususnya yang menyangkut kejahatan tindak pidana," kata ketua DPC SPN
Kabupaten Magelang, Suparno.
Karenanya, kepada PT Jamsostek selaku korban diharapkan agar tetap membawa
kasus ini ke ranah hukum, jangan dihentikan pada kasus perdatanya saja. "Kedatangan
kami kesini bukan untuk unjukrasa, namun untuk menyampaikan dukungan kepada
Jamsostek," katanya.
Bendahara SPN Jateng, Rahmad Irianto yang hadir dalam kegiatan itu menyebutkan,
di tahun 2011 terjadi 80 kasus kecelakaan kerja di PT Tata Lestari Rimba Buana.
Namun 40 persen dari jumlah itu merupakan kasus fiktif, dan perusahaan hanya
mengambil keuntungan dari klaim fiktif tersebut. "Ini harus diusut
tuntas," tegas Rahmad.
Buruh yang jumlahnya sekitar 500 orang itu mendatangi kantor Jamsostek sekitar
pukul 09.30 wib. Mereka tidak turun dari kendaraan karena hanya menyerahkan
aduan saja kepada pimpinan PT Jamsostek cabang Magelang, Wanton Satoto.
Atas aduan tersebut, Wanton berjanji akan menindaklanjuti. Ia menyebutkan, saat
ini ada sekitar 40 ribu buruh yang terdaftar sebagai peserta Jamsostek yang
dilayani di kantornya yang tersebar di berbagai kota antara laun Kota dan
kabupaten Magelang, Purworejo, Temanggung, dan Wonosobo.
Penjagaan oleh polisi sangat ketat. Ratusan polisi Polres Magelang di siagakan
dan berjaga-jaga di depan kantor Jamsostek.
Dari kantor Jamsostek, aksi para buruh dilanjutkan ke kantor Pemkab
Magelang dan rumah dinas Bupati. Namun karena sedang ada rapat persiapan
Interhash di tempat tersebut, para buruh pindah ke lapangan drh. Soepardi yang
tempatnya bersebelahan dengan rumah dinas bupati. Disana buruh berorasi dan
selanjutnya kembali ke kantor pemkab.
Suparno berhasil menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang,
Drs. Utoyo untuk menyampaikan 4 tuntutan para buruh. Usai bertemu Sekda,
Suparno menemui para buruh dan mengatakan, bahwa Pemkab berjanji akan memenuhi
tuntutan UMK sesuai KHL. Ia meminta kepada teman-teman SPN untuk turut memantau
perkembangannya, demi kehidupan buruh yang lebih baik. Sekitar pukul 13.00 wib,
buruh membubarkan diri. (Ahmad Muslim)
May Day, Buruh Magelang Datangi Jamsostek
Magelangkab (Fast FM)- Berbagai cara dilakukan buruh dalam merayakan
hari buruh sedunia (Mayday) yang jatuh pada 1 Mei, Ratusan buruh yang tergabung
dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN)
Kabupaten Magelang mendatangi Kantor Jamsostek di Pakelan Mertoyudan Kabupaten
Magelang.
Mereka minta kepada pimpinan Jamsostek untuk mengusut tuntas kasus
klaim fiktif yang dilakukan PT Tata Lestari Rimba Buana di tahun 2011. Klaim
fiktif menurut mereka merupakan kejahatan tindak perdata dan pidana.
"Kita DPC SPN Kabupaten Magelang konsisten untuk mengawal kasus
ini khususnya yang menyangkut kejahatan tindak pidana," kata ketua DPC SPN
Kabupaten Magelang, Suparno.
Karenanya, kepada PT Jamsostek selaku korban diharapkan agar tetap membawa
kasus ini ke ranah hukum, jangan dihentikan pada kasus perdatanya saja. "Kedatangan
kami kesini bukan untuk unjukrasa, namun untuk menyampaikan dukungan kepada
Jamsostek," katanya.
Bendahara SPN Jateng, Rahmad Irianto yang hadir dalam kegiatan itu menyebutkan,
di tahun 2011 terjadi 80 kasus kecelakaan kerja di PT Tata Lestari Rimba Buana.
Namun 40 persen dari jumlah itu merupakan kasus fiktif, dan perusahaan hanya
mengambil keuntungan dari klaim fiktif tersebut. "Ini harus diusut
tuntas," tegas Rahmad.
Buruh yang jumlahnya sekitar 500 orang itu mendatangi kantor Jamsostek sekitar
pukul 09.30 wib. Mereka tidak turun dari kendaraan karena hanya menyerahkan
aduan saja kepada pimpinan PT Jamsostek cabang Magelang, Wanton Satoto.
Atas aduan tersebut, Wanton berjanji akan menindaklanjuti. Ia menyebutkan, saat
ini ada sekitar 40 ribu buruh yang terdaftar sebagai peserta Jamsostek yang
dilayani di kantornya yang tersebar di berbagai kota antara laun Kota dan
kabupaten Magelang, Purworejo, Temanggung, dan Wonosobo.
Penjagaan oleh polisi sangat ketat. Ratusan polisi Polres Magelang di siagakan
dan berjaga-jaga di depan kantor Jamsostek.
Dari kantor Jamsostek, aksi para buruh dilanjutkan ke kantor Pemkab
Magelang dan rumah dinas Bupati. Namun karena sedang ada rapat persiapan
Interhash di tempat tersebut, para buruh pindah ke lapangan drh. Soepardi yang
tempatnya bersebelahan dengan rumah dinas bupati. Disana buruh berorasi dan
selanjutnya kembali ke kantor pemkab.
Suparno berhasil menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang,
Drs. Utoyo untuk menyampaikan 4 tuntutan para buruh. Usai bertemu Sekda,
Suparno menemui para buruh dan mengatakan, bahwa Pemkab berjanji akan memenuhi
tuntutan UMK sesuai KHL. Ia meminta kepada teman-teman SPN untuk turut memantau
perkembangannya, demi kehidupan buruh yang lebih baik. Sekitar pukul 13.00 wib,
buruh membubarkan diri. (Ahmad Muslim)
Selengkapnya...
Related Articles :
0 komentar:
Posting Komentar