“Dari eropa dan amerika ada, tapi jarang dan tidak sebanyak dari Asia Timur. Sedang pengunjung lokal, hampir tidak ada. Hanya waktu-waktu tertentu, seperti libur sekolah saja,” kata Joko, petugas tiketing di Candi Mendut kepada wartawan Jumat (4/5).
Disebutkan, jumlah pengunjung mulai 1 Mei lalu selalu tembus di angka 100. Pada Selasa (1/5) kemarin misalnya, mencapai 112 pengunjung, Rabu (149) dan Kamis (105 pengunjung). Sementara pada awal April lalu, pada tanggal yang sama mencapai 117, 109 dan 81 pengunjung. Sedang Maret, hanya mencapai 61,101 dan 99 pengunjung setiap harinya.
Sementara itu, pemilik sejumlah home stay di sekitar Candi Mendut, mengeluhkan sepinya order jelang peringatan Waisak tahun ini. “Sepi, mas. Mungkin karena tahun ini, yang menyelenggarakan Walubi bukan KASI,” kata Sugiharjo, warga Mendut, pemilik rumah yang sering dipesan umat Budha saat memperingati Waisak.
Diakui, Walubi memiliki penginapan dan home stay sendiri, di sekitar Candi Borobudur. “Jadi kalau panitiannya dipegang Walubi, home stay diwilayah Mendut, sepi. Sebaliknnya, jika dipegang KASI, disekitar Mendut, semua penginapan dan home stay bahkan rumah penduduk, habis dipesan,” ungkapnya.
Zubari Sutanto, Lurah Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid menyebutkan, diwilayahnya terdapat 12 home stay. Namun hingga saat ini, baru sekitar empat home stay yang dipesan, yakni miliki Sudiah, Nurhadiyanto, Yuriah dan Muklasin. “Untuk lainnya, kami belum mendapat laporan. Namun kami akui, sejak beberapa tahun ini, pemilik home stay diwilayah kami sepi order. Bahkan tahun kemarin, hampir tidak ada yang pesan. Karena semua terkonsentrasi di sekitar Candi Borobudur,” imbuhnya. (Ahmad Muslim) Foto: Suara Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar