Senin, 06 Agustus 2012
Tim SAR Magelang Waspadai Jalur Mudik Rawan Longsor
Magelang- Tim Seach And Rescue
(SAR) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengerahkan 30 Anggotanya, guna
menjamin kelancaran dan keamanaan, selama musim arus mudik dan arus
balik lebaran tahun 1433 H / 2012 M.
Komandan SAR Kabupaten Magelang Heri
Prawoto menyebutkan, 30 anggotanya akan di fokuskan berjaga bersama
Palang Merah Indonesia (PMI) di Komplek Kecamatan Muntilan. “Kami
memilih Muntilan karena daerah ini merupakan titik yang cukup rawan
baik kecelakaan, maupun juga kerawanan yang lainnya,” kata Heri di
Magelang, Senin (06/8)
Menurut Heri, Tim SAR Kabupaten
Magelang akan mulai bersiaga pada tanggal 17 hingga 26 Agustus.
Kendati pihaknya menempatkan anggota di Kecamatan Muntilan, namun SAR
Magelang juga tetap mewaspadai daerah – daerah rawan bencana yang
lainya.
“Fokus kami adalah untuk jalaur –
jalur yang rawan dengan bencana alam, baik itu tanah longsor, banjir
mapun pohon tumbang, karena untuk kerawanan yang lain, tentu sudah
ada petugasnya, baik itu Polisi, Kesehatan, maupun Perhubungan,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, Heri merincikan, untuk
daerah rawan longsor antara lain seperti di Kecamatan Salaman,
Borobudur, serta Mertoyudan, adapun untuk rawan pohon tumbang adalah
di Mungkid, Secang, Candimulyo, Tegalrejo, serta Kecamatan Muntilan
sendiri.
Humas SAR, Ahmad Muslim menambahakan,
selain bersiaga di posko utama di Muntilan, SAR Magelang juga tetap
akan memfungsikan 4 Posko Aju yang selama ini ada, “Posko Aju
Srumbung, Dukun, Secang serta Sawangan,”Empat posko Aju ini juga
tetap mewaspadai Bencana serta musibah yang ada, baik selama musim
lebaran maupun juga hari – hari biasanya,” jelasnya.
Terpisah, Palang Merah Indonesi (PMI)
Cabang Kabupaten Magelang, dalam musim Lebaran tahun ini juga akan
mengerahkan 50 Relawannya, selain bersiaga bersama Tim SAR, pihak PMI
juga akan mengirimkan personilnya untuk bergabung di Posko terpadu
Dinas Perhubungan.
“Kami (PMI) dan Tim SAR menyiapkan 3
kendaraan, masing masing 1 Mobil Ambulan, 1 Kereta Jenazah, serta 1
Kendaraan Rescue, semua siap dikerahkan sewaktu – waktu
dibutuhkan,” tegas Kepala Markas PMI Kabupaten Magelang, Kaswadi. (Ndu, Ika, Reni)
Tim SAR Magelang Waspadai Jalur
Mudik Rawan Longsor
Magelang- Tim Seach And Rescue
(SAR) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengerahkan 30 Anggotanya, guna
menjamin kelancaran dan keamanaan, selama musim arus mudik dan arus
balik lebaran tahun 1433 H / 2012 M.
Komandan SAR Kabupaten Magelang Heri
Prawoto menyebutkan, 30 anggotanya akan di fokuskan berjaga bersama
Palang Merah Indonesia (PMI) di Komplek Kecamatan Muntilan. “Kami
memilih Muntilan karena daerah ini merupakan titik yang cukup rawan
baik kecelakaan, maupun juga kerawanan yang lainnya,” kata Heri di
Magelang, Senin (06/8)
Menurut Heri, Tim SAR Kabupaten
Magelang akan mulai bersiaga pada tanggal 17 hingga 26 Agustus.
Kendati pihaknya menempatkan anggota di Kecamatan Muntilan, namun SAR
Magelang juga tetap mewaspadai daerah – daerah rawan bencana yang
lainya.
“Fokus kami adalah untuk jalaur –
jalur yang rawan dengan bencana alam, baik itu tanah longsor, banjir
mapun pohon tumbang, karena untuk kerawanan yang lain, tentu sudah
ada petugasnya, baik itu Polisi, Kesehatan, maupun Perhubungan,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, Heri merincikan, untuk
daerah rawan longsor antara lain seperti di Kecamatan Salaman,
Borobudur, serta Mertoyudan, adapun untuk rawan pohon tumbang adalah
di Mungkid, Secang, Candimulyo, Tegalrejo, serta Kecamatan Muntilan
sendiri.
Humas SAR, Ahmad Muslim menambahakan,
selain bersiaga di posko utama di Muntilan, SAR Magelang juga tetap
akan memfungsikan 4 Posko Aju yang selama ini ada, “Posko Aju
Srumbung, Dukun, Secang serta Sawangan,”Empat posko Aju ini juga
tetap mewaspadai Bencana serta musibah yang ada, baik selama musim
lebaran maupun juga hari – hari biasanya,” jelasnya.
Terpisah, Palang Merah Indonesi (PMI)
Cabang Kabupaten Magelang, dalam musim Lebaran tahun ini juga akan
mengerahkan 50 Relawannya, selain bersiaga bersama Tim SAR, pihak PMI
juga akan mengirimkan personilnya untuk bergabung di Posko terpadu
Dinas Perhubungan.
“Kami (PMI) dan Tim SAR menyiapkan 3
kendaraan, masing masing 1 Mobil Ambulan, 1 Kereta Jenazah, serta 1
Kendaraan Rescue, semua siap dikerahkan sewaktu – waktu
dibutuhkan,” tegas Kepala Markas PMI Kabupaten Magelang, Kaswadi.
.fullpost{display:inline;}
Sabtu, 30 Juni 2012
GIGI Manggung di Hadapan Ribuan Santri API Tegalrejo
Magelang-
Grub band nasional “GIGI” memenuhi janjinya untuk
manggung dihadapan ribuan Santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API)
Tegalrejo, serta puluhan ribu masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Jum’at
(29/06) malam.
Arman Maulana serta Dewa Bujana dan kawan –
kawan itu datang ke Magelang juga dalam rangkaian mengisi acara Haflah
attasyakur Wal Ikhtitam (Kahataman) Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam
(API) Tegalrejo yang ke 69.
Pengasuh Pon-Pes API Tegalrejo KH Muhammad
Yusuf Khudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan, selama setahun
penuh santri-santrinya berkonsentrasi dalam hal pendalaman pelajaran agama.
“Dan inilah saatnya para santri itu untuk berlibur dan mendapatkan hiburan,
salah satunya dengan penampilan GIGI,” kata Gus Yusuf di hadapan puluhan ribu
penonton.
Sementara disela membawakan lagu-lagu GIGI,
Arman Maulana sang Vokalis mengatakan, bahwa kedatangannya di Tegalrejo adalah
untuk yang kedua kalinya. “Dulu yang pertama adalah tahun 2008 (Sebetulnya 2006 Arman mungkin lupa), kemudian
sekarang kesini lagi, nah jadi janji saya untuk manggung disini lagi sudah
terpenuhi,” kata Arman yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan para
penonton.
Selama manggung dalam durasi 60 menit itu,
GIGI membawakan 13 judul lagu, masing – masing adalah: Pemimpin dari syurga,
Pintu Syurga, Perdamaian, Akhirnya, Cintailah mereka, My Facebook, Sang
Pemimpin, Nakal, Sahabat, 11 Januari, Bye-Bye, Jomblo, serta Ya..ya..ya..
Bashori Alwi, Ketua panitia penyelenggara
mengatakan, guna mendukung suksesnya perhelatan itu, pihaknya mengaku telah
menyiapkan Sound System dengan kekuatan 60.000 what, serta lighting yang juga
sepektakuler. “Untuk panggung kami juga mengguakan panggung dengan ukuran yang
luas, yaitu 12 x 9 meter, sehingga Arman juga biar leluasa beraksi,” kata
Bashori.
Salah satu santri Pondok Pesantren Asrama
Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Wahyudi mengatakan, pihaknya cukup puas dengan
apa yang disuguhkan oleh GIGI. “Puas, ini juga untuk mencari alternatif
kegiatan, dari segala kegiatan mengaji yang selama ini kami jalani di Pondok,”
pungkasnya. (Ndu, Ika, Reni)
GIGI
Manggung di Hadapan Ribuan Santri API Tegalrejo
Magelang-
Grub band nasional “GIGI” memenuhi janjinya untuk
manggung dihadapan ribuan Santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API)
Tegalrejo, serta puluhan ribu masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Jum’at
(29/06) malam.
Arman Maulana serta Dewa Bujana dan kawan –
kawan itu datang ke Magelang juga dalam rangkaian mengisi acara Haflah
attasyakur Wal Ikhtitam (Kahataman) Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam
(API) Tegalrejo yang ke 69.
Pengasuh Pon-Pes API Tegalrejo KH Muhammad
Yusuf Khudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan, selama setahun
penuh santri-santrinya berkonsentrasi dalam hal pendalaman pelajaran agama.
“Dan inilah saatnya para santri itu untuk berlibur dan mendapatkan hiburan,
salah satunya dengan penampilan GIGI,” kata Gus Yusuf di hadapan puluhan ribu
penonton.
Sementara disela membawakan lagu-lagu GIGI,
Arman Maulana sang Fokalis mengatakan, bahwa kedatangannya di Tegalrejo adalah
utnuk yang kedua kalinya. “Dulu yang pertama adalah tahun 1998, kemudian
sekarang kesini lagi, nah jadi janji saya untuk manggung disini lagi sudah
terpenuhi,” kata Arman yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan para
penonton.
Selama manggung dalam durasi 60 menit itu,
GIGI membawakan 13 judul lagu, masing – masing adalah: Pemimpin dari syurga,
Pintu Syurga, Perdamaian, Akhirnya, Cintailah mereka, My Facebook, Sang
Pemimpin, Nakal, Sahabat, 11 Januari, Bye-Bye, Jomblo, serta Ya..ya..ya..
Bashori Alwi, Ketua panitia penyelenggara
mengatakan, mendukung suksesnya perhelatan itu, pihaknya mengaku telah
menyiapkan Sound System dengan kekuatan 60.000 what, serta lighting yang juga
sepektakuler. “Untuk panggung kami juga mengguakan panggung dengan ukuran yang
luas, yaitu 12 x 9 meter, sehingga Arman juga biar leluasa beraksi,” kata
Bashori.
Salah satu santri Pondok Pesantren Asrama
Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Wahyudi mengatakan, pihaknya cukup puas dengan
apa yang disuguhkan oleh GIGI. “Puas, ini juga untuk mencari alternatif
kegiatan, dari segala kegiatan mengaji yang selama ini kami jalani di Pondok,”
pungkasnya.
Senin, 25 Juni 2012
Gebyar Harlah NU Ke 89 MWC-NU Srumbung
Magelang Kab (Fast FM) – Memperingati hari kelahiran Nahdlotul Ulama yang ke 89 tahun 2012 ini, Majlis Wakil Cabang (MWC-NU) Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, menggelar beragam kegiatan kesenian dan oleh raga, salah satunya dalah lomba pentas seni.
Pentas seni yang dilombakan adalah, pentas seni anak dan pentas seni orang dewasa, seperti Laras Madyo. Laras Madyo adalah sejenis Sholawatan jawa, yang diiringi dengan musik serta Gong. “Laras Madyo sengaja kita lombakan dalam Harlah NU ini, lantaran untuk Nguri-Uri kebudayaan jawa dan NU, yang kita ketahui sekarang ini hampir punah,” jelas Ketua Tanfidiah MWC-NU Srumbung, Nurhadi Spd.
Menurut Nurhadi yang berkewajiban untuk menyelamatkan tradisi dan budaya asli Indonesia bukanlah hanya pemerintah saja, namun juga seluruh masyarakat, tak terkecuali warga NU. “Sehingga jangan sampai Laras madyo ini nanti juga diklaim negara lain, lantaran kita sendiri yang tidak menjaganya,” ungkapnya.
Selain lomba pentas seni, Kegiatan lain yang digelar adalah pameran eksposisi, dalam eksposisi kali ini, selain peserta yang berasal dari 17 ranting NU yang ada, juga berasal dari Badan Otonom (Banom) NU se Kecamatan Srumbung seperti Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, danLP Mas’arif.
“Kalau eksposisi ini jelas kami ingin menggali potensi dan sumberdaya yang ada di seluruh ranting dan banom kami, sehingga kedepan, roda organisasi NU ditingkat ranting maupun Banom bisa terus berjalan, tanpa harus bergantung pada bantuan dana orang lain, karena mereka telah berdaya sendiri,” harapnya, disela kegiatan Senin (25/06).
Melengkapi Gebyar yang diselenggarakan seharian penuh di halaman Kantor MWC-NU Srumbung itu, juga dilaksanakan jalan santai bersama, bagi seluruh masyarakat Kecamatan Srumbung, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2.500 peserta itu juga disediakan dorpres menarik seperti TV warna, Kulkas, Sepeda Mini, serta 350 hadiah hiburan lainnya.
“Yang penting bersatulah, kami ingin memasyarakatkan NU, dan meng-NU-kan masyarakat,” tegasnya
Output dari semua kegiatan tersebut, menurut Nurhadi adalah, pihaknya ingin meningkatkan tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga NU khususnya, dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. “Kebersamaan ini kami mulai dari Srumbung, kedepan semoga Jawa Tengah, dan Indonesia pada umumnya juga tetap bersatu, sehingga tidak ada lagi perang saudara, maupun perpecahan lainya di NKRI tercinta ini,” pungkasnya. (Pandu)
Pentas seni yang dilombakan adalah, pentas seni anak dan pentas seni orang dewasa, seperti Laras Madyo. Laras Madyo adalah sejenis Sholawatan jawa, yang diiringi dengan musik serta Gong. “Laras Madyo sengaja kita lombakan dalam Harlah NU ini, lantaran untuk Nguri-Uri kebudayaan jawa dan NU, yang kita ketahui sekarang ini hampir punah,” jelas Ketua Tanfidiah MWC-NU Srumbung, Nurhadi Spd.
Menurut Nurhadi yang berkewajiban untuk menyelamatkan tradisi dan budaya asli Indonesia bukanlah hanya pemerintah saja, namun juga seluruh masyarakat, tak terkecuali warga NU. “Sehingga jangan sampai Laras madyo ini nanti juga diklaim negara lain, lantaran kita sendiri yang tidak menjaganya,” ungkapnya.
Selain lomba pentas seni, Kegiatan lain yang digelar adalah pameran eksposisi, dalam eksposisi kali ini, selain peserta yang berasal dari 17 ranting NU yang ada, juga berasal dari Badan Otonom (Banom) NU se Kecamatan Srumbung seperti Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, danLP Mas’arif.
“Kalau eksposisi ini jelas kami ingin menggali potensi dan sumberdaya yang ada di seluruh ranting dan banom kami, sehingga kedepan, roda organisasi NU ditingkat ranting maupun Banom bisa terus berjalan, tanpa harus bergantung pada bantuan dana orang lain, karena mereka telah berdaya sendiri,” harapnya, disela kegiatan Senin (25/06).
Melengkapi Gebyar yang diselenggarakan seharian penuh di halaman Kantor MWC-NU Srumbung itu, juga dilaksanakan jalan santai bersama, bagi seluruh masyarakat Kecamatan Srumbung, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2.500 peserta itu juga disediakan dorpres menarik seperti TV warna, Kulkas, Sepeda Mini, serta 350 hadiah hiburan lainnya.
“Yang penting bersatulah, kami ingin memasyarakatkan NU, dan meng-NU-kan masyarakat,” tegasnya
Output dari semua kegiatan tersebut, menurut Nurhadi adalah, pihaknya ingin meningkatkan tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga NU khususnya, dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. “Kebersamaan ini kami mulai dari Srumbung, kedepan semoga Jawa Tengah, dan Indonesia pada umumnya juga tetap bersatu, sehingga tidak ada lagi perang saudara, maupun perpecahan lainya di NKRI tercinta ini,” pungkasnya. (Pandu)
Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Magelang Dilantik
Magelang Kab (Fast FM)- Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Kabupaten Magelang masa bakti 2012-2017 secara resmi dilantik oleh Ketua PMI Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, disaksikan oleh Wakil Bupati Magelang HM.Zaenal Arifin SH, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Magelang.
Dalam sambutanya Ketua Palang Merah Indonesia Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, mengatakan bahwa prestasi Palang merah Indonesia Kabupaten Magelang sangat bagus utamanya didalam penanggulangan kedaruratan seperti erupsi Gunung merapi beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya belum semua PMI Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memeiliki prestasi seperti Kabupaten Magelang dalam hal SDM penanggulangan bencana termasuk didalamnya perolehan bulan dana yang juga cukup bagus."Kami sangat mengapresiasi kinerja PMI Kabupaten Magelang,yang menjadi andalan kita di dalam penanggulangan bencana ” katanya.
Oleh karena itu perlu dukungan dari semua pihak utamanya didalam pendanaan, PMI saat ini masih mengandalkan dari hasil Bulan dana serta partisipasi dari masyarakat.Perolehan bulan dana PMI seluruh Jawa Tengah saat ini mencapai 15 miliar” tegasnya.
Sementara itu Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya yang dibacakan oleh Wakil Bupati HM,Zaenal Arifin SH, mengatakan bahwa Palang Merah Indonesia mengemban misi yang amat berat dan tidak sederhana namun amat mulia, diantaranya adalah pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkan , pelayanan kesehtan dan kesejahteraan masyarakat, kesiap siagaan dan penanggulangan bencana serta pelayanan tranfusi darah.
Mengingat tugas pokok PMI yang amat berat tersebut, maka dalam rangka mewujudkan PMI yang profesional, tanggap, dan dicintai masyarakat, serta dalam rangka membantu kelancaran tugas-tugas pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, maka sarana dan prasarana yang dimiliki harus selalu dalam kondisi siap.
Melalui Kemitraan anatara PMI dan Pemerintah, kolaborasi dan kerjasama yang baik diharapkan penanganan darurat kebencanaan di Kabupaten Magelang dapat ter-cover secara maksimal, sehingga cakupan pelayanan PMI di Kabupaten Magelang dapat ditingkatkan.
Adapun dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia yang dilantik adalah : Ketua dr.Hendarto M.kes.,dengan anggota : dr.Sasongko M.Kes,Drs.Ngaderi Budiono, M.Pd,Drs.Khudaifah M.Pdi, Titik Zaenal Arifin SH. Sedangkan jajaran untuk jajaran pengurus sebagai ketua Drs.Eko Triyono, Wakil ket I ,H.Susanto, Wk Ket II, Drs.Budi Susanto, Wk Ket III, dr.Eka Ariwibawa serta sekertaris Mahadi S.Sos.(Ndu, Ika)
Dalam sambutanya Ketua Palang Merah Indonesia Propinsi Jawa Tengah H.Sasongko Tedjo, mengatakan bahwa prestasi Palang merah Indonesia Kabupaten Magelang sangat bagus utamanya didalam penanggulangan kedaruratan seperti erupsi Gunung merapi beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya belum semua PMI Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memeiliki prestasi seperti Kabupaten Magelang dalam hal SDM penanggulangan bencana termasuk didalamnya perolehan bulan dana yang juga cukup bagus."Kami sangat mengapresiasi kinerja PMI Kabupaten Magelang,yang menjadi andalan kita di dalam penanggulangan bencana ” katanya.
Oleh karena itu perlu dukungan dari semua pihak utamanya didalam pendanaan, PMI saat ini masih mengandalkan dari hasil Bulan dana serta partisipasi dari masyarakat.Perolehan bulan dana PMI seluruh Jawa Tengah saat ini mencapai 15 miliar” tegasnya.
Sementara itu Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya yang dibacakan oleh Wakil Bupati HM,Zaenal Arifin SH, mengatakan bahwa Palang Merah Indonesia mengemban misi yang amat berat dan tidak sederhana namun amat mulia, diantaranya adalah pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkan , pelayanan kesehtan dan kesejahteraan masyarakat, kesiap siagaan dan penanggulangan bencana serta pelayanan tranfusi darah.
Mengingat tugas pokok PMI yang amat berat tersebut, maka dalam rangka mewujudkan PMI yang profesional, tanggap, dan dicintai masyarakat, serta dalam rangka membantu kelancaran tugas-tugas pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, maka sarana dan prasarana yang dimiliki harus selalu dalam kondisi siap.
Melalui Kemitraan anatara PMI dan Pemerintah, kolaborasi dan kerjasama yang baik diharapkan penanganan darurat kebencanaan di Kabupaten Magelang dapat ter-cover secara maksimal, sehingga cakupan pelayanan PMI di Kabupaten Magelang dapat ditingkatkan.
Adapun dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia yang dilantik adalah : Ketua dr.Hendarto M.kes.,dengan anggota : dr.Sasongko M.Kes,Drs.Ngaderi Budiono, M.Pd,Drs.Khudaifah M.Pdi, Titik Zaenal Arifin SH. Sedangkan jajaran untuk jajaran pengurus sebagai ketua Drs.Eko Triyono, Wakil ket I ,H.Susanto, Wk Ket II, Drs.Budi Susanto, Wk Ket III, dr.Eka Ariwibawa serta sekertaris Mahadi S.Sos.(Ndu, Ika)
Work Shop Dan Sarasehan Wirausaha Pesantren
Magelang Kab (Fast-FM)- Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto secara resmi membuka kegiatan Wporkshop dan Sarasehan Wirausaha bagi pesantren yang diselenggarakan kerjasama antara Bank Mandiri, dengan Rabhithoh Ma’had Islami Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, bertempat di Pondok Pesantren API Tegalrejo.
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya mengatakan bahwa di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti ini , persaingan dalam memperoleh pekerjaan dan mengembangkan usaha makin ketat. Sehingga hanya orang yang memiliki semangat tinggi dan ketrampilan yang memadai yang mampu bersaing dan mengembangkan potensi dirinya.
Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, disatu sisi merupakan potensi yang amat besar bagi pasar berbagai produk industri, namun di sisi lain akan menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat dalam rangka menyediakan lapangan kerja yang layak bagi mereka.
Keterbatasan lapangan kerja serta melimpahnya angkatan kerja mengakibatkan persaingan yang makin ketat diantara pencari kerja.Peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak semakin sempit, sehingga tidak mengherankan jika banyak lulusan perguruan tinggi yang hanya asal bekerja meskipun tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Kondisi ini sangatlah tidak kita harapkan.Untuk itu perlu ada kesadaran bersama guna mengubah pola pikir masyarakat, khususnya para pemuda, dengan merubah orientasi kedepan dari orientasi mencari kerja menuju orientasi untuk menciptaakan lapangan pekerjaan.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memilki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ” pesantren telah lama mengakar di masyarakat, ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program iniu, kami ingin meningkatkan ketrampilan santri ponpes di sekitar wilayah ini untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial ” katanya.
Sementara KH Muhamad Yusuf Chudlory pimpinan Pondok pesantren API Tegalrejo, mengatakan sudah sejak setahun terahir ini ponpesnya mendirikan Pesantren Enterpreneur, dengan harapan agar para santri yang akan kembali ke masyarakat punya bekal tidak hanya mengaji , namun juga memiliki ketrampilan kewirausahaan, sehingga sekembalinya dari pondok pesantren mereka akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Bantuan stimulus uang sebesar 200.000.000,-ini adalah diperuntukkan bagi Pesantren Enterpreneur,ini dalam rangka membangun pesantren agar pesantren tidak hanya menjadi obyek, namun dapat menjadi subyek ” kata Ainun Rofik Pimpinan Rabithoh Ma’had Islami Pengurus besar Nahdlatul Ulama.(Ndu)
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya mengatakan bahwa di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti ini , persaingan dalam memperoleh pekerjaan dan mengembangkan usaha makin ketat. Sehingga hanya orang yang memiliki semangat tinggi dan ketrampilan yang memadai yang mampu bersaing dan mengembangkan potensi dirinya.
Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, disatu sisi merupakan potensi yang amat besar bagi pasar berbagai produk industri, namun di sisi lain akan menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat dalam rangka menyediakan lapangan kerja yang layak bagi mereka.
Keterbatasan lapangan kerja serta melimpahnya angkatan kerja mengakibatkan persaingan yang makin ketat diantara pencari kerja.Peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak semakin sempit, sehingga tidak mengherankan jika banyak lulusan perguruan tinggi yang hanya asal bekerja meskipun tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Kondisi ini sangatlah tidak kita harapkan.Untuk itu perlu ada kesadaran bersama guna mengubah pola pikir masyarakat, khususnya para pemuda, dengan merubah orientasi kedepan dari orientasi mencari kerja menuju orientasi untuk menciptaakan lapangan pekerjaan.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memilki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ” pesantren telah lama mengakar di masyarakat, ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program iniu, kami ingin meningkatkan ketrampilan santri ponpes di sekitar wilayah ini untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial ” katanya.
Sementara KH Muhamad Yusuf Chudlory pimpinan Pondok pesantren API Tegalrejo, mengatakan sudah sejak setahun terahir ini ponpesnya mendirikan Pesantren Enterpreneur, dengan harapan agar para santri yang akan kembali ke masyarakat punya bekal tidak hanya mengaji , namun juga memiliki ketrampilan kewirausahaan, sehingga sekembalinya dari pondok pesantren mereka akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Bantuan stimulus uang sebesar 200.000.000,-ini adalah diperuntukkan bagi Pesantren Enterpreneur,ini dalam rangka membangun pesantren agar pesantren tidak hanya menjadi obyek, namun dapat menjadi subyek ” kata Ainun Rofik Pimpinan Rabithoh Ma’had Islami Pengurus besar Nahdlatul Ulama.(Ndu)
Kedungsari Maju Lomba Tertib Arsib Desa Tingkat Provinsi Jateng
Magelang
Kab (Fast FM)- Desa Kedungsari, Kecamatan Bandongan
yang merupakan satu dari 6 nominator lomba tertib arsip desa menerima kunjungan
Tim Penilai Lomba Tertib Arsip Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2012 bertempat
di Balai Desa Kedungsari.
Dalam sambutannya Bupati Magelang Ir. H
Singgih Sanyoto yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab.
Magelang Drs. Sujadi menyampaikan bahwa Arsip merupakan bukti yang nyata, benar
dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan
Pemerintahan pada khususnya, baik pada masa lampau, masa sekarang dan
masa yang akan datang, yang berguna untuk kepentingan pertanggungjawaban kepada
generasi yang akan datang.
“Untuk itu dibutuhkan manajemen
pengelolaan arsip yang sistematis, sehingga data-data dan informasi yang berupa
arsip tersebut, akan mudah ditemukan kembali pada saat dibutuhkan, mengingat
arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh dan terus berubah seirama dengan
perkembangan tata kehidupan masyarakat maupun tata pemerintahan”, tambahnya.
Singgih juga menyampaikan bahwa
penilaian atau evaluasi yang
dilaksanakan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengelolaan
Arsip Desa ini, dapat menjadi
pemicu dan pemacu, serta penambah motivasi dan sarana evaluasi bagi Pemerintah
Kabupaten Magelang pada umumnya, serta bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, dan masyarakat desa Kedungsari
pada khususnya, dalam
meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya arsip
sebagai dokumen penting.
Pemerintah Desa
sebagai ujung tombak bagi pemerintah di tingkat yang paling
bawah, mempunyai tugas
utama pelayanan kepada masyarakat, untuk itu
Pemerintah Desa dituntut bisa menyajikan
data secara cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat, data-data itulah
yang disebut sebagai arsip, yang merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah, Organisasi
Masyarakat, Swasta maupun perorangan, dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua Tim Penilai Lomba Tertib Arsib
Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Ani Indrayani, SH menyampaikan
bahwa arsip merupakan bagian yang terkecil dalam suatu pemerintahan dimana
tidak semua orang menganggap arsip itu penting, namun sebenarnya arsip itu
merupakan sesuatu yang berguna.
Lomba Tertib Arsip Desa diselenggarakan
adalah untuk memotivasi serta memberi semangat agar desa-desa mentaati dalam
pengelolaan arsip desa, dari 29 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 28 desa
yang mengikuti lomba tertib arsip desa, masing-masing desa yang mengikuti lomba
tertib arsip desa semuanya sudah bagus dalam pengelolaan kearsipan karena arsip
sudah tidak dipandang sebelah mata sehingga arsip bisa di jadikan sebagai pusat
ingatan dan pusat informasi.
Arsip saat ini dibutuhkan oleh siapapun
karena arsip tidak hanya dibutuhkan oleh lembaga baik itu lembaga pemerintah,
organisasi maupun oleh masyarakat terbukti dengan masyarakat yang
berbondong-bondong untuk menyerahkan arsipnya tentang asal-muasal sejarah dari
suatu daerah.
Menurut Ani kearsipan secara
keseluruhan di desa Kedungsari sudah memenuhi prinsip-prinsip kearsipan mulai
dari pengelolaan surat, penataan arsip, penyelamatan arsip yang masih tersimpan
dan dengan kondisi yang baik, hal ini tidak lepas dari pembinaan Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magelang.
Ani berharap jika desa Kedungsari menjadi
juara dalam lomba tertib arsip desa bisa menjadi rujukan desa-desa minimal di
Kecamatan Bandongan atau untuk Kecamatan-Kecamatan lain atau bahkan Kecamatan
dari luar Kabupaten Magelang.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Magelang, H. Imam Fatchi, SH berharap bahwa desa kedungsari dengan
segala potensi masyarakat dan kekompakan dari pemerintah desa yang merupakan
satu kesatuan dapat memenangkan lomba tertib arsip desa tahun 2012. (Ndu, Ika, Reni)
Kedungsari
Maju Lomba Tertib Arsib Desa Tingkat Provinsi
Jateng
Magelang
Kab (Fast FM)- Desa Kedungsari, Kecamatan Bandongan
yang merupakan satu dari 6 nominator lomba tertib arsip desa menerima kunjungan
Tim Penilai Lomba Tertib Arsip Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2012 bertempat
di Balai Desa Kedungsari.
Dalam sambutannya Bupati Magelang Ir. H
Singgih Sanyoto yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab.
Magelang Drs. Sujadi menyampaikan bahwa Arsip merupakan bukti yang nyata, benar
dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan
Pemerintahan pada khususnya, baik pada masa lampau, masa sekarang dan
masa yang akan datang, yang berguna untuk kepentingan pertanggungjawaban kepada
generasi yang akan datang.
“Untuk itu dibutuhkan manajemen
pengelolaan arsip yang sistematis, sehingga data-data dan informasi yang berupa
arsip tersebut, akan mudah ditemukan kembali pada saat dibutuhkan, mengingat
arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh dan terus berubah seirama dengan
perkembangan tata kehidupan masyarakat maupun tata pemerintahan”, tambahnya.
Singgih juga menyampaikan bahwa
penilaian atau evaluasi yang
dilaksanakan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengelolaan
Arsip Desa ini, dapat menjadi
pemicu dan pemacu, serta penambah motivasi dan sarana evaluasi bagi Pemerintah
Kabupaten Magelang pada umumnya, serta bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, dan masyarakat desa Kedungsari
pada khususnya, dalam
meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya arsip
sebagai dokumen penting.
Pemerintah Desa
sebagai ujung tombak bagi pemerintah di tingkat yang paling
bawah, mempunyai tugas
utama pelayanan kepada masyarakat, untuk itu
Pemerintah Desa dituntut bisa menyajikan
data secara cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat, data-data itulah
yang disebut sebagai arsip, yang merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah, Organisasi
Masyarakat, Swasta maupun perorangan, dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua Tim Penilai Lomba Tertib Arsib
Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Ani Indrayani, SH menyampaikan
bahwa arsip merupakan bagian yang terkecil dalam suatu pemerintahan dimana
tidak semua orang menganggap arsip itu penting, namun sebenarnya arsip itu
merupakan sesuatu yang berguna.
Lomba Tertib Arsip Desa diselenggarakan
adalah untuk memotivasi serta memberi semangat agar desa-desa mentaati dalam
pengelolaan arsip desa, dari 29 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 28 desa
yang mengikuti lomba tertib arsip desa, masing-masing desa yang mengikuti lomba
tertib arsip desa semuanya sudah bagus dalam pengelolaan kearsipan karena arsip
sudah tidak dipandang sebelah mata sehingga arsip bisa di jadikan sebagai pusat
ingatan dan pusat informasi.
Arsip saat ini dibutuhkan oleh siapapun
karena arsip tidak hanya dibutuhkan oleh lembaga baik itu lembaga pemerintah,
organisasi maupun oleh masyarakat terbukti dengan masyarakat yang
berbondong-bondong untuk menyerahkan arsipnya tentang asal-muasal sejarah dari
suatu daerah.
Menurut Ani kearsipan secara
keseluruhan di desa Kedungsari sudah memenuhi prinsip-prinsip kearsipan mulai
dari pengelolaan surat, penataan arsip, penyelamatan arsip yang masih tersimpan
dan dengan kondisi yang baik, hal ini tidak lepas dari pembinaan Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magelang.
Ani berharap jika desa Kedungsari menjadi
juara dalam lomba tertib arsip desa bisa menjadi rujukan desa-desa minimal di
Kecamatan Bandongan atau untuk Kecamatan-Kecamatan lain atau bahkan Kecamatan
dari luar Kabupaten Magelang.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Magelang, H. Imam Fatchi, SH berharap bahwa desa kedungsari dengan
segala potensi masyarakat dan kekompakan dari pemerintah desa yang merupakan
satu kesatuan dapat memenangkan lomba tertib arsip desa tahun 2012. (Ndu, Ika, Reni)
Senin, 18 Juni 2012
Pasar Jumoyo Akan Dibangun Lagi
MagelangKab (Fast FM)- Dalam rangka membangun perekonomian
masyarakat yang terdampak erupsi merapi beberapa waktu yang lalu PT.BNI Syariah
menyerahkan bantuan untuk pembangunan pasar kejujuran Desa Jumoyo
Kecamatan salam sebesar Rp.425.000.000,- yang diserahkan oleh Dirut utama
BNI Syariah Dino Indiano, kepada
Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto
yang selanjutnya diserahkan kepada Supardi Nasirudin Tokoh masyarakat setempat,
bertempat di Balai Desa Jumoyo Kecamatan Salam.
Bupati Magelang dalam sambutanya
mengatakan bahwa peran perbankan didalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat saat ini sangatlah penting, terlebih bagi bank milik pemerintah atau
BUMN yang harus mengemban misi ganda, sebagai lembaga yang profit oriented,
sekaligus sebagai “bapak asuh “ bagi UMKM dan masyarakat ekonomi lemah.
Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pemerintah Daerah, masyarakat maupun kalangan
perbankan diharapkan saling bersimbiosis dan bersinergi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah dan pemberdayaan masyarakat
”Meskipun kondisi makro perekonomian
di Kabupaten Magelang belum pulih, semenjak erupsi merapi dan banjir lahar
dingin, namun demikian semangat untuk bangkit kembali melalui kegiatan
pertanian dan kewira usahaan cukup tinggi “ katanya
Kondisi ini berdampak positif bagi
peningkatan perputaran uang di wilayah bencana dan berperan besar dalam
menggerakkan perekonomian, khususnya usaha kecil menengah,membuka dan
memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta mengurangi
angka pengangguran.
Sementara menurut Ketua UPZ BNI
Syariah Supardi Najamuddin,, Penyerahan bantuan ini dalam rangka milat BNI
Syariah yang ke dua. Melalui Unit Pelayanan Zakat (UPZ), bantuan ini
dimaksudkan guna pembangunan kembali pasar Jumoyo dengan nama “ Pasar Kejujuran
Jumoyo” serta masjid.
Diharapkan bantuan ini tidak hanya
pembangunan fisik saja, namun juga akan membina pedagang yang ada untuk
mengembangkan bisnisnya sehingga lebih berdaya dan mandiri serta menjadikan
pasar jumoyo sebagai pasar kejujuran dimana transaksi perdagangan
dilangsungkan dengan konsep kejujuran sehingga terbangun lingkungan ekonomi
yang sehat.
UPZ Syariah juga memiliki tiga
program besar anatara lain peningkatan pendidikan untuk Indonesia, Pemberdayaan
ekonomi masyarakat serta pelayanan kesehatan gratis untuk meningkatkan
mutu kehidupan masyarakat dhuafa, demikian pula terhadap bantuan yang diberikan
untuk recoveri pasar jumoyo seperti sekarang ini ‘ tegasnya. (Ndu,Ika,Reni)
Heri Prawoto: “Bencana Adalah jiwa Saya”
Tombol Qwerty pada HP Nokia jenis C3 pun kemudian disentuh sang
pemiliknya, dengan membuka menu pesan singkat SMS. “Kepada semua anggota SAR
dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaanya, seluruh wilayah magelang diguyur
hujan lebat, WASPADA Banjir lahar, Anging Kencang, serta Tanah Longsor..!!!!
(TTD Ketua SAR),” tulisnya.
Ya... itulah pesan singkat yang ditulis oleh sang pemilik HP, yang tak lain
adalah Heri Prawoto, selaku Komandan SAR, yang saat itu juga sekaligus Kepala
Seksi Kedaruratan di Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Magelang.
Mukanya ditekuk, kumisnyapun menjulang tinggi bak Tokoh pewayangan
“Werkudhoro” yang bersiap menuju medan pertempuran, raut mukanya seakan
berfirasat bahwa tak lama lagi akan terjadi sebuah bencana diwilayah Kabupaten
Magelang.
Selang beberapa menit ternyata firasatnya benar adanya. “Ijin melapor
komandan, Pusdal-Ops SAR Kabupaten Magelang menerima laporan bahwa terjadi
bencana Puting Beliung di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, puluhan rumah
rusak, serta beberapa warga terluka, mohon petujuk..!! (Humas SAR)”
Tak berselang lama ia pun langsung menelephone nomor yang baru saja
mengirim pesan singkat itu.”Segera siapkan anggota dan peralatan, langsung
berangkat menuju TKP dan segera bantu masyarakat Polengan, Saya menyusul...” lantang, Jelas dan Tegas suara itu terdengar diujung telephone.
Padahal saat perbincangan singkat itu terjadi, posisi Heri Prawoto tengah
bersenda gurau dengan isteri dan anak bungsunya, di kediamannya di Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang. (45 Km jarak dari Rumah ke TKP).
Kondisi cuaca yang hujan lebat, serta mobil dinas yang sudah tidak
dipeganya, ternyata tak mampu menyurutkan tekadnya untuk turut turun bersama
anggotanya dilokasi bencana, bermodalkan Mantol hijau tua serta helem SNI
hitam, ia pun memegang erat kunci sepda motor Honda jenis Vario yang ia miliki.
Handy Talky, Sangkur, HP serta beberapa peralatan juga telah melekat di
Tubuhnya.. “Buk, bapak berangkat ya.. doakan semua selamat sampai rumah lagi,
semoga semua lancar,” ...” Nggeh pak, Ati-ati, doaku dan Adam (anak bungsunya)
selalu menyertai...” itulah sekelumit pembicaraan pamitan Heri dengan istrinya.
Jalan licin dan guyuran hujan lebat sepanjang jalan 45 km, Ia tempuh hanya
dengan waktu 35 menit, dan kemudian telah sampai ditempat kejadian. seperti
pada bencana – bencana sebelumya, Ia pun langsung mengambil alih komando
penanganan bencana, dan berbaur dengan masyarakat serta anggota yang sudah
lebih dahulu sampai di lokasi.
Ya... itulah sepenggal kisah pengalaman Heri Prawoto sebagai Relawan
Penanggulangan Bencana SAR Kabupaten Magelang, yang sudah sejak 2005 ia geluti
secara mendalam..
Pikiran dan hatinya yang sudah menyatu dengan Bencana, membuat tak sedikit
organisasi dan LSM baik dalam maupun luar negeri yang sering berkolaborasi
dengannya, bahkan Pekerjaannya sebagai PNS di Kabupaten Magelang juga tak
pernah lepas dari hubungan dengan Penanggulangan Bencana.
Karirnya di Penanggulangan Bencana duimulai pada 30 Desember 2004, dimana ia
bertugas di Kantor Kesbanglinmas sebagai Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat,
kemudian tahun 2008 saat Kantor Kesbanglinmas berubah menjadi Badan Kesbangpol
dan PB ia juga menduduki jabatan baru sebagai Kepala Sub Bidang Penyelamatan
dan Rehabilitasi.
Dan kemudian pada 22 Oktober 2010, saat Badan Penaggulangan Bencana Daerah
(BPBD) terbentuk di kabupaten Magelang, Ia pun menduduki jabatan sebagai Kepala
Seksi Kedaruratan.
Beragam ilmu pengetahuan mengenai penanganan dan penanggulangan bencana
telah Ia pegang, baik itu Tanah Longsor, Puting Beliung, Banjir Lahar Hujan,
Erupsi Gunung Merapi, serta Gempa Bumi. Namun berbagai ilmu yang telah Ia
ketahui itu, tak kemudian membuatnya berbesar kepala.
“Bencana sudah menjadi Jiwa saya,” jawabnya singkat ketika ditanya alasan
bekerja dibidang perbencanaan di Kabupaten Magelang.
Sikapnya yang Ramah, Humoris, serta “Entengan” dalam
segala hal, membuat semua orang dari berbagai kalangan tak ragu bergaul
dengannya, bahkan di Organisasi SAR Kabupaten Magelang, Iapun tak penah
membeda-bedakan dalam berkoordiansi, baik itu dengan Kepala Divisi, maupun
dengan Perwira Piket dan Anggota Biasa. “Semua saya anggap keluarga,”
ungkapnya.
Dipertengahan Tahun 2012 ini, tepatnya Sabtu 16 Juni 2012, Ia mendapat
tugas baru sebagai Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Masyarakat di Badan
Perlindungan Masyarakat Perempuan, Anak dan KB Kabupaten Magelang.
Ia pun mengaku telah mempersiapkan berbagai langkah dan upaya untuk menjalani
tugas barunya itu. “Tugas baru ini juga tak akan lepas dari penanggulangan
bencana alam, saya akan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan segala pikiran
yang saya miliki untuk kemaslahatan masyarakat,” tegasnya.
Nasib Tim SAR Kabupaten Magelang
Kegiatannya diluar dinas yang menjadi Ketua/Komandan SAR Kabupaten Magelang
membuatnya juga tak pernah bisa beristirahat dengan tenang, setelah
kepindahannya dari BPBD ke Bapermaspuan dan KB, Nasib keberlangsungan Tim SAR
wilayah ini juga turut banyak dipertanyakan.
Namun keraguan akan keberlangsungan Tim SAR ini dipangkas tegas oleh Heri
Prawoto. “Tim SAR Kabupaten Magelang akan tetap berjalan dan mengabdikan
keahliannya untuk masyarakat Magelang meski Dengan atau tanpa saya,” tegasnya.
SAR Kabupaten Magelang yang terbentuk atas Surat Keputusan (SK) Bupati
Magelang ini, menurutnya bisa menginduk ke SKPD manapun. “Bahkan ketuanya kan
juga tidak harus dari BPBD, di Boyolali misalnya ketua SAR itu dari Dinas
Pendidikan, di Porworejo juga dari Kesbanglinmas, artinya siapapun bisa
memimpin SAR, yang penting berkompeten, mumpuni serta Entengan,” harapnya.
“Tetapi sampai saat ini di SAR Kabupaten Magelang belum ada reorganisasi,
sehingga saya masih dipercaya memimpin SAR, dan ini tidak masalah, terlebih
tugas baru saya yang di Penguatan Kapasitas Masyarakat, ini jelas masih
berhubungan dengan tugas pokok Search And Rescue,” pungkasnya.
Testimoni:
Pemimpin Yang lahir Dari Lapangan
“Menurut saya
Heri Prawoto adalah sosok pemimpin yang lahir dari lapangan, karena dimanapun
bencana dia selalu ada, dan kiprahnya dipenanggulangan bencanan juga jelas Tandang gawene, (Jelas kerjanya)”
jelasnya.
“Heri Prawoto
komunikasinya dengan teman – teman media juga bagus, dia selalu paham dan
menguasai terhadap apa yang kami butuhkan,” pungkas Habib. (Ndu-Ika-Reni)
Jumat, 15 Juni 2012
Bupati Resmikan Jalan Hasil TMMD
Magelang Kab (Fast FM)- Bupati
Magelang Ir. Singgih Sanyoto bertindak sebagai
Inspektur Upacara daalam Penutupan TNI Manunggl Membangun Desa ( TMMD)
taahap I Reguler 88 dan sengkuyung I tahun 2012, serta meresmikan Betonisasi jalan
desa hasil TMMD sepanjang 1.150 m, ditandai dengan pengguntingan pita.
Selengkapnya...
Penutupan TMMD ditandai
dengan penyerahan kembali peralatan kerja oleh anggota TNI dan Linmas kepada
Bupati Magelang serta penandatangan Berita Acara serah terima pekerjaan.
Bupati Magelang Ir. Singgih
Sanyoto dalam sambutanya mengatakan bahwa TMMD yang dilaksanakan 2 kali dalam
satu tahun secara terpadu dan berkesinambungan, merupakan upaya untuk membantu
meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah.
TMMD hasilnya telah mampu
membuka daerah terisolir, dan memepersempit kesenjangan antar wilayah, sehingga
makin membuka akses transportasi dan
komunikasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan roda perekonomian daerah dan
kesejahteraan masyarakat.
Peran TNI pada jaman
perjuangan sangat berat, yaitu bersama-sama dengan rakyat harus melakukan
perang gerilya untuk meraih kemerdekaan, akan tetapi setelah kemerdekaan ,tugas
TNI selain tetap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI juga harus ikut berperan aktif
dalam pembangunan.
Kegiatan TMMD sangat
mendukung terwujutnya masyarakat yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan
dan berdaya saing tinggi, karena perencanaanya yang bersifat Battom up Planning , selalu
melibatkan Stakeholder terkait dan
masyarakat sehingga dapat tepat sasaran dan tepat manfaat.
Selain itu juga membantu
dalam pendidikan bela negara dan membantu memantapkan wawasan kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta sebagai wahana memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa.
Usai upacara Bupati beserta
jajaran Muspida meninjau lokasi TMMD dengan menyusuri jalan sepanjang 1.150m
dengan lebar 2 m. (Ndu-Ika-Reni)
DPU-ESDM Fasilitasi Latihan DamKar & SAR Kab Magelang
Magelang- Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pencegahan, Pemadaman Kebakaran kabupaten Magelang yang menginduk
di Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM) Kabupaten
Magelang, menggelar latihan bersama penanggulangan bencana kebakaran dengan Tim
Search And Rescue (SAR) Kabupaten Magelang.
“Kami ingin berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak, tak
terkecuali dengan Tim SAR Kabupaten Magelang, terutama dalam melakukan
pemadaman kebakaran, karena kebakaran juga termasuk bencana,” kata Sekretaris
DPU-ESDM Kabupaten Magelang, Ir Sutarno saat membuka latihan bersama, Kamis
(14/06)
Dalam pelatihan yang dilaksanakan sehari penuh di Komplek Kantor Dinas
Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM) Kabupaten Magelang
itu, diperagakan beragam cara pemadaman kebakaran serta penyelamatan korban
kebakaran.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pencegahan, Pemadaman Kebakaran
kabupaten Magelang, Eko Sumaryoto menjelaskan, saat ini pihaknya hanya memiliki
kekuatan 18 personil petugas pemadam kebakaran, serta 3 unit mobil pemadam.
“Dengan jumlah penduduk Kabupaten Magelang yang berjumlah lebih dari 1
juta jiwa, jelas kami tidak akan mampu menangani kebakaran sendiri, maka kita
pingin membagi ilmu, agar semua masyarakat mampu melakukan pencegahan dini
kebakaran,” jelas Eko.
Komandan SAR kabupaten Magelang Heri Prawoto menyambut positif adanya
latihan bersama ini, menurutnya, Pemadam Kebakaran dan SAR adalah satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap melakukan Operasi Kebencanaan.
“Kalau terjadi Kebakaran tidak jarang disitu juga ada korban, nah
kebakarannya Damkar yang mengoordinir, dan Korbannya SAR yang bertanggung
jawab,” ungkap Heri Prawoto yang juga selaku Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Magelang.
Dengan pelatihan ini, pihaknya berharap kedepan apabila ada bencana
apapun, kedua pemangku kepentingan ini (Damkar – SAR) bisa saling berkolaborasi
dan saling mengisi.
“Termasuk peralatan, harapannya SAR dan DamKar bisa saling
membantu, pokoknya semua demi keselamatan dan kenyamanan, serta kemaslahatan
masyarakat Kabupaten Magelang,” pungkasnya. (Ndu-Ika-Reni)
Magelang- Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pencegahan, Pemadaman Kebakaran kabupaten Magelang yang menginduk
di Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM) Kabupaten
Magelang, menggelar latihan bersama penanggulangan bencana kebakaran dengan Tim
Search And Rescue (SAR) Kabupaten Magelang.
“Kami ingin berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak, tak
terkecuali dengan Tim SAR Kabupaten Magelang, terutama dalam melakukan
pemadaman kebakaran, karena kebakaran juga termasuk bencana,” kata Sekretaris
DPU-ESDM Kabupaten Magelang, Ir Sutarno saat membuka latihan bersama, Kamis
(14/06)
Dalam pelatihan yang dilaksanakan sehari penuh di Komplek Kantor Dinas
Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM) Kabupaten Magelang
itu, diperagakan beragam cara pemadaman kebakaran serta penyelamatan korban
kebakaran.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pencegahan, Pemadaman Kebakaran
kabupaten Magelang, Eko Sumaryoto menjelaskan, saat ini pihaknya hanya memiliki
kekuatan 18 personil petugas pemadam kebakaran, serta 3 unit mobil pemadam.
“Dengan jumlah penduduk Kabupaten Magelang yang berjumlah lebih dari 1
juta jiwa, jelas kami tidak akan mampu menangani kebakaran sendiri, maka kita
pingin membagi ilmu, agar semua masyarakat mampu melakukan pencegahan dini
kebakaran,” jelas Eko.
Komandan SAR kabupaten Magelang Heri Prawoto menyambut positif adanya
latihan bersama ini, menurutnya, Pemadam Kebakaran dan SAR adalah satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap melakukan Operasi Kebencanaan.
“Kalau terjadi Kebakaran tidak jarang disitu juga ada korban, nah
kebakarannya Damkar yang mengoordinir, dan Korbannya SAR yang bertanggung
jawab,” ungkap Heri Prawoto yang juga selaku Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Magelang.
Dengan pelatihan ini, pihaknya berharap kedepan apabila ada bencana
apapun, kedua pemangku kepentingan ini (Damkar – SAR) bisa saling berkolaborasi
dan saling mengisi. “Termasuk peralatan, harapannya SAR dan DamKar bisa saling
membantu, pokoknya semua demi keselamatan dan kenyamanan, serta kemaslahatan
masyarakat Kabupaten Magelang,” pungkasnya.